Karena Aku Ingin Kau Juga Menerimaku

11/20/2012 3 Comments A+ a-


Aku pernah bahas soal kejanggalan lirik lagu "Cobalah Mengerti" punya Noah disini.

Nah, setelah bikin postingan itu, pas nyetir n' asyik dengerin musik, aku ga sengaja jadi menghayati isi lagu ini. Alhasil, jadi kesel banget! Gimana ya, abis seseorang dalam lirik itu curang baernget deh. Oke, so sweet banget dia rela maksa, bahkaan berdarah untuk kita, melakukan apapun. Tapi, kalo emang niat membangun hubungan percintaan, ga gitu donk caranya. Hubungan percintaan itu bukan soal pengorbanan, tapi soal ke-"saling"-an #istilah apa itu??

Saling terbuka, saling percaya, saling mendukung, saling memahami, saling menjaga, dll deh

Curangnya adalah seseorang di lagu itu kayaknya ga mau banget deh mengorbankan dirinya (baca : membuka diri) pada seorang yang dicintainya. Oke, mungkin berdarah itu sesuatu yang heroik banget. Tapi, itu bukan menjadi pengorbanan paling berat bagimu kan? Padahal yang menjadi pengorbanan, dan bukti paling kuat dan paling dasar adalah keterbukaanmu padaku.

Ngerti gak seh? Yang namanya mencintai seseorang itu pasti pingin tau banget apapun tentang diri orang yang kita cintai. Kalo ga pingin tau, sepertinya itu hanya mengagumi, eh, tapi fans aja pasti deh kejar-kejar info apapun tentang idolanya, iya kan? Nah, kalo cuma mau mengerti tapi ga dimengerti, dan malah hanya disuruh menerima aja semuanya? Please deh, aku manusia. Bukan patung yang diem aja kamu cintai, atau mencintaimu.

Trus, rasanya ni, kalo ada yang seorang yang kucintai (dan mencintaiku pastinya donk :p) berkata begitu padaku, balasannya bakal jadi kayak gini :

Tidakkah kau mengerti? Aku mencintaimu.
Aku tak ingin kau memaksaku, apalagi melihatmu berdarah
Jika kau juga mencintaiku, seharusnya kau tahu aku tak akan sanggup melihatmu berdarah karenaku
Itu akan membuatku tersiksa seumur hidupku

Yang aku butuhkan bukan darahmu, bukan pula paksaanmu
Aku pasti akan rela menerimamu, tapi terimalah juga diriku

Tidakkah kau mengerti, mencintai dan dicintai itu 

adalah hubungan timbal balik?
Aku tidak ingin hanya dimengerti, aku juga ingin mengerti dirimu. 

Bukankah itu arti bercinta?
Aku tidak ingin kau hanya sekedar menjadi pemujaku,
Tapi kau adalah kekasihku. seorang yang kucintai, juga mencintaiku.

Aku ingin mengenal orang yang kucintai, aku ingin memahami orang yang kucintai
Karena aku tak ingin, menjadi orang asing bagimu
Aku ingin menjadi orang yang menerimamu seluruh dirimu,
Bukan hanya mengenalmu seperti halnya orang lain juga mengenalmu
Karena bukankah kau mencintaiku?

Kenapa tidak melakukannya untuk cintamu itu?
Aku mencintaimu,
Karena itulah aku tidak ingin kau hanya bernafas untukku.
Bernafaslah untuk dirimu juga untuk hal yang kau anggap penting
Aku tidak ingin cintamu padaku menjadi racun bagimu,

Dan akan merenggut nafasmu saat aku tiada
Karena yang kuinginkan, cinta kita akan menjadi berkah bagi kita berdua.
Dan, karenanya aku menginginkan kau hidup sebaik mungkin

Aku tidak hanya ingin melakukan pencarian arti tanpa ujung.
Yang aku inginkan adalah menemukan arti dari semuanya
Agar kita mampu menjalani semuanya dengan indah,
Agar kita bisa memberi dan merasakan arti pada segala hal
Yang kita telah, sedang atau akan jalani.

Miss AM - Bad Boy, Good Boy

11/15/2012 2 Comments A+ a-


Ini parodinya Miss A - Bad Girl, Good Girl.
Ini video lucu sekaligus keren. Lucu karena tariannya itu lucu banget. Keren karena mereka itu niat banget deh narinya :D

Recommended to be seen guys :D
Lumayan buat nge refresh abis racing ama waktu ngerjain paper buat UTS:D

Oh iya, itu yang jadi Min Miss A niat banget deh, trus gerakannya kuat  gemulai bangeeett..... (bukan lemah gemulai, soalnya cowok, kekar dink) *gaya anak alay*
Sebagai seorang yang juga suka menari, saya jadi iri liat dia #haha

Geisha - Kenangan Hidupku

11/14/2012 3 Comments A+ a-

Di tengah UTS dan padatnya tugas paper ini, saya curi-curi waktu untuk mempersembahkan lagu ini #halah
Akhir2 ini lagi suka denger ini lagu. Bukan, bukan saya patah hati, cuma suka saja. Liriknya lumayan bagus juga :D



Ah, iya, ini liriknya :

jika ku hadir untuk disakiti
biarlah ku pergi jauh dan sendiri
tanpa ada kamu siapapun di sini ku menangis

*
kebodohanku telah anggap dirimu
kan baik untukku butakan hatiku
kau pergi saja tak ku tahu, ku tlah layu

mungkin karnaku terlalu mencintaimu
ku terluka

reff:
kemana ku berlari
kemana aku kan pergi
ku cintai namun benci
caramu mencintaiku

kembali ke *
kembali ke reff

biarlah ku simpan
menjadi kenangan hidupku

kembali ke reff [2x]

ku cintai namun benci
caramu mencintaiku

Video Galau

10/22/2012 3 Comments A+ a-

Ini video yang cocok buat yang lagi galau mencari jati diri. Tapi, sayangnya aku ga nemu translate-nya. Cari sendiri ya... :D

 
Judul : I dont know what I want (Tales of Mere Existence)



 
Judul : "What Do I Want To Be?" Tales Of Mere Existence 

Kobukuro - Sakura

10/18/2012 2 Comments A+ a-

 
Kobukuro - Sakura ( Live Ver)

Nyanyinya niat banget sampe nunduk-nunduk dan kehabisan suara :D





Tapi, pokoknya aku suka lah lagunya

O ya, aku dapet ini lagu dari si Yen.


Ni lirik dan terjemahannya :


Lirik Lagu
na mo nai hana ni wa namae o tsukemashou kono yo ni hitotsu shika nai
fuyu no samusa ni uchihishigarenai you ni
dareka no koe de mata okiagareru you ni

tsuchi no naka de nemuru inochi no katamari asufaruto oshinokete
au tabi ni itsumo aenai toki no samishisa
wakeau futari taiyou to tsuki no you de

mi no naranai hana mo tsubomi no mama chiru hana mo
anata to dareka no kore kara o haru no kaze o abite mite'ru

sakura no hanabira chiru tabi ni todokanu omoi ga mata hitotsu
namida to egao ni kesarete'ku soshite mata otona ni natta
oikakeru dake no kanashimi wa tsuyoku kiyoraka na kanashimi wa
itsu made mo kawaru koto no nai nakusanaide kimi no naka ni saku love...

machi no naka mikaketa kimi wa samishige ni hitogomi ni magirete'ta
ano koro no sunda hitomi no oku no kagayaki
toki no hayasa ni yogosarete shimawanu you ni

nani mo hanasanaide kotoba ni naranai hazu sa
nagashita namida wa ame to nari boku no kokoro no kizu iyasu

hito wa mina kokoro no kishibe ni tebanashitakunai hana ga aru
sore wa takumashii hana ja naku hakanaku yureru ichirinka
hanabira no kazu to onaji dake ikite yuku tsuyosa o kanjiru
arashi fuku kaze ni utarete mo yamanai ame wa nai hazu to

sakura no hanabira chiru tabi ni todokanu omoi ga mata hitotsu
namida to egao ni kesarete'ku soshite mata otona ni natta
oikakeru dake no kanashimi wa tsuyoku kiyoraka na kanashimi wa
itsu made mo kawaru koto no nai kimi no naka ni boku no naka ni saku love...

na mo nai hana ni wa namae o tsukemashou kono yo ni hitotsu shika nai
fuyu no samusa ni uchi hishigarenai you ni
dareka no koe de mata okiagareru you ni

Terjemahan Bahasa Inggrisnya :

Let's give a name to this nameless flower, the one-and-only in this world.
That way, it will survive under the heavy weight of winter's bitter cold,
and then rise up once again as soon as someone calls its name.

That life, dormant under the cold earth, will push through the hard asphalt.
Whenever we meet, we can always sense our shared loneliness
felt when we're unable to meet, just like the sun and the moon.

Even the flowers that don't bear fruit, and even the flowers that scatter as buds,
bathed in spring's breezes, they are watching the future of you and your someone.

Whenever the cherry blossoms fall, another love has gone unrequited
and is slowly erased by tears and smiles. Then, another one of us grows up.
The sorrow of constantly chasing after, that strong and pure sorrow,
it will never change, so don't lose it, as it will one day bloom as love within you...

When I saw you on the street, you looked lonesome as you merged into the crowd.
That radiance embedded deep within your eyes from back then,
please do not ever let the swiftness of time smear it.

Do not say a word, as words cannot convey our feelings in this moment.
Your shed tears, turning into raindrops, heal the wounds of my heart.

On the river bank of everyone's heart, there is a flower they don't want to forgo.
That is not a sturdy flower, but rather a lone flower swaying frailly.
You can sense its determination to live, as sure as the number of its petals.
Even beaten down by the stormy winds, it still believes that no rain will go on forever.

