Bukan Waktu

4/07/2011 15 Comments A+ a-


Seringkali kita berkata, “biar saja waktu yang menyelesaikan masalah”.  Banyak orang yang menyerahkan penyelesaian masalahnya pada waktu. Tapi, bisakah waktu menyelesaikan semua masalah kita?Karena pada kenyataannya, waktu jugalah yang “membuat” masalah kita semakin runyam dan melebar.

Waktu Bukan Penyelesaian
Kita memang membutuhkan waktu untuk menyelesaikan masalah kita. Tapi, masalah itu tidak akan pernah terselesaikan jika tidak ada tekad dari kita untuk menyelesaikan masalah. Justru, saat kita menyerahkan begitu saja masalah kita pada waktu, maka waktu justru akan membuatnya semakin runyam dan sulit.

Lihat saja, adakah masalah yang dibiarkan begitu saja dapat selesai dengan sendirinya?Dapatkah korupsi di Indonesia, ujian akhir kita, diskriminasi, atau masalah-masalah pribadi kita, selesai hanya dengan menyerahkannya pada waktu??Justru saat kita menyerahkan segalanya pada waktu, maka masalah korupsi akan semakin merajalela dan canggih, ujian akhir kita akan hancur, diskriminasi semakin subur, dan masalah-masalah pribadi kita semakin bertambah dan bercokol kuat dalam kehidupan kita.

Waktu bukan penyembuh
Bagi sebagian orang, waktu adalah penyembuh luka. Tapi, benarkah itu?Benarkah luka kita benar-benar sembuh, tanpa bekas, tanpa ada lagi rasa sakit??Kenyataannya?TIDAK!! Luka tidak akan sembuh dengan sendirinya jika kita hanya membiarkan dan menyerahkannya pada waktu. Mungkin, kita bisa melupakan sejenak adanya luka itu, tapi luka itu tidak akan sembuh dengan sendirinya. Luka itu hanya diam, bercokol, mungkin sedang menunggu waktu dan pemicunya. Jika luka itu kembali muncul, maka rasanya tidak akan sama lagi seperti pertama kita terluka. Luka itu justru akan terasa lebih menyakitkan. Bahkan mungkin tanpa kita sadari, luka itu membesar.Dan,  membuat kita “gila”, juga tanpa kita sadari.

Jangan berlari pada waktu
Seringkali, kita mengatakan “waktu akan menyelesaikannya”, hanya untuk lari dari kenyataan. Kenyataan bahwa suatu masalah itu terasa terlau berat untuk kita hadapi. Karena itu, kita tidak lagi ingin menghadapi masalah itu, dan beralasan waktu akan menyelesaikannya. Padahal, seringkali juga saat kita seperti itu, waktu tidak menyelesaikan masalah kita.

Pada akhirnya, saat masalah itu kembali terbakar(baca: memanas), kita akan kebingungan kembali, merasa masalah gak pernah ada selesainya, merasa kita yang paling menderita, dan selalu menjadi korban. Dan, kembali lagi, kita menyerahkannya pada waktu. Walaupun, kita tahu, dan pernah merasakan bahwa itu percuma dan hanya akan mengulangi kesalahan yang sama, dengan bebat yang lebih berat pastinya. Dan, pasti, saat itu pun kita tidak akan mampu mengatasinya, karena pasti akan lebih berat, dan kompleks ditambah dengan masalah-masalah lainnya yang juga muncul seiring waktu. Yang saat ini aja tidak bisa menyelesaikannya, apalagi nanti?

Padahal, kita pasti tahu, tidak akan ada masalah yang selesai kalau tidak ada yang menyelesaikannya. Tetapi tetap saja, sepertinya kita pura-pura tidak tahu. Padahal kita tahu, bahwa hidup itu pasti akan selalu berkembang menjadi lebih maju, dan berarti juga menjadi lebih kompleks dan masalah yang kita hadapi pun semakin bertambah dan semakin berat. Tapi, kenapa tetap saja tidak menyelesaikan masalahnya sekarang, dan menyerahkannya pada “masa yang akan datang”, padahal masa itu pasti akan jauh lebih sulit bagi kita.

Apakah kita menunggu segalanya hancur, baru kita sadari itu? Apakah kita harus menunggu “waktu” kita habis, untuk menyadari itu?Apakah baru saat kita merasakan “penderitaan tak berujung”, baru kita menyesal?Menyesal dan menyesal? Masihkah kita tetap menyerahkannya pada waktu dan lepas tangan terhadap masalah kita?

