10 Desember

12/29/2013 0 Comments A+ a-

Tanggal 10 Desember adalah hari yang spesial buat seseorang yang juga spesial di hati saya #ciee...
Hari ini adalah ulang tahun sahabat baik saya, yen-chan, atau singkatnya "Yen" *perhatian : bukan mata uang Jepang".
Di hari ini saya pingin ceritakan tentang persahabatan saya dengan dia di blog ini.

Pertemuan
Saya bertemu dengan dia pertama kali itu di rental komik saat tahun ke-2 saya di SMP, bareng sama sohib saya yang satu lagi, Risty. Kalau ga salah inget, Risty bilang kalo dia adalah anak baru di kelasnya. Aku dan Risty itu teman sekelas waktu di kelas 1, tapi pas kelas 2-nya enggak. Untungnya saja begitu, kalo ga, ntar ga ketemu donk ama yen-chan.

Singkat cerita, aku sama dia jadi deket soalnya sama-sama menggilai yang namanya komik. Kami sering menghabiskan waktu berjam-jam cuma untuk ngobrol kesana-kemari tentang komik-komik yang kami baca. Saya menyebut masa-masa itu sebagai "Masa Kejayaan Komik". Soalnya, pas itu kita nyewa komiknya bejibun, kalo diitung, sekali nyewa aku bisa >35 biji, belum terhitung komik yang dipinjem ama yen-chan. Kita biasanya gantian baca komik nya.

Di kelas 3, aku, Yen-chan ama Risty akhirnya bisa 1 kelas. Saking senengnya kita sampe loncat-loncat bareng. Di kelas 3 itu...saya lupa, hehe.. ^^a

Langsung aja pas SMA, aku, Yen-chan dan Risty masing-masing beda sekolahnya. Tapi, kami masih sering berhubungan. Terutama aku sama Yeni, soalnya masih ada "benang" di antara kami, "Komik". Jadi meskipun beda sekolah, beda rumah, kami masih tetep ketemuan. Minimal seminggu sekali buat pinjem sekaligus ngembaliin komik ke rental komik. Padahal rumahnya beda kota lho, tapi kita sama-sama bertemu di Surabaya #eaaa

Dan seterusnya, persahabatan kami masih berlanjut. Semoga abadi... *Amiinn...*

Kamu Buat Aku
Kalo ada yang tanya, saat ini siapa sih orang yang paling berpengaruh buat kamu?
Saya akan jawab"sahabat". Mungkin aneh, mungkin juga ada yang bilang kok ga bersyukur banget sama ortu, padahal yang ngelahirin kita kan ortu.

Tapi masalahnya yang saya rasa membantu mencerahkan sedikit dunia saya (yang suram), selama ini adalah sahabat-sahabat saya, termasuk juga Yen. Bisa dibilang nih, awal kali kenal sama Yen aku itu kagum ama dia. Menurutku orangnya feminin. Dan saya suka liat orang feminin. Dan dia juga orang yang pinter, argumentatif.

Selain soal komik, Yen itu menularkan kesukaannya pada musik ke aku lho. Padahal sebelumnya aku bisa dibilang rada anti sama yang namanya musik. Akhirnya saya benar-benar jadi penggemar musik Jepang gara-gara Yen. Ya, meskipun tetep aja ga terlalu update juga sih. Obrolan-obrolan kami akhirnya ketambahan soal musik, ama berita-berita baru yang kami tahu biasanya kita share terus dijadiin bahan diskusi, yang sebenernya ga jelas juga sih arahnya kemana. Kalo aku yang biasanya itu cuma diam seribu biasa, tapi kalo udah sama sohib sendiri bisa menghabiskan waktu berjam-jam cuma buat ngobrol. Buatku, temanku adalah salah satu jendela yang menyadarkanku tentang dunia luar yang luas.

Dan aku seneng banget, untuk yang pertama kalinya, ada seseorang yang menyebutku sebagai sahabatnya. Itu adalah Yen. Maklum, soalnya aku itu penyendiri dan tertutup banget. Dan kata-kata sahabat itu yang melelehkan es hatiku #ciee. Sejak saat itu, aku putuskan untuk benar-benar mengganggapnya sahabatku. Aku harus belajar untuk terbuka dan percaya pada mereka, dan tentu saja belajar untuk peduli.

Dia juga mengajarkanku pentingnya “memori”, kenangan dari setiap hal yang kita  alami. Aku itu orangnya pelupa banget. Karena itu aku jadi ga terlalu peduli dengan ingatanku, banyak lupanya sih. Haha... Tapi abis ngobrol ama dia soal itu, aku jadi merasa perlu untuk berusaha menyimpan ingatanku tentang hal-hal yang berharga bagiku.

Di saat-saat aku merasa ragu untuk melangkah maju, dia yang memberikan kepercayaan padaku bahwa aku bisa. Dan dia termasuk salah seorang yang berjasa mendorongku memutuskan menyelesaikan kuliahku di stikom tepat waktu. Meskipun kata-katanya kadang ada yang nyelekit juga sih.

After all, she is mean so much for me, as a bestfriend of course. Melalui tulisan ini, aku ingin mengucapkan selamat ulang tahun, I wish all the best for you. Terima kasih sudah mempercayai dan mendukungku. Maaf kalau sepertinya aku juga masih jauh dari sebutan sahabat yang baik :’)



Oh ya, maaf telat banget nih tulisannya diposting.



Nasib Anak Baru

12/15/2013 0 Comments A+ a-

Pas liat karate kid jadi inget masa kecil dulu. Kalo di karate kid tokoh utamanya di bully soalnya dia anak baru dan berbeda dengan mayoritas anak-anak di tempat barunya. Jadi anak pindahan baru di sekolah itu kayaknya bakal ngrasain di-bully.

Yang aku ngerasa aneh itu, kenapa kalo di film-film yNg namanya anak baru mesti di bully? Padahal sepengalamanku sih, di Indonesia ga gitu juga. Aku pernah mengalami jadi anak baru pas sd itu biasa aja tuh, ga pernah tau dan denger yang begituan. Malah nih ya, pas aku pertama kali pindah di SDN Benowo II Surabaya, aku merasa bak putri raja #lebay. Temen-temen pada ramah dan pingin kenalan. Bahkan langsung panggil aku pake embel2 "mbak", padahal kita seumuran lho. Pokoknya aku terkesan banget ama sikap mereka. Aneh pikirku, tapi menyenangkan :D

Di SMP pun beberapa anak baru juga ga diapa-apain. Malah ada yang cukup populer mereka semua akrab. Dan dari seorang temenku yang lumayan sering jadi anak baru-dia sering pindah sekolah, dia juga ngerasain pengalaman yang sama kayak aku. Jadi heran, jadi soal di-bully itu datangnya dari mana ya??? Budaya kah? dari siapa?