Whenever the cherry blossoms fall, another love has gone unrequited
and is slowly erased by tears and smiles. Then, another one of us grows up.
The sorrow of constantly chasing after, that strong and pure sorrow,
is the love that will one day bloom within you and within me...

Let's give a name to this nameless flower, the one-and-only in this world.
That way, it will survive under the heavy weight of winter's bitter cold,
and then rise up once again as soon as someone calls its name.

Cobalah Mengerti dan Peterpan

10/14/2012 3 Comments A+ a-

 
Cobalah Mengerti Peterpan Feat Momo Geisha

Siang-siang gini, buka blog sambil ngemil buah melinjo. Padahal ada tugas menanti.....Ah, liat saja nanti #pelarian #ngeles

Sebenernya saya rada males ngerjain tugas, soalnya video yang jadi bahan tugasnya itu pake bahasa inggris dan ga ada subtitlenya, baik subtitle inggris ataupun indonesia. Bikin males,kan? Padahal videonya ada banyak, padahal ntar sore udah didiskusiin #ngeluh terus

Ok, ok, udah dulu curhatnya


Cobalah Mengerti
Aku mau bahas soal Peterpan, sebuah band yang sekarang ganti nama menjadi "Noah" dan soal lagu yang di atas itu.

Sebenernya, aku suka "mendengarkan" lagu ini. Apalagi yang nyanyi itu kan Momo Geisha, aku suka suaranya dan aku rasa mbak Momo itu cantik. hohohoho....

Tapi, aku gak suka liriknya. Gak masuk akal banget gitu. jadi, kadang kalo mau nyanyiin atau dengerin, sebenernya rada terganggu ama liriknya itu. Gini potingan liriknya :

Dan kamu hanya perlu terima
Dan tak harus memahami
Dan tak harus berfikir
Hanya perlu mengerti
Aku bernafas untukmu
Jadi tetaplah di sini
Dan mulai menerimaku

Nah itu lirik yang mengganggu.

"Dan kamu hanya perlu terima. Dan tak harus memahami" => Coba deh, gimana kita bisa menerima sesuatu kalo gak memahaminya? Yang ada itu kalo ga paham, biasanya marah-marah, jengkel, atau dendam malahan dan gak mungkin mau menerijma begitu saja. Kalo seumpama menerima itu gampang, tanpa harus memahami, pasti deh yang namanya konflik di dunia ini juga gak ada.

"Dan tak harus berfikir, hanya perlu mengerti...." => ga mungkin lah mengerti tanpa berpikir. Yang namanya mengerti itu aja sudah bagian dari proses berpikir. Yang namanya mengerti pasti juga berpikir.

Hikmah : "Jangan meminta orang lain untuk melakukan hal-hal yang gak mungkin, meski itu hanya sekedar rayuan"


Tentang Peterpan
Pertama kali denger nama ini dari adekku (kalo ga salah adekku dulu masih SD) yang suka banget ama lagunya. Nah, yang pertama kali kebayang itu, "Peterpan" yang macam di dunia imajinasi itu, pake baju ijo-ijo, riang dan suka mondar-mandir ke sana kemari.

Dan saat saya liat video klipnya via vcd player, ternyata saya salah. Hehe... Jauh banget dari bayangan saya. Saat melihat video klip itu, saya jadi bertanya-tanya apa yang membuat grup band ini digandrungi banyak orang?? Karena sejujurnya saya tidak terkesan sedikitpun dengan video, lirik, ataupun sang vokalisnya yang katanya keren itu.

Hem....diliat dari video klip, biasa aja. Ga jauh beda ama video klip yang lain. Dari sang vokalis sendiri juga, aku nggak merasa dia se"keren" itu untuk di"gila"i. Hem...ok, aku akui dia itu keren. Tapi, cuma itu, ga lebih. Ganteng? Rasanya ga juga. Ada sih, 1 momen, cuma beberapa detik aja, aku melihat sosoknya itu keren. Tapi, setelah itu aku gak nemu lagi. Dan, entah di video klip yang mana, saya lupa.

Emang sih, aku ngerasa liriknya peterpan itu puitis dan melankolis. Harusnya itu tipe lagu yang aku sukai kan? Nah, tapi aku entah kenapa aku gak suka liriknya. Rasanya, ga ada yang spesial gitu buatku. Makanya, sampe sekarang, aku masih bertanya-tanya apa yang membuatnya istimewa??

Hem...sebenernya ada 1 kelebihan dari grup ini, yang harus aku akui juga bahwa lagu-lagunya peterpen itu selalu easy listening! Easy listening itu istilahku. Jadi, lagu-lagu mereka itu selalu terdengar ringan di telinga. Meskipun liriknya berat, dan si Ariel nyanyinya sampe uratnya keliatan, tapi tetep aja lagunya itu terdengar easy listening. Dan, yah mau tidak mau harus saya akui saya suka "mendengarkan" lagunya, meski tidak menjadi favorit saya. Tapi, saya tidak terlalu merasa terganggu dan masih bisa menikmati kalau terpaksa harus mendengarkan lagu ini.


Usut punya usut, setelah obrolan saya bersama dengan salah satu sahabat saya. Akhirnya ketemu juga deh sebabnya. Lagu-lagu peterpan itu pesimis banget! Nah, itulah yang membedakannya ama L' Arc En Ciel, salah satu band Jepang favoritku. Kedua band itu sama-sama punya lirik yang "suram", melankolis, dan puitis yang pasti.

Tapi berbeda dengan peterpan,Laruku (kependekan dari L' Arc En Ciel) itu optimis. Meski suram, tapi di dalam setiap liriknya itu selalu ada semangat untuk "fight". Tapi, kalo lirik-liriknya peterpan itu, memang sura, tapi ia cenderung tenggelam dalam kesuram-annya. Jadi ya, begitulah. Ternyata, lirik lagu itu juga sangat mempengaruhi "suasana" lagunya ya?

Btw, ini hanya pendapat subyektif saya. Untuk yang penggemarnya peterpan, anggap saja ini masukan untuk peterpan. Kalau mau kritik, silakan di kritik isinya, tidak perlu berlebihan. Karena toh, ini hanya pendapat pribadi saya. Dan, jangan mencoreng yang di "gemar"i hanya karena perilaku kita. Terima kasih :)

Oke, saya akan lanjut dengan tugas-tugas yang sudah menumpuk. Selamat Siang!! :D

Even If I Die, I Can't Let You Go

10/11/2012 12 Comments A+ a-

 
 "Even If I Die, I Can't Let You Go" Yoseob ft IU

Berhubung lagi gak punya banyak waktu, posting ini aja deh :D


Ini potongan terjemahan lirik yang sempet aku tulis :

How can I let you go
if you're planning to leave, if you're planning to go
then fix my heart

So I can at least live on painlessly

Selamat menikmati! ^^

Pentingnya Gagal

10/08/2012 5 Comments A+ a-

Yang paling penting dari kegagalan itu bukan "Aku telah gagal, dan aku tidak pantas. Jadi, ini adalah saatnya aku berhenti", melainkan "aku belum mampu, dan aku butuh usaha lebih dan cara yang lain untuk menjadi mampu. Dan, ini bukan saatnya untuk bermanja dengan pikiran negatif. Got to move on, or i'll lost more than i already have"

Pamer Dulu Rek!!

10/06/2012 7 Comments A+ a-

Hehehe... Akhirnya, ada waktu juga buat utek-utek blog. Saya mau pamer, ini template blog saya ganti wajah. Yah, meskipun tetep aja nyomot template gratisan yang bertebaran di mbah gugle, wekekekeke.....

Jadi, bagaimana menurut anda tentang template baru saya sekarang ini?

Secuplik tentang cinta

10/05/2012 4 Comments A+ a-

Jika memang kamu mencintai seseorang, belajarlah cara mencintai

Sehingga kamu tidak akan menyakiti orang yang kamu cintai,
Sehingga cinta itu akan benar-benar menjadi berkah bagi kalian yang mencinta, yang dicintai dan orang-orang yang ada di sekitar kalian
Sehingga cinta itu bukan hanya sekedar menjadi media meluapkan emosi dan ego tanpa arti
Sehingga cinta itu juga akan membawa kebahagiaan bagi orang yang kamu cintai, bukan hanya untuk kamu seorang

Cara Berbagi Ilmu Yang Belum Dimiliki

9/25/2012 5 Comments A+ a-

Bertanya bukan agar mendapat nilai. Juga bukan untuk mencari perhatian. Bukan pula untuk pamer. Pun tidak untuk sok-sokan. Apalagi untuk memojokkan seseorang.

Sadarkah kita, saat kita mengajukan pertanyaan, terutama di depan umum, dan pertanyaan yang benar-benar memang pertanyaan, saat itu kita telah berbagi ilmu secara tidak langsung??

Ya, bertanya pun adalah salah satu cara berbagi ilmu, berbagi ilmu yang bahkan belum kita miliki.

Saat bertanya, kita telah berbagi proses berpikir kita, kita telah berbagi "masalah" untuk dipikirkan dan diselesaikan bersama, kita juga mengajak untuk berefleksi kembali mengenai persoalan yang kita tanyakan serta kita juga akan berbagi solusi dan jawaban atas pertanyaan kita itu pada orang lain.

Bukankah itu adalah hal yang sangat baik dan bermanfaat?

Karena itulah, tanyakanlah jika memang ada yang dipertanyakan dalam dirimu. Bahkan, meski pertanyaan itu terkesan sangat remeh sekalipun, tanyakanlah. Karena di balik pertanyaan yang remeh itulah, mungkin tersimpan jawaban atas persoalan yang sebenarnya. Mungkin juga dari pertanyaan remeh itulah, yang menjadi awal untuk lebih mendalami suatu pengetahuan.