Kita memang butuh waktu
Kita memang butuh waktu untuk menyelesaikan segala permasalahan kita. Tetapi, bukanlah waktu yang melakukannya. Waktu hanya sarana, untuk menyelesaikan permasalahan kita. Bukan penyelesaian atas segala masalah kita. Tidak ada masalah yang akan selesai dengan waktu, justru akan semakin besar semakin berlalunya waktu.

Waktu menjadi begitu penting dalam penyelesaian masalah kita dan memberikan kita kesempatan. Jika kita berusaha untuk menyelesaikan masalah. Tetapi, waktu dapat membuat masalah kita semakin berat dan rumit, jika kita hanya menunggu waktu. Waktu bisa menjadi “jinak”, jika kita memanfaatkannya dengan baik. Tetapi akan menjadi begitu “liar” saat kita hanya membiarkannya dan “menyerahkan diri” kita padanya.

15 comments

Write comments
Rose
AUTHOR
7 April 2011 pukul 10.18 delete

pertamax

Ada beberapa kasus2 dalam hidup saya( alllahhh kasus, hehe, lebay) yang khusus saya kasih buat waktu tapi sebenarnya harus diselesaikan kacho..uhuhu, buat saya harus mikir lagi...

Reply
avatar
7 April 2011 pukul 11.01 delete

ah waktu, akupun masih harus terus menjaganya.

Reply
avatar
M. Hudatullah
AUTHOR
7 April 2011 pukul 11.13 delete

keduax....

aku baru aja baca bukunya ajahn brahm yang kedua (mungkin akmu juga sebaiknya baca). well, kadang menurut kita impossible melepas permasalahan begitu saja.

tapi bagaimana kamu bisa tahu kalau kamu tidak pernah mencobanya?

kalau masalahnya kaya ujian, korupsi dan lain2 itu sih memang harus diberantas. tapi pasti ada masalah-masalah yang diluar kemampuan kita. and just let it be...

tapi kembali ke individu masing2 juga si, bagaimana dia ingin menjalani hidupnya.
have fun!

Reply
avatar
Yus Yulianto
AUTHOR
7 April 2011 pukul 11.22 delete

masalah, hmmm... pasti setiap masalah ada jalan keluarnya (basi banget)... :D

Reply
avatar
rabest
AUTHOR
7 April 2011 pukul 12.04 delete

hey huda tula, kamu itu ketigax! hehehe

iya kacho..manuurutku ada beberapa hal yang memang hanya waktu yang bisa menyembuhkan..seringnya sih masalah hati.. #curcol# tapi itu juga emang gak sepenuhnya bisa ilang kok....

:))

Reply
avatar
moonlite!
AUTHOR
7 April 2011 pukul 15.30 delete

semua cuma butuh waktu :DDDD

Reply
avatar
kacho
AUTHOR
8 April 2011 pukul 12.02 delete

@rose : iya.walaubagaimanapun, yang akhirnya harus menyelesaikan kita memang diri kita sendiri. ^^

@nova : aku juga. masih banyak yang masih belum aku manfaatkan dengan baik.

Reply
avatar
kacho
AUTHOR
8 April 2011 pukul 12.19 delete

@mas huda : ehm??
masalah apapun, memang tidak akan pernah selesai jika kita tidak pernah menyelesaikannya. kalo masalah possible atau nggak untuk melepaskan sebuah permasalahan, possible banget. banyak koq orang yang seperti itu. but, still, that's change nothing.

mungkin gak terlihat, mungkin tersembunyi, tapi masalahnya masih tetap ada di sana. entah, menunggu waktu yang tepat untuk memberontak, atau sedang mengintai dan mengendalikan kita diam-diam atau bagaimana.but, it still there, even they're invisible.

kalau kita sendiri, mungkin memang di luar kemampuan kita, tapi kalau bersama? sekalipun bukan untuk mencegah suatu permasalahan, tetapi utk bangkit, tetap kita sendiri yang bisa melakukannya, bukan waktu. dan, memang ada yang di luar kemampuan kita, tapi tetap kan, kita wajib melakukan usaha yang terbaik. bukan menyerahkannya pada waktu. setiap masalah ada jalan keluarnya, dan yang menemukan juga melaksanakan jalan keluar itu, bukan waktu, tetapi kita.