Oh iya, Presiden Obama sendiri bilang temen-temanya pas sekolah di Indonesia itu ramah-ramah dan ga mempermasalahkan perbedaan fisik dia dengan teman-temannya itu (semoga info ini benar).
Nah kan sebenernya budaya bully-membully yang akhir-akhir ini booming asalnya darimana coba? sejak kapan?

Dan yang saya heran juga nih kayaknya pem-bully-an itu jadi jawara tema di sinetron-sinetron Indonesia. Belum lagi film-film luar yang mempertontonkan soal pem-bully-an. Rasanya pem-bully-an itu jadi sesuatu yang "keren" dan "wah" deh kalo kayak gitu.

Jangan-jangan tayangan-tayangan begitulah yang urun peran dalam berkembangnya budaya bully di Indonesia??? Hmm....Entahlah. Saya ga pernah meneliti soal itu. Kalau menurut kalian, gimana?

Make Wishes for 2014

11/27/2013 1 Comments A+ a-


Selamat hari November untuk anda yang menyukai bulan November. Sayangnya ini sudah hampir akhir bulan yah? Hehe.... Emangnya ada apa toh, kok saya pake acara selamat segala di bulan November ini? Sebenernya kagak ada sih, cuman pingin aja ngucapin selamat, harapannya nilai saya juga “selamat” di UAS nanti, hahaha.... #gaNyambung


Mumpung saya sedang evaluasi diri besar-besaran terhadap diri dan target hidup saya, saya mau sekalian ikutan kontesnya Guslik Galaxy, dan bikin resolusi untuk tahun depan. Jujur aja sih, selama ini saya ga pernah bikin sesuatu macam resolusi gitu. Karena yang saya tahu banyak gagalnya, dan yang paling utama saya ga tau juga mau pasang target apa. Who knows what’ll happen, right? Apalagi saya juga ga suka pasang target yang saya sendiri ga jelas seberapa besar kemauan saya untuk mencapainya.

Tapi, kali ini beda.

Seperti yang temen-temen (yang) udah pernah baca blog ini sebelumnya, saya sedang mengalami titik-titik terendah dalam kuliah saya *Semoga.amin*. Pasalnya, saya makin semester ga makin baik, malah makin terjun bebas. Kalau terjun bebasnya mendarat di tempat yang tepat sih oke, oke aja. Masalahnya ini saya sudah lewat dari target pendaratan. Hue hue hue.... #apaSih. Bahkan, IP saya ini sudah terancam menuju Nasakom. Gimana nggak? Di 2 MK aja saya ga ikut UTS, mana persentase nilainya gedhe banget pula T^T. Yah, itu adalah pukulah besar buat saya #plak!. Saya yang milih kuliah di jurusan ini, tapi malah jadinya makin parah dari yang sebelumnya. 

Sebenernya, saya sudah berusaha untuk memotivasi diri saya, sebelum semester ketiga saya dimulai. Namun, ga ada peningkatan, malah penurunan yang ada. Bahkan ga cuma soal kuliah, masalah ini mulai mempengaruhi kehidupan saya secara keseluruhan. Saya jadi ga mood buat ngelayanin orang lain, alias bersosialisasi. Meski pada sahabat baik saya. Saya juga jadi males mikir, apapun itu. Rasanya semua hal itu berputar-putar di kepala saya. Banyak suara-suara dalam suara saya yang protes ini-itu, benar-benar membuat saya bingung. Hidup jadi hambar terasa #halah

Saat ini pun, hubungan saya dengan seorang teman saya sedang tegang. Itu bukan kesalahan orang lain, itu adalah kesalahan saya. Itu yang memang hal yang harus saya akui. Masalah itu sudah berlangsung sejak lama. Tapi, suasana hati saya mendorong saya untuk mengevaluasi semuanya. Kenapa semua ini bisa terjadi? Dimana kesalahannya? Dimana seharusnya yang harus saya perbaiki? Apa yang harus saya lakukan untuknya? Haruskah saya melakukan hal-hal yang sebelumnya sangat saya hindari? Haruskah aku menjadi sosok yang selama ini sangat tidak kusukai itu?

Setelah membaca buku tentang dakwah, saya menyadari jawabannya adalah paradigma saya. Selama ini saya merasa, it’s ok to be myself with all the ugliness I have, I still can go on to reach my dream. Tapi, tidak! Kenyataannya adalah untuk mimpi yang besar dibutuhkan seorang dengan jiwa yang besar pula. Itu bukan Cuma kebutuhan, tapi juga kewajiban. Itu adalah jalannya. Saya pikir, saya bisa membuka jalan lain, sesuatu profesi yang bekerja di belakang layar. Tetapi, meskipun di belakang layar, sebagai pribadi yang ingin mewujudkan sesuatu yang baik, tentu juga harus menjadi teladan. Meski di belakang layar, tetapi bukankah kita masih berhubungan dengan orang lain dalam lingkaran orang-orang terdekat kita? Dan kepada mereka lah kita harus menunjukkannya.

Saya tidak bisa menghindar, dan tidak boleh menghindar! Ya, saya harus melakukannya, mengubah konsep diri saya.

Tidak hanya soal konsep diri, tetapi juga paradigm saya dalam berpikir. Saya pikir, semua ini adalah tentang apa yang benar dan yang seharusnya dilakukan. Tapi bukan, semua ini bukan hanya soal itu. Untuk hal ini, saya belum benar-benar menemukan jawabannya, tapi saya berencana untuk menemukannya.

Dari diri saya, saya mencoba untuk beralih memikirkan apa yang selama ini telah saya lakukan untuk keluarga saya. Sudah sejauh apakah saya menjadi seseorang yang bisa diandalkan bagi adik-adik saya. Memenuhi janji saya dulu, bahwa adik-adik saya lah yang dapat saya perjuangkan untuk ke depannya. Tapi kenyataannya adalah saya justru sibuk dengan diri saya sendiri. Saya tidak melakukan apapun untuk membantu mereka. Saya hanya mampu diam dan bingung, saat mereka membutuhkan bantuan saya. Saya hanya memberikan jawaban tak jelas saat mereka meminta pendapat saya. Memalukan sekali. Kemanakah semua tekad yang dulu?? Sempat saya menghindar dari masalah ini dengan alasan bahwa saya juga punya masalah sendiri yang harus dipikirkan, saya tidak mampu menyelesaikan semuanya secara bersamaan. Hal itu memang benar, tapi itu sama sekali bukan alasan untuk lepas tangan.

Karena itulah, kali ini saya putuskan untuk membuat resolusi di tahun depan, tahun 2014. Tentang 4 sisi dalam hidup saya selama ini :

  • Konsep Diri & Pemikiran saya
Saya harus memutuskan, sosok yang bagaimanakah saya harus mengubah diri saya. Bukan untuk menjadi sosok yang tidak saya sukai, tetapi menemukan titik seimbang antara kebutuhan, yang seharusnya, dan ego saya sendiri. 