Dan, bukankah tidak jarang pertanyaan-pertanyaan yang dianggap konyol, bodoh bahkan tidak masuk akal itulah yang mengantarkan manusia pada pencapaiannya saat ini. Bukankah pada masanya, pertanyaan Isaac Newton tentang "mengapa apel jatuh ke bawah", juga terdengar "konyol" dan aneh "dari zaman nenek moyang mah ya emang gitu, kenapa harus dipertanyakan lagi?"?
Tapi, kau tahu? Pertanyaan itu mengantarkan manusia pada pemahaman yang luar biasa tentang cara kerja alam ini!! Dan Isaac Newton dianggap sebagai ilmuwan besar karena penemuannya yang diawali dengan pertanyaan yang terkesan konyol itu.

See..? So, dont be shame to ask! Even other people underestimate, mock or judge u as bad, foll, or even idiot. Because, whenever they meet the same problem as u do, or ur question is proved as a good one because it lead people to open a new course of knowledge, and even lead to the solution of some problems, then they will acknowledge it in the end. And ur questions will never be waste in vain. never. :D

But, if u never ask anything, then it it's very possible ur questions will be waste in vain and even your thinking proccess to raise the questions probably will means nothing.

By Kacho

Sampaikanlah Kebenaran

9/23/2012 1 Comments A+ a-


Sampaikanlah kebenaran, meskipun itu berarti menyakitkan dan menyakiti.
Masih jauh lebih baik menyakiti daripada menahan hak orang lain atas kebenaran yang seharusnya diketahuinya.
Karena rasa sakit dan luka itu masih bisa sembuh. Tetapi jika haknya tertahan, maka akan juga menahan langkah orang yang kita tahan haknya tersebut.

Jangan hanya karena ego kita yang tidak ingin merasa tersakiti a.k.a merasa tidak enak, atau tidak ingin dipandang sebagai "jahat" atau tidak ingin menanggung konsekuensi dan beban yang terjadi maka kita menahan hak orang tersebut. Karena sesungguhnya, justru tindakan menahan hak itu jauh lebih jahat daripada menyakiti.

Karena tidak mungkin kita bisa hidup tanpa pernah menyakiti, dan tersakiti. Tetapi, kita bisa hidup dengan saling menjaga hak masing-masing tanpa harus sok "menahan" hak orang lain dengan alasan "demi kebaikannya" padahal itu cuma karena ego kita yang gak mau tersakiti atau terbebani.

By Kacho

Harapan dan Kenyataan

9/07/2012 0 Comments A+ a-

Qt selalu,dan pasti berharap,agar semua yang qt inginkan bisa terpenuhi. Tapi sayangnya, itu gak mungkin. Dan sayangnya lagi, seringkali justru apa yang terjadi gak sesuai dengan yang qt inginkan.

Tapi,toh yang qt inginkan gak selalu yang qt butuhkan. Selama qt menghabiskan waktu merengek agar apa yang qt inginkan terpenuhi, mungkin saat itulah qt telah membuang waktu untuk mendapatkan apa yang sebenarnya qt butuhkan.

Karena itulah, jika keinginanmu gak terpenuhi, segera introspeksi dan cari langkah/solusi selanjutnya agar kamu gak kehilangan semakin banyak kesempatan untuk bahagia dalam hidupmu.

By Kacho

(My) Androphobia - Part 2

9/03/2012 0 Comments A+ a-

Udah baca postingan sebelumnya disini? Kalo belum baca aja dulu.
Kalo udah baca, langsung aja, lanjuuuutt ceritanya.....

Saat Kuliah 
Aku menerima telepon dari seseorang yang mengaku ia adalah temen SD-ku dulu, dari SD Benowo II. Selama beberapa hari kita ngobrol-ngobrol via telepon itu. Sejujurnya sih, aku ga inget sama sekali siapa dia itu. Aku juga gak tau dapet darimana nomerku, sepertinya saat itu dia ga mau bilang. 

Dalam salah satu teleponnya, tiba-tiba dia bilang kalo aku dulu itu nangisan. Tapi, aku ga ngerasa itu. Emang sih, aku itu bukan cewek tegar yang gak pernah nangis. Tapi, rasae aku jarang banget nangis di depan orang lain. Jadi aku Tanya aja, “ha? Nangisan? Masak seh?”. Dan sepertinya dia bingung menjawab. 

Gak lama, temenku ngenalin seorang cowok ke aku. Katanya sih, cowok ini dulu 1 SD sama aku, SDN Benowo II. Pas kita ketemuan dia bilang juga kalo aku itu dulu nangisan (ga tau juga apakah yang di telepon ama yang ini itu adalah orang yang sama. Soalnya aku ga Tanya). Reaksiku juga sama seperti aku menjawab telepon sebelumnya. Terus dia bilang: 

“ masa’ seh ga inget?” 
“nggak”, jawabku datar 
“Dulu itu rame lho, sampe dipanggil ke kantor. Dulu itu ada si A,B… (dia sebutin nama temen-temennya yang aku lupa sapa aja)” 
“ha? Gak inget.”, jawabku setengah terbengong-bengong. 
Setelah itu, dia ga nerusin pembicaraan ini dan ganti topik pembicaraan. Oh iya, sejujurnya aku juga gak inget sapa cowok ini.  Dan, ternyata pertemuan itu ga ada lanjutannya sampe sekarang

Jadi bingung, sebenernya ada apa sih waktu itu? Masa’ aku sampe nangis di depan orang lain,,, dan dipanggil ke kantor? Emang ada ya kejadian kayak gt? Emang sih, dulu beberapa saat setelah pindah sekolah aku masih sering main ke sekolahku yang dulu. Tapi, aku juga gak begitu inget kenapa kok aku jadi gak pernah maen lagi ke SD ku yang sebelumnya. 

Itu adalah 2 kejadian yang sampe sekarang masih menjadi tanda tanya. Karena, aku gak ngerasa ortuku pernah menyinggung pembicaraan yang ada hubungannya dengan 2 kejadian itu. Apalagi kejadian yang kedua, harusnya ortuku tau kan? Tapi, kenapa mereka ga pernah mbicarain itu? Oke, orangtuaku itu tipe orang tua yang akan menyembunyikan informasi yang buat anaknya galau. Mungkin saja itu alasannya. 

Beberapa orang yang memberiku informasi itu, aku rasa mereka juga ga bohong. Apa gunanya coba mereka bohong? Apalagi yang mereka bicarakan itu 2 kejadian yang berbeda. Tapi, apa iya dulu itu aku sebegitunya ya? Rasanya, pas kecil itu aku lumayan ga lemah-lemah amat ama cowok. Pernah juga aku nendang “itu”-nya gara-gara dia nggodain aku ama temenku, dan saat itu aku yang kelaparan sebel karena dihalangi mereka waktu mau beli jajan. What happen sebenarnya? 

Entahlah. Sampai sekarang sih, meskipun aku cukup penasaran tapi sepetinya itu bukan hal yang terlalu penting untuk dicari tahu. Mungkin , memang untuk saat ini masih lebih baik untuk tetap menjadi misteri. 

Memang sih, 2 kejadian itu, dan beberapa kejadian lainnya itu sempat membuatku phobia ama cowok. Tapi, itu hanya sampe SMP. Di SMA, aku mulai berusaha untuk lebih akrab sama cowok, dan menanamkan dalam pikiran selama kita cuma berteman, dan selama aku juga bersikap wajar aja, ga akan ada masalah. Bukan berarti dulu itu sikapku ga wajar sih. Cuma yah, pokoknya anggap aja temen, sama kayak yang lainnya dan tetep aja jadi diri sendiri.

Ehm…oh iya, selama di SMP dan SMA itu saya jadi culun dan berantakan abiz lho. Haha…entah, tapi mungkin karena pengaruh phobia ini juga. Jadi, saya menganggap akan lebih baik kalo gak ada cowok model-model begitu yang naksir saya. Lebih baik jadi cewek biasa aja (culun) #sokBanget -> emang dulu kayak gimana?

Tapi, sejak kerja ini pingin mulai memperbaiki diri aja deh. Paling nggak, sedikit lebih memperhatikan diri sendiri lah. Oh iya, tapi saya masih normal lho. Saya masih doyan sama cowok koq #plak

Cuma, memang saya masih refleks defend, menghindar kalo ada cowok yang jelas-jelas pedekate dengan tujuan cari pacar atau yang semacamnya. Contohnya aja di tempat kerja, ada seorang teman kerja yang pernah menyatakan di depan teman-teman kerja lainnya kalau dia nge-fans saya. Dan itu dinyatakan secara eksplisit, gak implisit.

Bagi saya, ia melakukan hal itu tanpa memperhatikan sama sekali perasaan saya. Setelah hari itu, saya mulai merasa terganggu dengan sikapnya yang menurut saya mengganggu. Dan, saya akhirnya cenderung bersikap cuek dan agak jutek ke dia. Padahal saya tidak begitu ke orang lainnya.  Oke, katakan saja dia kan sedang pedekate, caper atau semacamnya itu wajar kan?

Saya bukan gak menghargai perasaannya. Tapi, bagi saya hal itu sangat mengganggu. Memang dia tidak salah, dia tidak tahu masa lalu saya. Tapi, bukankah jika memang seseorang menyukai orang lain, harusnya dia itu juga memperhatikan apa yang akan mendukung, membuat nyaman atau malah mengganggu orang tersebut? Bukan hanya berdasarkan penilaian sepihak dari orang yang menyukai itu. Tapi juga harusnya ia mencoba memahami terlebih dahulu dari sisi orang yang disukainya kan?