aku gtw, masalah tepatnya yang dimaksud mas huda sih, tapi yah apapun itu, kita memang butuh waktu, tetapi bukan waktu yang menyelesaikan. karena itu, ada orang yang sampe tua, sampe mati pun tetap gak bisa nyelesein masalahnya, tetapi ada juga yang berhasil hanya dalam waktu singkat. masalahnya bukan waktu, tapi kita.jangan menyerahkannya begitu saja pada waktu. waktu hanyalah alat, seperti halnya pensil yang sangat berguna untuk menulis, bisa dipake tusuk konde,dll. tapi pensil juga bisa dipakai untuk menusuk, dan "meracuni" orang lain. kita yang memutuskan akan kita gunakan utk apakah alat itu, baik atau buruk. kalo qt bisa memanfaatkan, maka akan positif buat kita. tapi kalo gak bisa, seberapapun bergunanya alat itu, gak akan berarti apa2, malah hanya akan membawa kita pada kemudharatan aja.

btw, aku pinjem bukunya di mas huda aja yah?? :p *bokek berkepanjangan #emang, gimana caranya ya....

Reply
avatar
kacho
AUTHOR
8 April 2011 pukul 12.25 delete

@bestari dan nonanoto : masalah hati itu butuh keteguhan dan keterbukaan hati dan pikiran kita untuk menyelesaikannya. tanpa itu, tetap saja tidak akan ada selesainya. karena itu, ada seorang muda yang dapat bersikap dewasa, tapi ada pula seorang tua yang bersikap seperti anak-anak atau malah lebih rendah daripada binatang.

masalah hati memang gak selalu selesai dalam waktu dekat, tapi kalau kita meneguhkan dan tetap membuka hati kita. suatu saat, mungkin semua itu akan selesai. meskipun masih ada bekasnya. yang penting luka itu sudah sembuh,kan?

@eks : yup. setuju deh sama kamu,hehe.... :D
yang penting kan bener, bukan basi gak nya. yang lebih penting lagi, jika memang itu yang dibutuhkan dan menyelesaikan masalah. ^^

Reply
avatar
kacho
AUTHOR
8 April 2011 pukul 12.27 delete

O iya, makasih ya, buat semuanya..... udah baca, dan komen di sini, hehe....

gak nyangka udah dapet komen sebanyak ini.

:D

Reply
avatar
8 April 2011 pukul 23.19 delete

kalo gitu mari kita belajar memanfaatkan waktu sama-sama=)

Reply
avatar
M. Hudatullah
AUTHOR
9 April 2011 pukul 08.47 delete

hmmm.....mau pinjem bukuku? hehehehe, boleh banget. lha terus pye?? kau di surabaya sana...

kamu cari aja buku2 mengenai buddha. tapi yang menurutku bagus si buku2nya ajahn brahm. lebih gampang dicerna>>emangnya makanan??

seringkali obsesi dan asumsi kitalah yang menciptakan masalah sebenernya.

^^"

Reply
avatar
Penghuni 60
AUTHOR
9 April 2011 pukul 11.29 delete

“biar saja waktu yang menyelesaikan masalah”
tapi jgn pernah sekalipun kita menyalahkan waktu.

Reply
avatar
kacho
AUTHOR
13 April 2011 pukul 11.22 delete

@nova : mari-mari.... :D

@mas huda : huhuhu,,,,iya ya, jarak yang memisahkan kita #halah. gtw deh. ada ebooknya gak?hehe...

ehm... "obsesi dan asumsinya kita lah yang menciptakan masalah" --> yang menjadi masalah, kenapa obsesi dan asumsi itu bisa muncul. gak ada akibat tanpa sebab, meskipun terlihat kita sendiri yang menciptakan masalah itu. Tetapi, di balik yang terlihat lah tersimpan masalah yang sebenarnya. alasan kenapa kita sampe bisa menciptakan masalah itu sndirilah yang menjadi masalahnya. Dan, itu berarti it still be problem that should we find the way out together.

Reply
avatar
kacho
AUTHOR
13 April 2011 pukul 11.28 delete

@penghuni60 : jika kita berpikir seperti itu, wajar jika kita sedikit banyak jadi menyalahkan waktu. alih-alih untuk menyalahkan diri kita sendiri

Reply
avatar

Mari bercuap-cuap :D