Saya juga harus mengubah paradigm saya, bukan hanya soal kebenaran. Tapi hal lain, hal yang sama pentingnya, tapi saya lupakan. Memahami kedudukan masing-masingnya. Tentu saja, setelah menemukan kedua hal itu, saya harus belajar menghayati, mengaplikasikan dan membiasakannya dalam kehidupan saya sehari-hari.  

Adalagi, yang ga boleh lupa, harus belajar jadi pribadi yang percaya diri. Selama ini saya mencoba untuk mencegah diri saya jadi seorang yang (terlalu) percaya diri, makanya saya memilih untuk menjadi seorang yang nggak PeDe-an. Tapi sekarang saatnya sadar, pribadi yang percaya diri itu dibutuhkan dalam bidang apapun. Makanya, saya juga berencana untuk mengubah tabiat saya yang satu ini.

Oh ya, akhir-akhir ini saya udah mulai coba atur waktu tidur lho. Mulai jam 11 malam-jam 5 pagi. Biar ga kebanyakan waktu habis sia-sia Cuma untuk tidur, meski sehari-hari ngantuk juga sih. Kayaknya belum ada hari yang lewat tanpa saya menguap. Haha... Tapi, tetep semangat lah...!

  • Kuliah
Berhubung menurut prediksi nanti MK yang saya bisa ambil bakal sedikit banget, maka saya putuskan semester depan harus ikut komunitas debat di kampus. Harus! Dan meskipun tahun ini cuma bisa nyampe di semifinal, sebisa mungkin di lomba debat tahun depan menang 3 besar.
Terus, di waktu libur semester yang cukup panjang, saya harus memafaatkannya untuk belajar MK yang belum saya pahami dan nilai saya jadi jeblok. Pekerjaan yang berat nih, waktu belajar 3 semester harus ditempuh dalam 1 bulan. Ya, mungkin ga semua selesai dalam 1 bulan. Tapi, dalam waktu 1 bulan itu yang harus dimaksimalkan, sekaligus menata diri untuk semester selanjutnya biar ga jeblok nilainya. Ntar kalau jatuh terlalu dalam kan susah naiknya.

Untuk selanjutnya, mungkin saya juga ingin melatih otak biar bisa mikir lebih tanggap dan kritis. Soalnya selama ini saya terbiasa diam dan mengamati saja, tapi jarang banget  mengungkapkannya pada orang lain. Jadi, saya harus memupuk lebih banyak keberanian untuk itu.
  • Keluarga
Saya akan memulai memperbaiki sikap saya untuk belajar mendengarkan dan sabar terhadp adik-adik saya. Tidak lagi setengah-setengah dalam menghadapi mereka. Tapi, sebelum itu, saya harus mencari caranya yang tepat terlebih dulu. Biar ga salah lagi :)

Saya juga akan berusaha memperbaiki sikap saya dirumah. Lebih banyak bantu ortu dan meningkatkan ketahanan tubuh, biar ga gampang capek. Jadi di rumah ga lemes-lemesan aja. Oh iya, ngomong-ngomong berat badan saya beberapa waktu lalu udah agak meningkat lho. Akhir-akhir ini sempet turun sih, tapi saya akan berusaha lagi #pantangNyerah. Dan itu tanpa obat penambah nafsu makan lho! Hehe... ;)
  • Teman
Saya akan belajar untuk bersikap lebih baik terhadap mereka. Dan saya berpikir untuk memperbaiki hubungan saya dengan teman yang berkonflik dengan saya itu. Mungkin untuk saat ini, saya belum banyak memulainya. Karena butuh kesiapan hati yang lumayan untuk yang satu ini. Tapi, saya pastikan keadaan ini tidak akan lama.

Sekian itulah resolusi saya di tahun 2014 nanti. Memang sih, mungkin targetnya ga muluk-muluk amat. Tapi, saya memang tidak suka bikin target yang muluk, apalagi kalo sampe ga terealisasi. Bukan berarti ambil titik aman sih, karena target yang saya ambil saat ini benar-benar banyak menentang dan menantang sisi-sisi keamanan saya. Tapi, semua itu adalah yang harus dilakukan. Yosh!! Semangat!! Let’s Fight!!

Em... Sepertinya postingan saya ini ga sesuai dengan tugas kontesnya guslik galaxy yah? Gapapa dah *maap ya pakdhe...*. Yang penting ini adalah benar-benar merupakan resolusi saya tahun depan dan saya ingin menuliskannya sebagai  milestone saya *bener ga sih istilahnya*


My Pride=My Dreams ^^

10/09/2013 1 Comments A+ a-

Kali ini, bisa bikin posting karena ada dorongan yang "spesial" nih ^^ Ada GA yang tema-nya menarik, hadiah-nya juga. Jadi mumpung pas nih tema-nya, jadi harus ikut donk :D

GA ini diadakan Smartfren dan Noura Books


Nah, langsung aja bahas soal judul di atas itu
Ini adalah ceritaku soal kebanggaan.
Setelah pengumuman kelulusan SMA, saatnya kita harus mulai melangkah ke dunia baru, dunia perkuliahan atau dunia kerja. Saat itu, saya memilih untuk melangkah ke dunia perkuliahan. Saya yang saat itu gagal ujian masuk perguruan tinggi "A" yang saya target dan juga gagal di SPMB, akhirnya malah tergesa-gesa memilih perguruan tinggi swasta "S". Berhubung dulu itu saya itu lumayan kuper yah, jadi asal pilih perguruan tinggi yang saya temuin melalui search di internet. Setelah bayar biaya pendaftaran dan ikut tes psikologi, akhirnya saya diterima di Perguruan Tinggi "S", dengan perasaan ragu.

Oh iya, sebelum menetapkan pilihan di perguruan tinggi "S", saya sempat ada cekcok dengan orang tua. Awalnya saya bermaksud untuk "nganggur" sambil nunggu tes tahun depan. Tapi, ternyata ortu nggak setuju alasannya kalau aku nganggur selama 1 tahun otaknya bisa-bisa beku. Bener sih emang kata ortu itu. Akhirnya deh, harus berpacu dengan waktu untuk mencari perguruan tinggi baru. Nah, ortu yang tahu kalau perguruan tinggi "S" ini itu sekolah yang cukup elit dan bagus jadi deh ortu benar-benar berharap aku bisa menjadi lulusan dari perguruan tinggi itu.

Padahal, sebelumnya saya dan ortu udah ada perjanjian saya memilih perguruan tinggi ini hanya untuk 1 tahun saja, setelah itu saya akan ikut tes untuk masuk perguruan tinggi A lagi. Ortu bilang,"Kamu itu nggak tau. Ntar kamu bakalan bangga kalau sudah ngerasain lulus dari perguruan tinggi 'A' ini. Ntar kamu cari kerja juga enak" Kurang lebih itulah yang dikatakan ayah padaku. Aku yang merasa tidak begitu berminat menyelesaikan studi di perguruan tinggi "A" menjawab,"Nggak, nggak". Tapi, saat itu saya nggak bisa menjelaskan lebih jauh. Saya cuma tahu, saya ga akan bangga lulus dari perguruan tinggi itu. Apa boleh buat, karena uang terlanjur melayang untuk biaya pendaftaran dan nama saya juga terpampang di daftar calon mahasiswa baru perguruan tinggi itu, jadilah saya harus menjalani studi disana.