Kita ga bisa memaksakan sesuatu hanya karena menurut kita itu menyenangkan, tanpa memperhatikan orang lain. Apalagi kalau soal perasaan. Jika kita tidak memahami, memperhatikan apa yang sebenarnya membahagiakan, atau malah mengganggunya, apa bukannya itu hanya keegoisan kita saja yang ingin memenuhi "hasrat" kita?

(My) Androphobia - Part 1

8/30/2012 0 Comments A+ a-

Berhubung aku gak begitu paham juga apa itu androphobia, jadi ya comot pengertiannya dari mbah google, Androphobia itu adalah sejenis phobia/ketakutan yang berlebihan terhadap laki-laki.

Seperti yang aku ceritain di postinganku yang sebelumnya, di sini, aku ada trauma/ phobia ama cowok. Di postingan ini aku akan ceritain beberapa kejadian, yang sepertinya menjadi penyebabnya. Sejujurnya, aku sendiri sama sekali nggak ingat kronologis ceritanya gimana. Bahkan aku gak ingat kejadian itu pernah ada. Tetapi, beberapa temanku justru yang bercerita tentang kejadian itu. Here is the story….

Pas SD
Saat itu, aku dan temanku bertengkar. Aku tidak ingat tepatnya masalah apa yang menyebabkan pertengkaran kami. Yang jelas saat itu dia nyeletuk intinya begini :

“ Kamu itu ya, kok ga tau terima kasih sih”, keluh dia
“Ha?”, aku Cuma bingung dengan omongannya. Karena aku ngerasa ga sejahat itu juga.
“Aku kan yang nyelamatin kamu waktu itu”, katanya.
“Ha?”, tambah bingung diriku, “Nyelamatin opo?”
“Lho, yang waktu dirumah kosong iku lho. Aku sampe mbelani delempari batu. Gak eling ta? ( Lho, yang waktu dirumah kosong itu lho. Aku belain sampe dilempari batu. Ga inget?)
“Dilempari batu?Kapan?”
“Lha yang kamu sama si A ama temen-temennya itu lho. Untung koen onok kita-kita (Untung kamu ada kita-kita).”
“iya, bener kok. Moso’ koen gak eling seh?” sahut temanku yang lain meyakinkanku.
“Kapan seh? Aku ga eling(aku gak ingat). Emange ono opo seh (Emangnya ada apa sih)?” Aku bilang gitu dengan wajah gak bersalah. Masalahnya adalah memang aku waktu itu gak inget sama sekali ada kejadian seperti itu. Dan, mereka pun akhirnya malah jadi bingung dengan reaksiku itu.

Setelah kejadian itu, aku berusaha mengingat-ingat tentang kejadian yang pernah diceritain ama temenku itu. Memang sih, aku dulu akrab sama si A dan gerombolannya itu. Dulu, aku sering dipanggil mereka malem-malem, sekitar jam 9an, dan cangkruk (ini bahasa indo-nya apa ya?) sama mereka di jalan sebelah rumahku. Aku yang saat itu, ga punya banyak teman, karena memang perumahan yang aku tempati itu masih sepi, yam au aja lah diajak berteman sama mereka.

Di siang hari, sepertinya kami memang sering main di rumah kosong deket rumah kami. Dan, sudah jadi rahasia umum pula kalo si A itu naksir aku, dia sering caper dan nunjukin kehebatannya di depanku. Tapi, aku saat itu sih nanggepinnya biasa aja. Pikirku kan kita masih kecil, gak saatnya pacaran, dan yah bagiku itu Cuma cinta monyet. Aku Cuma nganggep dia temen. Aku suka berteman dengan mereka, sepertinya karena mereka memang teman-teman yang seru.

Tapi, memang benar sih. Aku gak tau kenapa dan apa sebabnya, tiba-tiba aja hubunganku dengan mereka jadi merenggang, menjauh bahkan seperti orang yang gak pernah saling kenal. Kenapa? Kok bisa? Aku juga gak ingat sejak kapan.

Yang aku ingat, aku masih bertemu dengan teman yang cerita kejadian itu terakhir di kelas 4 SD. Dan, aku mulai berteman dengan si A dan gerombolannya itu, di awal-awal kelas 3 SD. Jadi, seharusnya rentang waktu antara kejadian “itu” dan ceritanya temenku itu gak lama kan? Tapi, kok bisa aku ga inget sama sekali kejadian itu. Itu kan juga bukan kejadian “biasa” yang juga bisa dilupakan begitu saja.

Seiring berjalannya waktu, aku tetap berusaha mengingat tentang kejadian itu. Dan, sampe sekarang yang bisa kuingat adalah saat temenku datang bawa sepeda engkol, dan kami dilempari batu-batu kecil. Tapi aku sendiri gak yakin, apakah itu adalah benar yang ada di ingatanku, ataukah apa yang aku “adakan” dalam ingatanku. Aku nggak tau, apakah memang yang tergambar dalam pikiranku itulah yang terjadi, ataukah itu hanyalah fantasi yang aku buat dari cerita temenku itu.

Aku sendiri juga gak tau apa yang terjadi sebelum temenku itu datang. Memang sih, aku bisa memperkirakan dari umur kami yang masih SD itu, apa yang dilakukan. Tapi, entahlah, aku sendiri gak begitu yakin dengan semua itu.

Sudah Jatuh Terlindas Sepeda

8/25/2012 5 Comments A+ a-

Dulu, aku memang hobi jatuh *jatuh koq hobi?* , sampe-sampe semua celanaku gak ada yang bebas dari “bolong” karena jatuh. Yang cukup parah itu ya kejadian “Sudah Jatuh Terlindas Sepeda” ini.

Dan, kejadian ini gak cuma terjadi 1 kali, tapi 2 kali.

Yang Pertama Kali
Siang itu, aku maen sepeda engkol sama sepupuku. Entah ga tau aku lagi atraksi apaan, yang jelas waktu itu aku sukses jatuh dari sepeda. Sepupuku dan sepedanya yang tepat ada di belakangku ga bisa nahan laju sepedanya. Sedangkan aku masih “shock” gara-gara jatuh dan belum bisa bangun.

Ga lama, aku ngerasain sesuatu ngelewati badanku, dan itu adalah sepupuku dan sepedanya.

Lalu, gimana cerita selanjutnya? Entahlah, aku juga lupa. Hehehe… :p

Yang Kedua
Suatu hari, aku pergi nganterin temenku yang mau potong rambut. Kami pergi kesana naek sepeda engkol (lagi). Di tengah jalan, kami bertemu dengan 2 anak cowok, yang tiba-tiba ngejar kami. Langsung aja kita putar balik, lewat jalan tembusan. Salah satu dari cowok itu sebenernya naksir aku, dan itu udah jadi rahasia umum di antara temen-temenku. Dan, aku gak begitu kenal ama orang itu. Makanya itu, kita menghindar dari mereka. Aku sendiri sepertinya saat itu sudah ada “trauma” sama makhluk yang namanya cowok itu. Kisah tentang trauma itu akan ada di edisi lain :p

Nah, pas kita ngebut ternyata ada polisi tidur yang aku gak kira ada disitu. Ga perlu ditanyain lagi, aku jatuh dah dari sepeda. Dan, temenku juga ga bisa menghindari aku yang tersungkur di tengah jalan, akhirnya ditindes (lagi) dah ama sepedanya.

Waktu itu, sepertinya aku nangis meringis kesakitan. Dan, akhirnya kita berhenti di SD dekat situ. Kedua cowok itu akhirnya minta maaf dan yah jelasin panjang lebar. Aku lupa mereka ngomongin apa aja. Soalnya waktu itu udah bingung ama luka perih di tubuhku. Kedua tangan, kaki dan sepasag pipiku beset semua, terus punggungku yang kelindes juga berasa sakit (lengkap deh, kena semua). Dan, esok sampai beberapa hari ke depannya, aku ngambek gak mau sekolah, dengan alasan ga bisa jalan , ga bisa nulis, dan malu pipiku lecet-lecet gitu. Untungnya sih, luka di wajah itu ga ada bekasnya.

Tahu nggak,akhirnya aku malah 1 sekolah sama cowok yang naksir itu. Tapi, berhubung aku udah denger desas-desus dia suka sama aku, malah aku jadi jaga jarak sama dia. Bukan gak suka sih, tapi sepertinya memang aku secara refleks aja jadi berlaku seperti itu, karena sebelumnya pernah trauma sama cowok. Dan, sepertinya kejadian ini semakin menambah stigmaku tentang “cowok yang naksir”, terutama yang obyeknya itu adalah aku.

The World that doesn't exist

8/23/2012 0 Comments A+ a-

It would be nice to live in a kind world. Without any troubles, without any fear, without hurting anybody, without ever being hurt. Only doing the right thing. I wish I could reach this kind world by the shortest path possible. It would be so nice to reach it. If I were able to live without making any mistakes, It would be great. But, it doesn't exist. That sort of thing, failing, tripping, losing the way, making mistakes.... Little by little walking one step at a time is all you can do. On one's own feet even if there are many scars. In order to reach somewhere, some day, somebody........ Let's start walking.

Fruits Basket by Takaya Natsuki

Terima Kasihku

8/20/2012 2 Comments A+ a-

Terima kasih Dave Pelzer, melalui buku yang kamu tulis, "A Man Named Dave", kamu telah mengajariku untuk selalu berusaha seoptimal yang aku bisa. Agar meskipun aku tidak berhasil, meski tidak sesempurna yang aku inginkan, tetapi usahaku itu tetap berharga dan tetap akan terbayar.

