Rasa Kebersamaan
Sebenernya saya sering berusaha menghindari pengaruh perasaan dalam menilai sesuatu, dan dalam bertindak. Karena dalam pandangan saya, seringkali perasaan dapat mempengaruhi penilaian menjadi berat sebelah. Meski memang ga bisa dipungkiri sih perasaan itu juga jadi elemen yang penting untuk bisa menghasilkan penilaian yang "adil". Tapi itu masalah yang mungkin akan kita bahas di lain posting.Sekalipun saya berusaha untuk menjaga sikap yang demikian, tapi ada satu rasa yang sulit saya hindari pengaruhnya pada aktifitas makan. Jadi saya seringkali merasakan sensasi makanan terasa enak justru saat makan bersama.
Pernah suatu saat saya makan sup*rmie rasa ayam bawang bareng-bareng sama teman. Padahal mie yang dimakan cuman sebungkus doang, tapi rasanya enak banget. Nah, pas saya coba makan sendiri di rumah, rasanya biasa saja. Waktu itu saya merasa aneh, kok bisa ya??
Ga cuma itu, pas kecil saya itu anti sama makanan pedes. Waktu sikat gigi yang rasa mint aja saya sampe nangis. Tapi berkat tradisi makan rujak bareng keluarga waktu kumpul-kumpul hari raya idul fitri, saya jadi suka banget sama makanan pedas. Bahkan makanan kalau ga pedas rasanya hambar buat saya.
Mungkin, makanan yang saya makan terasa enak bukan hanya karena makanannya enak, tapi "rasa kebersamaan" itu yang bikin makin enak. Mungkin ini salah satu dari langkanya "rasa" yang tidak bisa saya hindari pengaruhnya dalam penilaian dan tindakan saya.