Saya menuruti keinginan ortu, dengan syarat setelah lulus saya bisa mengambil studi sesuai dengan yang saya inginkan, jika apa yang dikatakan ortu saya tidak terbukti. Ortu pun menyampaikan harapannya seandainya saya bisa bekerja, meski hanya 1 tahun.

Singkat cerita, 3 tahun sudah berlalu sejak cekcok saya dengan orang tua saya. Saya di-wisuda, artinya saya sudah lulus dari perguruan tinggi itu. Dan anda tahu apa yang saya rasakan? "Nothing". Ya, saya tidak ada merasa ada sesuatu apapun yang spesial dari kelulusan ini, kecuali : akhirnya tunai sudah tuntutan orang tua saya. Jadi saya bisa segera memenuhi keinginan saya untuk menjalani studi di Perguruan Tinggi “A”.

Saya bersikeras untuk ber-studi di Perguruan Tinggi “A”, karena bidang yang dipelajari mendukung saya dalam mencapai impian saya, selain itu juga sistem-nya cukup bagus meskipun perguruan ini masih belum terkenal.

Benar saja, baru masa OSPEK dan saya sangat bersemangat mengikutinya bahkan saya men-targetkan untuk jadi Maba terbaik. Meskipun harus bolak-balik dari rumah ke kampus selama 2 jam dan membagi waktu untuk mengerjakan tugas yang bejibun (baik tugas personal dan tugas kelompok OSPEK), saya bisa mengerjakan semuanya dengan cukup baik. Bahkan di luar ekspektasi saya. Soalnya, saya itu termasuk orang yang fisiknya lemah, dan sepanjang hari terlihat “lemah-lesu”. Apalagi waktu tidur saya Cuma 2-3 jam. Ga percuma, usaha saya sepertinya akan berbuah cukup manis. Soalnya, selama beberapa hari berturut-turut saya menempati urutan pertama di kategori “Maba Terbaik”

Ga disangka dan dinyana, saat penutupan ospek, saya dan kelompok OSPEK saya malah memenangkan penghargaan “Tim Terbaik”. Padahal di awal-awal kelompok kami terlihat sama sekali nggak bisa diandalkan, lho. Itu merupakan buah dari usaha kami bersama. Namun, saya justru gagal untuk menyabet gelar “Maba Terbaik”-nya :p. Sebabnya, di hari terakhir OSPEK saya terlambat karena harus mempersiapkan bahan-bahan untuk kompetisi kelompok. Kecewa sih, tapi tetep bangga luar biasa.

Saya bangga terhadap diri sendiri bukan karena penghargaannya. Tapi, lebih karena saya telah membuktikan diri saya, ternyata saya pun mampu berusaha sekeras itu. Pembuktian ini penting bagi saya, karena dulu saya adalah orang yang minder banget, dan saat itu (hingga sekarang) saya sedang berperang dengan sisi minder saya itu. Gak Cuma itu, saya juga bangga bahwa dengan berusaha sebaik mungkin, maka hasilnya tidak akan mengecewakan. Saya bangga saat itu saya telah berusaha sebaik yang saya bisa. Itu menjadi bekal semangat bagi saya, bahwa saya pun bisa mengejar ketertinggalan saya dengan teman-teman seangkatan saya yang lain yang sudah lebih dulu meniti karirnya.

Dari perjalanan itu, saya akhirnya memahami alasan jawaban saya terhadap pernyataan ayah saya. Ya, saya tidak akan merasa bangga karena memang bukan itulah yang saya inginkan. Karena belajar di perguruan tinggi “A” tidak sejalan dengan cita-cita saya, cita-cita yang saya putuskan akan menjadi arti hidup saya. Oleh karena itu juga, saya pun tidak pernah benar-benar mengeluarkan usaha terbaik saya di perguruan tinggi “A”

Jadi, arti kebanggan buat saya adalah saat kita berusaha sebaik mungkin yang kita bisa untuk hal-hal yang kita inginkan, hal-hal yang membuat hidup kita lebih berarti. Kebanggan atas pencapaian diri, pencapaian yang mungkin tidak pernah kita duga sebelumnya. Berbangga berarti juga kita telah menghargai usaha kita yang terbaik itu, bahkan meski tanpa mendapatkan penghargaan sekalipun. Kebanggan akan memberikan semangat baru untuk kita terus berjalan maju :)

 
CineUs Book Trailer


Eksperimen-Q

9/30/2013 3 Comments A+ a-

Susah juga ya memenuhi komitrmen sendiri. Padahal cuman 1 pos per bulan. Ini malah memenuhinya H-beberapa jam sebelum deadline --a
Ya yang penting berusaha dulu lah. Ini kan juga baru awal. Oke, mari langsung masuk ke topik posting blog kali ini
-*****-
Masa kanak-kanak itu biasanya dipenuhi dengan masa-masa penuh petualangan. Masa anak-anak itu kan saat rasa ingin tahu kita lagi besar-besarnya nih. Nah, biasanya kita tuh selalu aja pingin ciobain ini dan itu banyak sekaliiiii #eh,malah nyanyi. Itu pula yang terjadi pada saya pas kecil.

Saya itu sukanya bikin eksperimen ga jelas. Udah ge jelas, malah kalo dipikir-pikir lumayan sering kena sengsaranya. Ini beberapa eksperimen yang pernah saya lakukan waktu kecil :

  • Bereksperimen dengan Gunting
Entah kenapa saya kepikiran buat nyobain semua gunting yang ada di rumah untuk gunting-in benda-benda yang saya temui di rumah. Maksudnya sih cuma pingin tau, apa semua jenis gunting itu bisa dipake buat bikin gunting semua benda yang bisa digunting? Termasuku beberapa pakaian saya jadi korban. Makanya, ga heran kalo beberapa pakaian saya ada bolong kecilnya. Bukan karena dimakan tikus atau hal lainnya. Tapi saya sudah tega membolongi baju-baju saya sendiri demi percobaan yang ga jelas!!

Sampe akhirnya mama saya sepertinya menyadari dan bertanya, "itu baju bolong kamu gunting i lagi ta?" Dan sepertinya pertanyaan mama saya bikin saya sadar, kalau eksperimen ini membawa akibat buruk!
  • Bereksperimen dengan Batang Rumput
Mentang-mentang abis belajar IPA nih, tau kalau tanaman mengandung air. Dan entah bagaimana ceritanya pengalaman pertama saya merasakan air dari batang rumput yang segar. Akhirnya deh, tiap nemu jenis rumput baru yang ada batangnya (yang bukan kayu lho ya), saya cobain deh tuh. Caranya, batangnya diambili terus digigit-gigit pasti deh tuh keluar airnya. Rasanya itu kalo saya rasakan itu aneh banget dah. Tapi emang aroma rumputnya bikin unik #emangnyaKambing??