Dan, terima kasih telah mengajariku untuk selalu bertahan dan tidak menyerah dengan kehidupan.

Terima Kasih pada "The Great Queen Seon Deok", melalui kisahmu aku belajar untuk berjuang. Belajar untuk tidak menyerah dengan kehidupan, meski harus menerjang arus. Belajar untuk selalu berfokus pada solusi, berhenti memikirkan masalah. Belajar untuk terus kekeh berusaha mewujudkan, percaya dan selalu fokus pada impian, meski dalam perjalanannya tidak selalu mudah dan tidak selalu menyenangkan.

Terima Kasih pada Takaya Natsuki, melalui manga-nya, "Fruits Basket", telah mengajariku apa arti "menerima" dan bagaimana berempati pada orang lain. Dan, menunjukkan padaku bahwa apa yang aku rasakan, apa yang aku pikirkan adalah nyata, bukan abnormal, dan patut untuk diterima. Kamu mengajariku bagaimana menerima dan mengakui diriku sendiri.

Aku memang belum bisa berkata bahwa aku selalu berusaha optimal untuk segala yang aku lakukan. Belum juga bisa aku berkata aku tidak pernah menyerah dan selalu fokus pada solusi. Tidak pula aku bisa berkata aku selalu bisa menerima orang lain, atau bahkan diriku sendiri.

Tapi, kalian telah menunjukkan jalannya padaku. Untuk terus belajar dan berusaha. Meski belum bisa sepenuhnya. Aku hanya bisa berusaha. Meski jalanku sangat lambat, tapi tak mengapa. Karena dengan begitu aku bisa melihat dan belajar lebih banyak hal (Dream High). Thanks for everything.

I Hope one day i could meet and discuss anything with you all. Of course, with the people that still alive :)

***

Berhubung postingan ini terbitnya pas Hari Raya Idul Fitri, maka aku juga akan mengucapkan :

Selamat Hari Raya Idul Fitri

Mohon Maaf Lahir dan Batin

Minder

8/18/2012 0 Comments A+ a-

Yang menjadikan seseorang disebut minder bukan karena ia melihat orang lain lebih darinya. Tetapi karena ia mundur karena tau orang lain lebih darinya. Jika memang seseorang punya kemampuan lebih dari kita? Kenapa harus menghindari itu? Itu cuma akan membuat kita kehilangan hal-hal penting yang seharusnya bisa dipelajari. Yang penting adalah kita tidak berhenti hanya karena tau kemampuan kita kurang dari dia.

Seseorang disebut minder bukan karena dia mengatakan tidak bisa. Tetapi kareuna dia tidak mau mencoba dan berusaha karena ia takut tidak bisa.

Seseorang disebut minder, bukan karena ia mengakui dirinya lemah. Tetapi, karena ia menyerah dengan kelemahannya.

Warna Warni yang Absurd

8/16/2012 0 Comments A+ a-

Seperti halnya dengan dunia ini yang tidak hanya terdiri dari warna hitam putih saja, melainkan beraneka warna. Karena itulah, tidak semua hal bisa dipandang hanya dari dimensi benar dan salah secara kaku, layaknya warna monochrome hotam dan putih.

Tetapi begitu banyak aspek yang harus diperhitungkan. Terkadang segalanya terasa begitu absurd. Antara yang seharusnya dan yang terjadi. Antara pemikiran dan realitas. Antara ambisi dan kebutuhan. Antara ideologi dan kondisi. Ada gap yang belum juga bisa aku temukan, entah apa itu. Hem...entahlah, masih banyak hal yang memang butuh untuk kucari tahu dan temukan.

Just I am

8/14/2012 0 Comments A+ a-

Semua orang boleh mengatakan aku bodoh, gila, atau apapun. But, i know exactly who i am. So, i just simply dont listen to them. I dont care what anyone in this world say, because they dont know me even just a little.

I am different. I m more than what they think about me.

I am gloomy.I like to complain. I do. But this is just the way i am. Just because i am gloomy,but that doesn't mean i m not happy. I m happy with myself n my life.

I do complain. But that is just the way i control my emotion. I am not hoping all the people will like me. It's ok to like me or not. But, just dont judge everyone by ur own mind.

I never know how the future would be. But whether it'll b good or bad, i just know i should do the best i can. So that i won't regret it later for the rest of my life. So that i could give and accept the best for life itself.

The only thing i could say is that i am trying. It's not likely i m not doing anything. It's just that i don't want promise anything that i don't know whether i can make it or not. It doesn't mean that i being pessimistic. But, i just say it to myself, that i will overcome those things one day. I'm sure of it. That's all.

Memang Beda, Tapi Sama

8/12/2012 0 Comments A+ a-

Manusia itu memang berbeda, karena itulah tidak bisa diseragamkan begitu saja. Tetapi jangan lupa, bahwa manusia pun juga makhluk yang pada dasarnya adalah sama. Karena itulah, aku yakin bahwa pada dasarnya semua orang memiliki potensi untuk "bisa". Namun, cara dan seberapakah usaha yang dibutuhkan untuk itulah yang berbeda.

by K

Lihat sekitar kita

8/10/2012 3 Comments A+ a-

"Terkadang kita terlalu girang untuk melihat ke "atas", untuk menjadi hebat, untuk berkarya besar, untuk dianggap bijaksana. Tapi, kita lupa untuk melihat sekitar kita. Menelaah apa yang benar-benar kita hadapi, dan apa saja yang ada di sekitar kita. "

By Kacho

Beberapa waktu lalu, aku jadi notulen untuk kegiatan Workshop Advokasi yang diadakan oleh salah satu LSM dari Jogja. Disana, aku belajar bahwa terkadang kita terlalu ingin melakukan hal-hal yang besar, tanpa membandingkannya kembali dengan apa yang sebenarnya ingin kita wujudkan atau raih. Apakah benar, apa yang ingin kita lakukan itu benar-benar mampu membuat kita meraih apa yang kita inginkan??

Mungkin, kita terlalu terburu-buru ingin untuk dikenal dan disebut hebat?
Mungkin, kita terlalu takut kita tidak akan mampu mewujudkan hal yang kita inginkan?

Entahlah.....

Padahal, ada kalanya hal-hal besar itu justru tidak begitu berpengaruh pada pencapaian yang kita inginkan. Lalu, kalau begitu untuk apa usaha besar kita selama ini jika tidak sepadan dengan hasilnya?

Terkadang, justru hal-hal kecil, justru dengan memulainya dengan hal-hal yang ada di sekitar kita lah yang akan membawa kita lebih jauh untuk mewujudkan keinginan kita. 

Oh iya, aku dapat info dari fasilitatornya ada sebuah situs tempat teman-teman bisa membantu memberikan dukungan pada teman-teman kita yang lain yang sedang butuh bantuan kita, hanya dengan 1 klik. Beberapa kasus sudah terbukti berhasil. Jadi, kenapa nggak kita memulai perubahan dengan hal yang sederhana? Kunjungi situs ini dan dukung petisi-petisinya juga ya : www.change.org/id

Penjahat-Korban-Pahlawan

8/08/2012 2 Comments A+ a-

Penjahat-Korban-Pahlawan. Selalu kah seperti itu? Apakah itu memang kenyataannya begitu? Bukankah itu hanya lingkaran kejadian saja? Tidakkah yang seperti itulah membuat pemikiran kita jadi "tersabotase"? Tidak bisakah kita mengganti sudut pandang kita itu? Karena apa yang kita anggap jahat, tidaklah selalu jahat sejak awal. Juga, yang kita anggap korban tidaklah selalu lemah dan tak berdaya. Pahlawan, tidaklah selalu baik dan tegar layaknya malaikat.

Tidak bisakah kita melihat manusia hanya sebagai manusia dengan segala fitroh, "nature"-nya? Tidak bisakah kita menganggapnya hanya sebagai masalah yang harus diselesaikan? Tanpa harus mencari sesuatu untuk disalahkan. Tanpa harus ada pihak yang "di bawah" kita. Tanpa harus ada sosok "sempurna" tempat kita bergantung.

Bukankah itu sesuatu yang lebih baik? Kenapa harus terikat oleh mitos dan legenda lama? Kenapa harus terbatasi oleh fantasi dan angan kita sendiri? 

Sederhana dan Rumit

8/05/2012 2 Comments A+ a-

Tidak semua hal itu memang sederhana. Dan, kita tidak perlu memaksakannya untuk menjadi sederhana. Hanya karena kita tidak mau repot atau hanya untuk memenuhi pemikiran kita bahwa segalanya itu adalah sederhana. Pun, begitu pula sebaliknya. Tidak perlu memandang segalanya menjadi sulit. Hanya agar kita tidak meremehkan masalah, atau agar tetap mendapat "perhatian" dari orang lain.

Karena itulah, pandanglah permasalahan sesuai dengan permasalahan itu. Entah itu mudah atau sulit. Tidak perlu memaksakan pikiran kita bahwa itu mudah ataupun sulit. Akan tetapi, tidak peduli itu sulit atau mudah, arahkanlah energi dan pikiranmu pada solusi permasalahan itu. Bukan pada seberapa besarnya permasalahan itu.

By K

Because it’s me – Aku, Putih dan Sony Vaio

8/03/2012 4 Comments A+ a-


Waktu kecil, aku suka menyandarkan identitas diriku pada tokoh-tokoh fiksi yang aku sukai, terutama dari komik dan anime. Waktu itu, ada 1 tokoh kartun yang aku sukai banget, yaitu Sailormoon. Sailormoon yang menggambarkan sosok pahlawan perempuan yang berjuang bersama-sama dengan teman-temannya melawan penjahat. Picisan banget kah? Haha…namanya juga anak kecil pasti suka donk sama cerita beginian? Dulu juga kan booming banget tuh, anime Sailormoon. Dan, beberapa hal yang bikin aku kebayang terus dari Sailormoon itu adalah gaun-gaun para Sailor itu, daannn….. aku gak sempet liat episode terakhirnya Sailormoon!! Hehehe….

Eh, kok malah jadi cerita soal Sailormoon sih, hehe… : p

Intinya, waktu kecil itu aku suka sama Sailormoon. Nah, aku pun berusaha menirunya, termasuk warna yang aku sukai, sama dengan Sailormoon. Berhubung Sailormoon itu kan warna rambutnya kuning, aku juga jadi “berusaha” menyukai warna kuning.

Tuh,kan rambutnya kuning? :p
Namun, justru hal itu jadi mengaburkan apa yang sebenarnya aku sukai. Malah pada akhirnya aku tidak tahu warna apa yang sebenarnya aku sukai, terlepas dari Sailormoon, atau tokoh-tokoh lainnya yang aku sukai. Sempat aku merasa hampa melihat warna-warni yang ada di sekitarku. Dan, meskipun berkali-kali bertanya pada diri sendiri pun, aku masih saja tidak merasa apapun.

Aku dan Putih
Tapi suatu hari aku lihat iklan pewangi pakaian di tv, di iklah itu sedikit menyinggung tentang warna putih. Dan, sejak itulah aku menyukai warna putih. Aku ingin menjadi seperti warna putih yang polos, suci dan bersih. Seperti halnya saat kita baru membuka lembaran kehidupan kita, putih dan bersih. Putih itu identik dengan cahaya yang menerangi kegelapan, seperti halnya juga harapanku untuk mengubah dunia menjadi tempat yang lebih cerah untuk ditinggali.

Dan tahu nggak, cahaya putih itu sesungguhnya merupakan gabungan cahaya berwarna dalam spektrum. Jadi meskipun cahaya putih itu terlihat polos, tetapi cahaya inilah yang jadi cikal bakal warna-warna yang kita lihat sehari-hari. --> Ciee…sok tahu banget sih? Baru belajar nie, maklum dulunya anak IPS, jadi baru tahu juga. Yang dulu anak IPA mungkin udah tahu dari dulu ya? :p (CMIIW ya….)

Karena itulah, aku sering memilih warna putih untuk dipakai di hari-hari spesial. Waktu wisuda SMA dan D3-ku kemarin aku sama-sama memakai kebaya putih. Nggak ngerti sih, cocok atau nggak aku dengan warna putih, tapi yang jelas rasanya aku suka pake warna putih. Dan, berharap nanti yang jadi tema warna baju pernikahanku nanti juga warna putih, hehehe… Padahal belum juga ada calonnya :p
Selain itu, warna putih itu kalau dipadukan dengan warna-warna lainnya pasti cocok. Warna putih yang dipadukan dengan warna-warna lainnya, sedikit atau banyak pasti deh jadinya berkesan manis. Paling suka warna putih yang dipadukan dengan warna biru (cyan) atau pink yang lebih banyak ke warna putihnya. Dan, yang terpenting, warna kerudung putih itu cocok dipadukan dengan warna apa aja (warna primer sih ya?). Makanya, wajib punya yang namanya kerudung putih itu. Buat sekolah, dan event-event formal lainnya juga sering dibutuhkan, iya kan?

Ada 1 bunga, yang menurutku menarik banget. Bunga dandelion, warnanya putih, kecil, terlihat rapuh dan sangat sederhana. Tapi, tahu nggak dibalik kerapuhannya itu justru bunga dandelion memiliki kemampuan yang mengagumkan dalam berkembangbiak. Justru dengan serpihan-serpihan benih kecilnya yang ringan ia terbang bersama angin, hingga akhirnya tumbuh menjadi bunga baru dan membawa kehidupan baru di tempat ia jatuh.

Aku pun ingin seperti bunga dandelion, meskipun kecil (fisiknya :p), tetapi bisa menyebarkan benih-benih perubahan. Impian yang terlalu tinggi mungkin, untuk diriku yang penuh keterbatasan dan kekurangan. Tetapi, aku pun ingin menjadikan segala keterbatasan dan kekurangan yang kumiliki itu menjadi kekuatanku, sama seperti bunga dandelion.
My Favourite Flower :D
Gak Cuma dandelion, aku juga suka bunga snow drop dan melati. Aku suka bunga snow drop, bunga  berwarna putih kecil yang dapat bertahan di musim dingin, bahkan muncul dari balik tumpukan salju. Aku juga suka bunga melati, yang meskipun kecil tetapi wanginya semerbak harum. Dan biasanya kalau bunga melati di depan rumah lagi mekar, pasti diambil dibawa kerumah dan dipake buat wewangian alami :D

Warna putih itu juga yang mendominasi, “My World”, dunia imajinasi yang aku ciptakan sewaktu kecil. Warna yang mungkin “plain”, tapi justru menyenangkan. Dan di dalamnya aku bisa membebaskan diri dari segala rutinitas, serta hiruk pikuk kehidupan manusia yang penuh sesak dengan tuntutan.

Warna putih yang polos, tenang dan membebaskan, aku sangat menyukainya.

Aku dan Sony Vaio
Aku dan Sony Vaio mulai berkenalan sekitar 3 tahun silam, saat ada pameran IT di Jatim Expo Surabaya. Saat itu, aku dan papa berbeda pendapat soal laptop yang akan kami beli. Aku memilih sebuah laptop dengan ukuran 12”, dengan merk inisial “A”, sedangkan papa memilih sebuah laptop bermerk Sony Vaio tipe VGN-NS190J berukuran 15”.
My  Sony Vaio VGN-NS190J
Dilihat dari harga jelas lebih mahal laptop 15” ini, tapi kualitasnya juga dikenal lebih baik laptop gedhe satu ini. Tapi, seperti yang diketahui beberapa pengunjung blog ini bahwa badanku itu “kecil”, jadi kurang fleksibel donk kalo kemana-mana bawa laptop ukuran 15”? Tapi, akhirnya aku mengalah. Karena memang Sony Vaio itu adalah merk yang terpercaya, dan dengan fitur yang cukup bisa diperhitungkan. Dan waktu itupun, laptop ini adalah barang terakhir yang dimiliki toko itu, dan hanya di pameran itu kita dapet diskon harga.

Laptop Sony Vaio inilah yang selalu menemani hariku, yang juga aku pakai untuk menulis postingan ini. Dan benar saja, laptop ini beneran teruji lho. . . Di saat temenku sudah beberapa kali ganti laptop, laptop ini tetap mantap untuk digunakan. Di saat temenku kebingungan dengan “eror” yang terjadi pada laptopnya, aku tetap saja melenggang dengan laptopku yang 1 ini. Dan terbukti pula performance-nya waktu aku pakai untuk ngerjain Tugas Akhirku. Saat aku meminjam laptop temanku untuk mengerjakannya, ternyata loadingnya lama banget, beda kalau aku pakai laptopku sendiri bisa lebih cepet. Selain itu, laptop ini tetep lancar jaya dipake meskipun aku sempet jatuh dari sepeda bersama laptop ini, beberapa kali saat kuliah. Jadi, memang kalo merk Sony Vaio itu memang bisa dipercaya deh…. ;)

Sekarang setelah papa meninggal, laptop ini jadi warisan yang berharga. Dan, aku juga harus belajar untuk bisa hidup mandiri agar tidak menyusahkan orang lain. Meskipun itu bukan hal yang mudah, tapi tetap harus dilakukan. Dan, dalam perjalanannya aku menemukan berbagai hal yang menyenangkan. Jadi, ga ada ruginya untuk belajar hidup mandiri! :D

Jelasnya sih, akan butuh waktu yang ga sebentar untuk bisa mengumpulkan uang dan beli laptop baru lagi. Belum lagi aku yang ingin ngumpulin uang buat kuliah (lagi). Padahal aku juga ingin memberikan laptop untuk dipake dirumah, sehingga adik-adikku juga bisa belajar komputer tanpa harus berkali-kali ke warnet.

Tapi, kini aku mendapatkan kesempatan untuk juga mengikuti lomba yang diadakan oleh Sony Indonesia dan Female Daily ini dan memenangkan sebuah laptop Sony Vaio E seri 14P. Doakan ya teman-teman semoga bisa menang. Amiinn.... :D

Teman-teman juga bisa ikutan gabung lho di lomba ini biar makin rame :D

Because It’s Me . . . .
And, because It’s me, I want to choose Sony Vaio E Seri 14P warna putih sebagai pilihanku dalam Lomba blog ini. Laptop warna putih dan semburat warna biru itu sangat manis dan cute, kan? Dengan laptop ini, aku harap aku bisa semakin banyak berkarya, belajar dan bereksplorasi. Warnanya yang aku sukai, akan selalu menjadi penenang dan penyemangatku. Dengan begitu, mungkin aku akan menjadi orang yang lebih tenang dan mandiri nantinya
This is my choice, what about you? ;)
Oh iya, Sony Vaio E Seri 14P itu produk Sony Vaio terbaru yang dilengkapi dengan fitur gesture control. Gak cuma itu, produk ini juga dibekali dengan layar 14” dan Generasi ketiga Intel Core i7 CPU dengan AMD Radeon 7670M. Baterainya juga tahan lama, sekitar 5,5 jam. Jadi, ga perlu kuatir bakal cepet kehabisan baterai.

Dan sekali lagi. . .