Saya sendiri bertanya-tanya emangnya saya ga takut keracunan atau begimana gitu ya?? Ga tau juga sih. Soalnya asik ajah. Apalagi di rumah saya yang baru waktu itu masih banyak taneman ijo yang tumbuh liar di tanah kosong. Jadi dah tuh, eksperimennya. Hahaha....Tapi saya ga inget apa yang membuat saya berhenti melakukan eksperimen ini.
  • Bereksperimen dengan Nektar Bunga
Kalau ini sih wajar aja yah? Secara, emang ada beberapa bunga yang mengandung madu dan bisa diisep, rasanya enak pula. Nah, karena saya belajar di pelajaran IPA kalau kumbang itu isep madu/nektar yang ada di dalam bermacam-macam jenis bunga. Jadilah saya berhipotesa seenaknya kalau semua bunga itu ada madunya dan bisa diisep.

Mulai dari bunga kecil-kecil yang ada bisa diisep dan ada nektarnya sedikit, bunga yang ga tau juga apa namanya tapi ada banyak di sekitar perumahan dan kalo beruntung bisa dapet madu rada banyakan dan enak banget, bunga sepatu, sampai bunga kamboja pernah saya coba isep tuh. Seinget saya, bunga sepatu itu ga ada deh rasa madu-madunya. Dan, bunga kamboja lah yang bikin saya keracunan huek-huek gara-gara nyoba ngisep nektarnya. Pahit, sangat euy!!


Akhirnya gara-gara 2 eksperimen yang ga sukses itu, saya memutuskan untuk menghentikan eksperimen ini. Daripada saya keracunan lagi. Maklum, saya lumayan anti pahit waktukecil. Sekarang masih sih, hehe :p
  • Terakhir, Bereksperimen dengan Rasa Sakit
Ini eksperimen paling ga jelas, aneh dan rada psycho, mungkin. Well, sebenarnya saya bukannya sengaja menyakiti diri sendiri juga sih. Tapi, memang yang jadi obyek itu diri sendiri, soalnya saya terlalu baik buat jadiin makhluk lain kelinci percobaan saya #eaa

Sebenernya, saya saat itu sedang ingin menguji teori saya sendiri. Saya berkesimpulan bahwa apapun yang sudah menjadi kebiasaan akan ga kerasa berat, alias jadi kerasa ringan gitu. Kaya ga kerasa aja gitu lah pokoknya. Terus, muncul pertanyaan dalam benak saya, gimana dengan rasa sakit?? Apakah kalo biasa jadinya ga bakal terasa sakit lagi?? "Wah, bagus donk kalo gitu, ga usah merasa sakit", pikir saya.

Pikirannya sih begitu. Nah, jadilah sejak itu saya sering mengalami "kecelakaan". Mulai dari jatuh berkali-kali, sampe seinget saya celana saya ga ada yang selamat dari bolong gara-gara jatuh (kali ini bukan gara-gara gunting) dari jatuh biasa sampe yang dramatis, dan pernah juga beberapa kali jempol saya ke-staples (Sakit banget! Sumpah!! Don't try this atlnywhere!!). Ceritanya, waktu itu staplesnya kan baru diisi, berhubung biasanya kan belum nempel tuh tempat isiannya sama batang luarnya itu, ya maksudnya mau dibenerin biar nempel, eh malah jempol saya yang sukses ke-staples. Udah gitu saya masih aja ngulang itu kesalahan, sampe heran sendiri saya.

Jadi ya sebenernya ga menyakiti diri sendiri, tapi psikis ingin tahu dan ingin uji coba teori saya itulah yang menurut saya membuat saya secara psikis "membuat diri saya sendiri menjadi ceroboh". Buktinya sejak lulus SMP, rasanya  saya udah ga sering jatuh lagi. Soalnya saya sudah ambil kesimpulan, dan bagi saya sudah cukup untuk mengakhiri ekperimen ini sebelum nyawa saya yang melayang #eh

Pelajaran yang saya ambil dari eksperimen yang terakhir itu sangat berharga. Saya belajar tentang nahan rasa sakit (sakit banget euy!), dan bahwa tidak semua hal yang dibiasakan akan jadi tak terasa/ringan. Juga bahwa rasa sakit, seberapapun seringnya kita mengalaminya ada yang tidak akan hilang. Jadi, meskipun membiasakan dengan rasa sakit, selama syaraf "rasa" kita masih bekerja secara normal, rasa sakit itu akan tetap ada.

Dan, usaha saya untuk menghindari rasa sakit akhirnya berakhir dengan rasa sakit pula. Yah, memang luka dan rasa sakit ada kalanya memang harus tidak dihindari. Buat saya sih, selama itu berarti "sesuatu" buat saya, maka luka dan rasa sakit itu akan jadi pantas untuk diambil ^^ seandainya ada luka tak diinginkan yang terjadi ya ambil hikmahnya aja lah. Buat saya sih, ga mau rugi.Kalo Udah sakit, harus ada keuntungan yang didapat. Itu prinsip saya. Keuntungan ga harus materi sih, tapi hikmah, antisipasi dan upgrade diri, itu yang penting.
#*****#

Kalo dipikir-pikir sebenarnya saya ini memang punya bakat buat jadi ilmuwan yah sejak kecil?? Wkwkwkwk..... #eaaaa
Jadi, bagaimana dengan kalian? Apa saja eksperimen yang pernah kalian lakukan di masa kecil? ;D
Weiittzzz.....hampir lewat tengah malam. #langsung posting

A New Adventure

8/24/2013 0 Comments A+ a-

"A New Day has come..."
Cuplikan lagunya celine dion ini cocok banget ama kondisiku saat ini. Setelah cukup lama terombang ambing diantara arus lingkungan yg serba cepat dan menyilaukan, juga penolakan dari perasaanQ sendiri akhirnya aku bisa melewati itu semua. Menata motivasi dan diri. Butuh 1 tahun buatQ hanya untuk menemukan substansi masalahQ. Ga kebayang deh berapa banyak nantinya yang akan dibutuhkan untuk mencapai tujuanku. Padahal berada di jalan yang Qpilih ini butuh kecepatan. Well, the only option i have is find a way to upgrade my self.

This Is What Happened
Sebenarnya, aku cukup kelabakan dengan kuliahku yang baru ini. Selain sistem penilaian yang berat, juga sebenarnya jurusan yang aku pilih ini sangat bertentangan dengan sebagian dari diriku, rasanya itu seperti memutuskan untuk melakukan bungee jumping padahal kamu.takut ketinggian.