Because it’s me, of course I choose Notebook Sony Vaio E Seri 14P warna putih sebagai teman dalam hari-hariku, untuk menjadi lebih tenang dan mandiri dalam menghadapi hidup ini

selebihnya saya ambil pake kamera hape sendiri :D

Sekolah "Nyoba"

7/31/2012 8 Comments A+ a-

Selama SD yang 6 tahun itu, aku sempat sekolah di 3 tempat berbeda. Yang pertama itu di SDN Petemon X, terus di SDN Benowo II, dan yang terakhir sekaligus yang mengantarkan kelulusanku ini adalah SDS Srikandi. Di SD inilah banyak pengalaman unik dan menyenangkan yang aku dapatkan.

Sebenernya sih, sekolah di SDN Benowo II itu udah lumayan deket dari rumah. Cuma 10 menitan lah dari rumah kalo naek bemo. SPP-nya juga murah, Cuma 4500 perak per bulan. Ehm….seingetku sih, temennya juga baik. Di sana aku berhasil menarik ketiga teman maen di rumah untuk sekolah di tempat yang sama denganku, di SDN Benowo II itu. Tapi, aku lebih akrab dengan 2 orang, meski aku juga ga merasa bermasalah dengan temanku yang satunya lagi. Tapi, nggak dengan 2 orang temanku yang lainnya. Em…Ceritanya di edisi lain aja.

Saking akrabnya, sering bareng, kemana-mana bareng, mandi bareng, jadilah kita bertiga itu dijuluki 3 dara biru. Nah, rumah kita bertiga ini didatengi oleh “tim marketing”-nya SDS Srikandi. SDS Srikandi itu SD Swasta yang ada di daerah perumahan. Tapi, karena swasta jadi ya bayarnya lebih mahal daripada yang negeri, aku yang dapet keringanan aja udah 10x lipatnya biaya SPP dari SD sebelumnya.

Tim marketing ini jelasin panjang lebar tentang sekolah ini ke ortu dan ke kita. Aku lupa detailnya gimana. Yang jelas waktu itu, mereka sampe berani bilang kalo ga percaya boleh dicoba, nyoba sekolah di situ selama 3 hari. Kalau kerasan(nyaman), sekolah aja di situ. Kalo gak kerasan(nyaman) ya gak apa-apa.

Beberapa hari berlalu setelah tawaran itu. Kami bertiga belum mutusin kapan mau “nyobain” sekolah di situ. Nah, pas kebetulan ada tugas maple Bahasa Daerah yang menurut kami itu susah, kita mutusin besoknya pergi sekolahnya ke SD yang nawarin untuk “nyoba”. Gak lain dan gak bukan itu semua untuk lari dari tugas Bahasa Daerah J). Maklum, kita bertiga gak ada yang tulen jawa. Aku blasteran jasum (baca : Jawa-Sumatra), Ratna itu dulu pas kecilnya tinggal di luar jawa kalo ga salah, terus Widya itu blasteran Cina-Jawa. Jadi, kita ga terbiasa di rumah pake bahasa jawa, apalagi kromo alusan.

Dan ternyata, sekolah disitu menyenangkan. Jumlah murid? 5 gelintir sama kita bertiga. Jadi, sekolah itu berasa kayak les privat gitu. Terus, gurunya juga menyenangkan. Gak kaku kayak guru di SD sebelumnya. Bisa berinteraksi layaknya teman. Yang penting tugas selesai, setelah itu bisa main sepuasnya di kelas. Jadilah, kita bertiga pindah di sekolah ini.

Waktu itu, aku pindah sekolah pas kelas 5 SD. Dan, inilah kelas tertinggi di SDS Srikandi, sekaligus kelas terbandel waktu itu. Entah kelasnya di depan atau paling belakang, tetep aja kelas kita paling rame. Padahal isinya Cuma 5 gelintir, yang paling sedikit kalo’ gak salah. Tapi, kenakalan waktu itu menyenangkan banget, penuh imajinasi. Kadang, kita punya rencana nyeleneh, tapi kita bener-bener ngelakuin itu besoknya. Atau, kita bayangin kelas kita yang sejuk sepoi-sepoi itu rumah kita bayangin kita tinggal bareng, ada yang masak, ada yang mandi. Eh, besoknya ada yang bawa tiker dan kita maen-maen deh di kelas.

Pernah juga, ngerasa kelas itu sepi dan ga rame. Bayangin, enak kali ya kalo bisa maen musik rame-rame. Besoknya, kita sepakatan semua bawa alat musik yang dimiliki, berangkat pagi-pagi terus dimainin deh. Bener aja, besok paginya seisi sekolah jadi rame gara-gara permainan musik kita, yang gak tau juga enak apa gak-nya. Yang penting main, dan seru. Sempet sih, dapet teguran dari kantor, tapi tetep aja lanjuuutt....

Terus pas abis kebanjiran dan tembok sekolah jebol, sampe kita bisa liat orang mandi di danau (anggep aja gitu) belakang sekolah. Terus ketawa ketiwi dengan imajinasi kita sendiri. Hem…menyenangkan, meski kelas kita sering banget dapet complain baik dari guru ataupun kantor. Tapi, hal yang menyenangkan tetep berlanjut. Beberapa kali ganti guru pun, tetep menyenangkan.

Oh iya, kalo ga salah kita juga pernah sempat beberapa kali ngerjain guru pake garam pas ujian. Kan katanya kalo tempat duduknya dikasih garam, ntar orang yang duduk bisa ngantuk.Bahkan, wali kelas kita jadi dikeluarkan gara-gara kenakalan kita. Sebagai bentuk protes, kita juga ngerjai guru-guru baru yang menggantikan guru itu. Entah ganti berapa kali, aku juga lupa. Tapi, akhirnya ada yang mampu menghandle kenakalan kami.

Oh iya, di SD ini sudah menganut sistem 1 guru per mata pelajaran lho. Jadi, pas di SMP dengan sistem itu, aku ga kaget juga. Soalnya udah terbiasa dari SD.

Pokoknya, di SD ini itu adalah masa-masa bandel dan penuh imajinasi deh. Kadang ada juga sih konflik di kelas, tapi tetep menyenangkan. Meskipun ternyata di kelas 6, yang tetep sekolah di situ Cuma 2 gelintir doank. Karena diperhatiin, nilaiku di sini jadi lumayan bagus. Dapet ranking 1 (ya iyalah, orang muridnya cuman 2-5 gelintir doank). Terus, yang menyenangkan juga itu, di sini ada mapel seni tari. Aku suka menari, dan disini tari itu ga Cuma ekskul tapi pelajaran. Terus, pas liatin para murid cowok nari itu lucu lho…

Selama 2 tahun berturut-turut, pewaris kita di kelas 5 itu ternyata juga mewarisi kebandelan kita lho… Hahaha…. Yang aku tahu cuma 2 tahun di-bawahku sih. Soalnya, abiz itu aku jarang banget maen ke SD. Sayangnya setelah masa SD itu, kita berlima sepertinya jadi bener-bener menjauh. Soalnya, masing-masing sekolah di SMP yang berbeda, ada yang pindah ke Surabaya juga. Hem… Tapi, kukira semua itu tetep menjadi kenangan yang berharga buat kami semua.

Tulisan ini aku ikutkan dalam Giveaway-nya mbak Winda Krisnadefa. Mumpung pas lagi nostalgia masa kecil, ada giveaway tentang masa kecil. Jadi, sekalian aja diikutkan. Oh iya, salam kenal ya dan met ultah juga buat mbak Winda Krisnadefa :D

Pertama Kali Naek Bemo

7/29/2012 9 Comments A+ a-

Akhir-akhir ini aku lagi nostalgia masa-masa SD-ku. Sepertinya satu persatu memori pas SD muncul lagi. Padahal akhir-akhir ini jarang banget kebayang.

Pas pertama kali aku masuk SD, aku sekolah di SD Petemon X Surabaya. Pas pertengahan kelas 2, aku pindah rumah ke kota lain, di Gresik. Letaknya sih masih di perbatasan Surabaya-Gresik.    Tapi, lumayan jauh soalnya di belahan Surabaya yang lain dari rumahku yang sebelumnya. Waktu itu sepertinya masih pertengahan caturwulan 2. Selama sisa caturwulan ke-2 ku di kelas 2 itu, aku pulang pergi dari rumah di gresik ke sekolah di petemon. Tapi, waktu itu aku dianter sama papa.

Masuk caturwulan ke-3, aku pindah ke SDN Benowo 2 soalnya kejauhan kalau harus pulang pergi dari rumah ke petemon terus. Apalagi kan papa juga kerjanya mobile. Awalnya, aku masih dianter jemput sama papa tiap pergi ke sekolah.

Suatu hari, aku nungguin jemputan lamaa banget. Pulang sekolah kan jam 12 siang, sampe jam 2 aku nungguin ga ada tanda-tanda mobil pick up L300 papa dateng. Akhirnya, dengan berat hati, setengah takut setengah kesel, aku beranikan diri untuk naek bemo. Waktu itu, aku naek bemo BP. Berhubung aku itu ga tau kalo turun harus bilang apa jadinya aku Cuma bilang ama kenek-nya kalo aku turunnya di “siwalan”, sebutan untuk perumahan tempat aku tinggal yang di sekitarnya ada kebun buah Siwalan. Sejak itu, aku dibiarin ortu naek bemo. Karena ortu juga pada sibuk, jadi ga bisa jemput.

Beberapa kali naek bemo, strategiku berhasil. Tapi ternyata hari itu bemonya gak ada keneknya dan pak sopir-nya lupa. Dan ga nurunin aku di tempat biasanya aku turun. Langsung bingung. Mau bilang apa ini turunnya? Emang sih, beberapa kali aku mendengar sepertinya orang-orang itu bilang “keri” atau “kiri” gitu. Tapi, itu apa artinya? Masa’ kiri yang lawannya kanan? Terus, “keri” itu apaan pula? Mana tuh yang bener.