Sebenernya aku itu termasuk orang yang 'Islamophobia' (paling ga dulu pernah seperti itu). Meskipun aku sekarang sudah berjilbab dan berusaha sebaik mungkin untuk melakukan apa yang seharuanya dilakukan, tapi tetap saj untuk belajar dan dituntut untuk menjadi seorang yang tampil islami luar dalam itu susah. makanya pada saat proses belajar rasanya jad hambar. Bahkan aku sempet kehilangan arah dan merasa hampa, meskipun itu terhadap mimpi yang aku perjuangkan selama ini. Pasti aneh banget buat kalian ngeliat orang yang memilih jurusan yang justru sangat tidak disukai. Well, sebenernya pilihan ini juga aneh buatku. Padahalbkalo dipikir2 bener juga kata beberapa temenku kalo aku itu harusnya milih jurusan filsafat soalnya aku kan suka berfilsafat ria (cie...). Tapi masalahnya adalah untuk mencapai tujuanku aku butuh dasar agama yang kuat. Pasti kalian bertanya2 emang apa sih impianku kok sampe selebay itu. Simpelnya sih aku punya impian 'to make a better world, at least indonesia lah'. That's a big one,right?? Karena itulah pasti juga dibutuhkan pengorbanan dan usaha yang besar. Dan menurutku it's worth to fight for it. Kembali ke topik, jadi dengan dasar agama yang kuat aku berharap nanti gak akan tersesat atau malah memperburuk seperti orang2 yang pernah begitu, contohnya ambil saja hitler atau tokoh2 komunis. Mereka orang2 ang mungkib pada awalnya bermaksud baik tapi justru terjebak dengan ganasnya realitas #halah

Untuk penyebab islamophobianya belum bisa aku ceritain. Soalnya masalah itu masih culup private buatku. Jadi yah liat saja nanti.

Soal lingkungan baru juga merupakan tantangan lain buatQ, soalnya aku bukan orang yang sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan baru.Apalagi ada anak yang karakternya cukup bertentangan denganku, atau anak yang karakternya cukup aku benci. Dan sayangnya aku ga bisa bersikap cuek seperti dulu. Well, q akui yang membuatku bertahan sebelum2nya adalah sikap cuekku. Itu karena sebelumnya aku sudah memutuskan untuk melakukan yang terbaik, seperti yang seharusnya dilakukan. Mungkin keputusan seperti terlihat konyol banget. Kalo kata omes,"Ciyuus?? Mi apa???"

Jawabannya ya pasti demi impianku lah. Untuk bisa mencapai impianku itu dibutuhkan banyak hal, termasuk juga orang yang "pantas" untuk mewujudkannya, orang yang ga cuma bisa omdo, orang yang ga cuma menghabiskan hidupnya untuk.menghindar, orang yang ga segan untuk menahan kesulitan dan rasa sakit demi impiannya. Dan aku ingin menjadi orang yang seperti itu.

Belum lagi masalah lainnya yang sempet terjadi di masa 1 tahun lalu bener-bener bikin aku kelimpungan. Dan akhirnya IPku jadi jatuh bebas di bawah angka 2,5.

Ternyata yang kurang aku lakukan itu persiapan mental yang cukup. Wajar sih, soalnya pas masuk kuliah itu aku masih nyambi kerja. Pas kuliah langsung dihadapkan dengan tugas dan proses pebelajaran yang cukup berat. Jadi ga sempet untuk persiapan mental.

Kalo diliat2 sih aku itu orangnya ribet banget yah, mau kuliah aja pake persiapan mental segala kayak mau perang aja. Well, itu karena aku memang orang yang melankolis abiz, perasaannya labil n sensitif, lemot pula. Jadi kalo dihadapkan pada lingkungan yang ketat tuntutan dan lingkungan yang serba menuntut kecepatan pastinya bakal oleng kalo ga dpersiapkan seperti yang kualai selama 1 tahun sebelumnya

That's Why
Dengab tekad itulah aku memutuskan untuk mengganti nickname dan alamat blogku. Kitto, dalam bahasa jepang berarti pasti (via gugel translate). Kalo di film2 kata2 ini biasanya diucapkan untuk menyatakan keyakinan pada suatu hal di saat2 sulit. Kalaupun muncul sedikit keraguan maka kata2 itulah yang diucapkan untuk tetap yakin dan percaya pada keyakinan kita.

Pada saat aku mengganti nicknameku dari kacho menjadi kitto aku sedang hilang arah. Makanya dengan mengganti nama itu aku berharap bisa mempertahankan keyakinanku pada impianku seperti sebelumnya bahkan lebih kuat. Dan alamat blog ini juga kurang lebih menggambarkan kepercayaan pada impian, bahwa impian itu pasti akan dan harus twrwujud. Aku berharap agar aku tidak tersesat dan melupakan impian2ku.

Kata orang nama adalah doa. Maka nickname dan alamat blog ini adalah doaku agar impianku tercapai. :)


Btw, ini aku postingnya pake android loh.... #pamer
makanya mohon dimaafkan jika banyak salah ketik dan banyak pake bahasa sms, soalnya ini masih belajar dan pembiasaan.

oh iya, ternyata meskipun dalam keadaan jadwal padat kalo kita ga melakukan hal2 yang disukai ternyata malah bisa membuat kita tersesat bahkan menghancurkan aktifitas kita yang padat tadi. Makanya, mulai sekarang saya akan berusaha untuk tetap menulis blog ditengah2 kesibukan untuk meluapkan unek2 saya. Minimal 1 bulan sekali ada posting baru. Yosh! Itu juga akan jadi resolusi baru saya untuk ke depannya. Mohon diingatkan ya pembaca kalo saya lalai. =D

Terakhir, terima kasih banyak sudah menyempatkan membaca posting saya yang marathon nan ga penting ini ^^
posted from Bloggeroid

Orang yang paling dibenci

7/14/2013 6 Comments A+ a-

Ternyata, orang yang paling saya benci adalah orang yang egois, angkuh + ga tau diri!!!

Pikiranku hari ini

7/14/2013 0 Comments A+ a-

Terkadang butuh berada di titik terbawah agar seseorang bisa sadar. Tapi, jika menunggu hal itu terjadi maka segalanya bisa jadi sudah terlambat. Hanya penyesalan yang tertinggal.

Tapi untuk membawa saat itu lebih cepat juga berarti membawa konsekuensi yang sama. Jika berhasil maka segalanya akan menjadi lebih baik. Jika gagal maka segalanya akan jadi lebih buruk, bahkan memusuhi kita. Meski kita melakukannya demi kebaikannya sendiri.

Jika itu untuk orang-orang yang berarti bagiku, aku akan mengambil resiko itu. Meski mungkin nanti akan dibenci, atau terluka.

Soal Tidak Peduli

7/12/2013 7 Comments A+ a-

Dulu saya pernah berdiskusi soal ini. Ada yang mengatakan, dan saya sendiri pun sebenarnya sepakat bahwa sepertinya segalanya akan lebih mudah jika kita bisa "tidak peduli". Saya sering berandai-andai jika saja aku bisa menjadi tidak peduli, mungkin tidak perlu merasakan sakit hati seperti ini. Dan, kenyataannya memang saya lebih memilih untuk tidak peduli pada beberapa hal, yang saya kira saya tidak akan sanggup untuk menanggung resikonya jika saya peduli.

Ya, menjadi peduli itu berat, bahkan menyakitkan! Mungkin orang akan berpikir, "Terus, emang kamu mau hidup sendiri dan ga mau peduli dengan apapun gitu??" Well, saya akan berkata ya jika memang hal itu bisa dilakukan.

Tapi masalahnya adalah kita adalah manusia. Dan sayangnya manusia adalah makhluk sosial. So? It's impossible for us to be carefree to everyone, or everything!! Saat kita memutuskan untuk menjadi seperti itu, maka sama halnya dengan mengingkari diri kita sendiri. Dan menjadi seperti itu tidak hanya menyakiti orang lain, bahkan diri kita sendiri lah yang paling tersakiti!

Saya tidak akan berkata bahwa orang yang seperti itu jahat karena tidak peduli. Tapi orang yang seperti itu, "mengibakan". Karena yang saya tahu saat kita memutuskan menjadi seseorang yang "tidak peduli" seperti itu, berarti kita sudah cukup merasakan rasa sakit yang sangat, diri kita yang sebenarnya sangat sensitif penuh kepedulian, yang menjadi sangat muak karena terlalu banyak menanggung rasa sakit. Dan semua itu cukup bagi kita, cukup! Karena jika kita masih dan terus peduli pada hal-hal yang menyakitkan itu, kitalah yang akan hancur. Kitalah yang akan kehilangan diri kita sendiri!!

Tapi kemudian, yang aku sadari adalah bahwa saya sedang menyakiti diri sendiri dengan bersikap seperti itu. Saya sedang membangun benteng tinggi nan kokoh. Tapi, alih-alih untuk melindungi diri saya sendiri ternyata saya sedang mengurung diri saya sendiri di dalamnya. Tapi meskipun begitu, saya tetap masih bisa melihat, mendengar dan merasakannya!! Rasa sakit yang sama seperti saat saya sedang "peduli". Ternyata selama ini saya hanya sok "tidak peduli", alih-alih menutupi rasa trauma saya terhadap rasa sakit itu. Kenyataannya, saya tidak pernah bisa menghilangkan perasaan itu, ataupun mematikan perasaan saya. Kenyataannya saya tidak bisa menjadikan diriku benar-benar carefree seperti yang saya inginkan. Dan karena benteng yang saya bendung, saya bahkan kehilangan diriku sendiri. Ya, karena pertanyaan "siapa" ada adalah karena adanya orang lain. Jika tidak, maka semua pertanyaan tentang diri kita hanya akan berhenti di pertanyaan "apa".

Jadi saya pikir, cukup dengan berharap terhadap hal yang tidak mungkin. Cukup menunggu keajaiban akan mendatangiku suatu hari dan memenuhi harapanku itu. Cukup hidup dalam dunia mimpi, dunia kosong yang kuciptakan dalam pikiranku itu. Cukup dengan semua pelarian ini!!!

I am sick of hoping and wishing for the dream, when i know that it won't come. Whether i become carefree or the opposite, i still can be hurt and hurt others. So, i'll try to break the wall. The wall that i made by myself. The wall that both, protected and prisoned me. The thing is, i m sick of stand still, and doing nothing, only say anything in my mind, crying, or yelling.So, even though i would get more and more pain, more and more wound, and sometimes losing myself. It's worth to fight if i could feel thank you for being care and created to have caring nature as human being. So, i will regret nothing.

Depresi Mode : On

7/12/2013 0 Comments A+ a-

Saya sedang sangat marah. How could they be so unrespectable when they called themselves a respectable human?? I m sick of all of them acts. Don't they think that i m too, in suffer. I m too tired to take care all of the things when they're away, late or not even come!!  It's not enough if you only doing for the job carelessly, without even take the responsbility the position and the role you got for the whole. Without give it your totality. That's too pathetic and childish!!!!!

Hape

7/09/2013 0 Comments A+ a-

Yak, sekarang saya nyatakan hape saya dua-duanya resmi tidak bisa nyala. Maaf buat yang kesulitan menghubungi saya beberapa hari atau minggu ke depan.

Curhatan di bulan Juni

7/02/2013 0 Comments A+ a-

Eh, salah dink. Ini ngeposnya telat dunk yah? Sekarang udah bulan Juli. Biarlah tak apa, ga ada yang nyalahin juga koq :p

Pertama
Huee....... Si Ciput matiii.....Sepertinya dia hanya menunggu kepulanganku minggu lalu itu dan esok harinya dia tak bergerak lagi..... Huee, hiks, hiks...... :'(

Kedua
Harus berhari-hari menggunakan kamar mandi yang "HOROR" itu rasanya....
gatel2!!

Ketiga
Omku ada yang dateng kerumah saat aku ga ada. Ternyata udah bawa istri dan mengaku sudah menikah minggu lalunya. And it seems no one of us is invited on his married. Well, at least he try come, greet and introduce her wife to us. But even so, i think that's too much! Since we're family. Not else. Can't all of you just act like we were on the past?

Keempat
Akhirnya saya sempet apdet blog ini.

Kelima
Saya pingin banget beli hape baru atau minimal perbaiki hape yang dulu. *lagi mikir dapet uang darimana*

Sekian, terima kasih.

Pesta Nikahan

6/08/2013 0 Comments A+ a-

Weits....bukan saya yang nikah. Tapi adik sepupu saya. Mau sekalian cerita nie, kemarin tanggal 3 Juni, adik sepupu saya nikah. Dan sepertinya antena saya yang kurang panjang akhirnya ngerasain ga enak juga ya disindir sana-sini buat nikah. Haha....

Soalnya hampir semua sepupu cewek (yang aku kenal) udah pada nikah. Kebanyakan malah ga lama abis lulus SMA, trus nikah. Lah, aku? Jangankan nikah, pacaran aja ga pernah. Makanya banyak yang kuatir dengan masa depan saya (baca : soal nikah). Saya-nya sih sebenernya nyantai, toh rencana baru mikirkan itu abis lulus kuliah yang sekarang ini.

Tapi, ga enak juga  kalo tiap ketemu sodara ditanyain "kapan nyusul?" atau "udah punya pacar ta?". Nenekku juga sering nasehatin, cari jodoh itu yang begini, bla,bla,bla....Mama juga gitu, sering bilang, "takcariin ta? wong ga dapet-dapet gitu?" Malah, budheku sudah melangkah lebih jauh dengan makcomblangin aku ama seorang yang katanya sih "ustad" (tapi cuma bertahan 3 hari aku "kerjain ")

Makanya, saya ga begitu suka kumpul-kumpul dengan saudara.  Apalagi sepupu yang dulu deket ama saya, sekarang udah pada nikah, punya anak. Abis itu, kayaknya mereka itu udah berada di dunia yang berbeda dengan saya, ga tersentuh dah pokoknya. Jadi kesepian dah rasanya meskipun [as kumpul-kumpul itu rame.

Heuffhh....Udah dulu sampe sini. Sampai jumpa di tulisan lainnya.

Hai hai

6/05/2013 2 Comments A+ a-

Hai, hai!
Kebetulan lagi dapet kesempatan pegang komputer yang inetnya lagi nganggur. Karena bingung mau ngapain, dan inget ama blog sendiri, mampir aja dah, sekalian beresin yang belom beres disini.

Udah lama banget ga ubek-ubek ini blog, paling cuma apdet via hape. Itu juga cuman seuplik, maklum kalo via hape resiko "ngetik dan raib"-nya gedhe. Males nulis panjang-panjang kalo cuma buat ngilang. Mana otak juga memorinya terbatas. Apalagi makin kesini kayaknya hape saya makin keterbatasan (baca: makin ga canggih). Jadi ya sudahlah, mau gimana lagi.

Oh iya, berbulan-bulan blog ini luntang-lantung ditinggal pemiliknya. Maklum, karena beberapa akun saya di inet,  kena hack. Saya jadi sebal dan males buat ubek-ubek di inet. Jadi yang kena hack itu, email ama facebook. Kalo email sih, paling rada-rada jarang lah. Tapi, kalo facebook itu suering bangettt. Sampe saya harus berkali-kali minta tolong temen yang ada koneksi inet via pc buat benerin. Ga cuma itu, saking seringnya sampe ganti email facebook saya beberapa kali (tapi tetep aja masih kena hack). Nah, sebel kan kalo gitu? Jadi ya udah, dinonaktifin dulu aja semua. Meski udah ga ada akun di inet, tapi tetep masih jadi silent reader blognya temen-temen kok, kalo sempet sih. Cuma jadi jarang komentar soalnya ga ada akun dan males ngetiknya di hape.

Dan sepertinya keputusan itu tepat, ga lama setelah itu, lebih tepatnya abis UTS semester 1, tugas kuliah bertubi-tubi datang, jadi ya fokusnya ga kecantol ama facebook, dll. Tapi ya gitu, ternyata tetep ga ngaruh ama nilai. Nilai semester 1 saya mengecewakan, dan sepertinya semester 2 bakal lebih terperosok lagi T^T #curhat #menungguNasib

Ke Sana

5/28/2013 2 Comments A+ a-

Butuh mengumpulkan banyak keberanian hanya untuk "pergi kesana"

Meski rasa takut ini tak beralasan, namun tetap tak mampu tuk kusingkirkan

5/15/2013 0 Comments A+ a-

There are times when there's no other way than take bold decision to
reach ur dream. Not to giving up, nor switch it either.

Wish that i could make it,someday. That kind of decision

Sang Pemimpin

4/06/2013 2 Comments A+ a-

Ah, ternyata pemimpin "itu" tidak lebih dari seorang pengecut yang
lapar kekuasaan. Haha...

Sadar! New beginning! Ganbatte!!

4/02/2013 0 Comments A+ a-

Ah, untung saja soal itu hanyalah efek, bukan sebabnya.

Well, memang saya tergoda dengan rasa lelah dan malas ini. Sehingga,
prinsipnya berubah jadi "lakukan sebisamu".

Padahal sebelumnya aku sudah bertekad untuk "lakukan dengan semua
usaha terbaikmu. No matter what people judge whether it's nothing,
fool or a good one Just aim ur goal,K!!!"
That's what you need to do. And you're going to it!
Semangat!! Ganbatte!!!

3/30/2013 0 Comments A+ a-

Sejujurnya, aku tak mengerti apakah ini hanya pelarian, ataukah
tekanan yang sebenarnya.

Dan karena itu juga, aku pun tak tahu apa yang harus aku lakukan. Aku
tidak lagi bisa melihat bahkan merasakan sekitarku, juga tidak
tujuanku.

It's just feel like everything's gone. My passion, my spirit, my vision...

Why? How could it be?

Indah

3/29/2013 0 Comments A+ a-

Keindahan itu begitu mengagumkan, menyenangkan untuk dinikmati.

Lalu, apakah itu berarti hal-hal yg dipandang tidak indah juga harus
dilenyapkan???

Demam

3/26/2013 0 Comments A+ a-

Saya sedang kena demam gokusen! Gara-gara Sawada Shin nie >.<

Masih gagal

3/25/2013 0 Comments A+ a-

Ah,dan sepertinya masih gagal -.-

Candu

3/25/2013 0 Comments A+ a-

Candu itu menghantui hidupmu. Sulit untuk melepasnya, meski inginkannya.

Meski benci, tapi tetap tak dapat lepas dari jeratan.

Open to the world

3/21/2013 0 Comments A+ a-

When you open to the world around you, everything will come to you. The goods and
the bads. The happiness and the pains. The opportunities and the
challenges. New lessons and new scars.

Well, it felt hurt at first time. And it does feel hurt 'till now.

The Opened Door

3/19/2013 4 Comments A+ a-

Saat kau mulai membuka hatimu,duniamu.
Saat itulah arus kuat memasuki pintu itu, kebaikan juga tantangan.


Semoga aku tak terlalu lama dan jauh terbawa dalam arus itu


nb. testing update pake email

Start and End

2/27/2013 0 Comments A+ a-

"A 'love' that never started never has to end, right?"
- Sei/Hijiri, Hoshi Wa Utau by Takaya Natsuki

Posted by K

Yang Paling Menyakitkan

2/08/2013 0 Comments A+ a-

Tahukah kau? Yang paling menyakitkan itu adalah saat kau tak bisa mengelak selain menyakiti orang lain? Yang paling menyakitkan itu, bukan karena telah menyakitinya. Tapi, karena rasa sakit yang kau rasakan tak terkira. Terlebih saat pilihan manapun yang kau pilih akan berakhir sama, kekacauan dan saling menyakiti. Dan, itu semua karenamu. Bahkan saat kau diam, itu telah perlahan “membunuh” mereka.

Sesuatu yang selalu kuhindari, bahkan aku berusaha untuk menutupi semuanya dengan “topengku”. Topeng penuh senyuman, wajah bahagia dan ketololan yang hanya palsu semata.

Tiap upaya yang kulakukan tak ada gunanya. Masa lalu tak akan pernah bisa berubah!!
Tapi, tak pernah pula aku mengetahui apa yang harus kulakukan agar masa yang akan datang kan berubah.

Kupikir mereka tak perlu lagi merasa yang mereka rasakan. Karena yang telah mereka rasakan sudah jauh lebih berat dari yang pernah kualami. Cukup aku saja yang merasakannya.

Mereka, orang-orang yang kusayangi. Bahkan meski mereka telah melakukan hal yang tak bisa kumaafkan hingga kini. Aku tetap menyayangi mereka. Mereka yang seharusnya kujaga. Mereka yang seharusnya aku dukung.....

By K 



Nb. : ini nitip ke akun orang lain. Saya sedang ingin mengganti semua akun saya. Jadi, sementara nunut akunnya orang lain. Nazdarnya sih, sampe saya nyelesein 1 artikel saya, doain moga segera selesai ya.....