Kebanyakan mikir, malah kelewatannya tambah jaoh, akhirnya aku malah bilang,”Stop!!” Si sopir yang biasanya memberhentikan bemonya karena kata “kiri” atau “keri” itu ternyata malah ga berhenti. Makin bingung, berkali-kali aku bilang “Stop!!Stop!!Stop!!”, akhirnya penumpang lain yang paham kebingunganku itu bantuin aku, dan bilang “kiri,pak, kiri!” Hahaha…..Akhirnya aku tau, kalo mau turun emang harus bilang “kiri”. Abis itu, akhirnya harus jalan lumayan jauh untuk nyampe ke rumah deh.

Tapi, berkat pengalaman itu akhirnya aku tau, gimana kalau mau turun dari bemo. Wkwkwkwk…. :D

Hem...oh iya, keuntungan naek bemo itu kita bisa tidur sambil nunggu nyampe tujuan. Apalagi kalo tujuannya jauh, dan kita lagi capek. Dulu pas SMP-SMA pas bemo sering ketiduran soalnya, hehehehe...Kadang malah, kalau pas kurang tidur gara-gara malemnya begadang baca komik, tidur di bemo ini bisa jadi alternatif pilihan. Apalagi perjalanannya lumayan lama sekitar 30-45 menit. :D

Pernah beberapa kali kebablasan sih, tapi sepertinya lebih sering bukan karena tidur. Melainkan, karena ngelamun! Hahaha.... Paling sebel kalo' harus jalan jauh sendirian, apalagi manggul tasku yang berat bin antep *isi komik semua, wkwkwk....*

Terus, kalo pas ujian. Malemnya ga belajar *lagi-lagi karena sibuk baca komik*, bisa curi waktu di bemo utk belajar baca-baca buku sebentar. Lumayan....


Mungkin ini hanya ego-ku

7/26/2012 6 Comments A+ a-

"That's why, truthfully, i dont want mother to forget me either. I hope she can do her best. But, maybe it's me being selfish." Fruits Basket (Takaya Natsuki) 

Pas lagi baca-baca ulang komik Fruits Basket, jadi tersentil ama kata-kata ini. Membuatku jadi introspeksi terhadap beberapa hal dalam hidupku. Terutama, terhadap hubunganku dan mamaku. Mungkin tahun lalu, aku sempat curhat tentang kekesalan dan kekecewaanku pada mamaku di salah satu postingan di blog ini. Sepertinya ga seharusnya saya menuliskan hal seperti itu di blog yang bisa diakses secara umum ini. Hanya saja, rasanya ga tega membuang postingan yang telah aku buat itu. Anggaplah itu memang salah, tetapi saya tetap tidak ingin menghapusnya. Sebagai gantinya saya tidak me-link-kan postingan ini dengan postingan saya yang itu. Yang sudah pernah membacanya, Insya Allah akan mengerti :)

Ehm...mungkin ga cuma postingan itu dan juga ga cuma tahun lalu aja sih. Ya, itu memang taun-taun emosional, geje, dan ababil buat saya sampai saat ini.

- Kembali ke topik -

Waktu itu, aku kecewa berat sama apa yang mamaku lakukan. Yang menurutku, apa yang mamaku lakukan itu masih belum yang terbaik yang bisa dilakukan. Seharusnya masih ada yang bisa dilakukan. Memang, sampai sekarang pun, aku masih belum bisa menerima sepenuhnya apa yang telah ia putuskan dan lakukan sendiri waktu itu. Karena berkat keputusannya waktu itu, ada begitu banyak hal, yang semakin membuat runyam berbagai permasalahan dalam keluargaku. Tapi, memang gak bisa dipungkiri juga, di sisi lain keputusan itu menyelamatkan keluargaku. Karena itulah, aku berusaha untuk menerimanya, meski masih juga belum bisa aku menerima hal itu sepenuhnya. Tapi, paling tidak aku tidak lagi menyalahkannya atas segala yang terjadi dalam keluarga kami.

Hingga postingan ini ditulis, masih saja beberapa kali aku sempat menyimpan rasa kecewa pada mama, dengan alasan yang sama : Aku merasa mama belum berusaha yang terbaik. 

Mungkin, yang tidak kusadari adalah, aku sudah bersikap egois dengan berharap mamaku mau melakukan usaha terbaiknya. Memang wajar, selalu mengharapkan yang terbaik. Hanya saja memang tidak selalu bisa terpenuhi harapan yang seperti itu. Apalagi jika itu ada di luar batas diri kita. Yang bisa diucapkan mungkin, "apa boleh buat". 

Mungkin, memang akulah yang egois. Yang belum bisa memahamimu sepenuhnya. Yang belum bisa menjadi penyokongmu sepenuhnya. Mungkin, akulah yang belum melakukan yang terbaik untukmu.

Maafkan aku,mama....I'm still can't do anyhthing for you. Yet, i'm still trapped with my own feeling to you. I'm sorry, but i still can't. I just can say that now i'm still trying to understand everything.

Thanks for everything u've given me. I m a fool that i can't see it clearly. I m sorry........

But still, i also can't stop hoping for the best. For everyone, i am sorry if my wish is bothering u. But, i have strong believe that everyone actually have the same wish as i do. And i still believe it's worth to do the best for everything

Males

7/25/2012 3 Comments A+ a-

Entah kenapa males banget buat BW. Padahal beberapa hari lalu masih semangat. Padahal juga postingannya temen-temen juga menarik. Apakah efek puasa? Entahlah.

Sepertinya, BW akan ditunda sampai beberapa hari ke depan. Hemh....

#geje.com

Benciku pada "Dewasa"

7/24/2012 2 Comments A+ a-


Terlalu banyak dikecewakan oleh orang dewasa. Yang berkata mereka dewasa, yang memaksakan orang lain untuk menjadi "dewasa" seperti yang mereka inginkan, yang dengan ringannya pula mengingkari apa yang ia katakan, yang dengan ringannya berlaku seenak hatinya demi kenyamanan, kesenangan dan ketenangannya sendiri. Terima kasihku pada mereka yang telah membuatku "Aware" terhadap kata dan sikap mereka. Terima kasihku pada mereka, karena luka dan kecewa yang mereka toreh dalam diriku, dan berusaha lebih dalam menemukan jati diriku sendiri, tanpa harus berfigur pada "mereka".


Dan, bukankah dunia ini menjadi se-"kacau" sekarang itu karena "mereka" juga? Mereka yang dengan ego-nya memaksakan semuanya menjadi seperti yang mereka inginkan. Kalau mau ini-itu harus begini. Kalau mau jadi begini harus begitu. Untuk memenuhi idealisme dan pemikiran mereka.


Bagiku keluguan dan kepolosan anak-anak itu jauh lebih baik daripada orang dewasa yang terlalu manipulatif hanya untuk memenuhi ego-nya. Bahkan, terkadang anak-anak bisa bersikap jauh lebih baik daripada orang-orang yang mengaku dirinya dewasa.


Karena itulah, kata dewasa itu tidak penting bagiku. Tidak pula aku ingin menjadi seperti itu.


Cukup berusaha menjadi manusia yang "seharusnya" saja, itu sudah cukup. Aku tidak cukup menggilai "kedewasaan" untuk menjadi bagian darinya.


Bagiku, berusaha menjadi versi terbaik bagi diriku dan melakukan yang terbaik yang ku bisa untuk kehidupan itu sudah cukup. Tidak perlu memaksakan diriku hanya untuk memenuhi pemikiran, ego orang lain, meski itu adalah ego dari seluruh orang di dunia.

"Hidup itu bukan pilihan"

7/22/2012 2 Comments A+ a-

"I will live here. I will live in this world. I didn't wish to come here. No one asked me whether i wanted to come or not. At first i resented it. I wanted to return to the old world. I was sure we could never live in a place like this. I will live in this world, along with everyone else"  

taken from manga "7 Seeds" by Tamura Yumi


Itu adalah sebuah kutipan dari komik 7 seeds.
Singkat cerita, di situ diceritakan ada sekelompok orang yang sengaja "dikirim" ke masa depan. "Dikirim" yang dimaksud di sini bukan melakukan perjalanan lintas waktu kayak yang di film " Back to The Future". Tetapi, mereka sengaja ditidurkan dan dibekukan, terus "disimpan" di suatu tempat, yang dianggap aman, dengan tujuan agar mereka selamat dari bencana meteor menabrak bumi sehingga umat manusia tidak akan punah, dan masih bisa bersemi (emang bunga?) di masa depan nantinya.

Nah, mereka berjuang di bumi yang baru, bumi yang sedang beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang diakibatkan oleh tabrakan meteor, bumi yang sangat asing bagi mereka, dan bumi dimana orang-orang yang mereka kenal sebelumnya tidak ada, digantikan oleh orang-orang baru yang sebelumnya sama sekali tidak mereka kenal.

Dalam perjuangan mereka untuk bertahan hidup itulah sempat merasa marah, karena hanya merekalah yang "selamat" dari bencana itu, dan bahwa mereka harus menjalani hidup yang keras di alam yang baru. Mereka tidak pernah memilih ataupu meminta untuk menjadi relawan yang akan selamat dari bencana meteor itu dan harus bertahan hidup serta senantiasa bertarung dengan maut di bumi baru pasca bencana yang penuh dengan makhluk baru dan penampakan yang benar-benar berbeda dengan sebelumnya untuk melestarikan populasi manusia di bumi.

- - -* * *- - -

Aku pikir, itu pun sama dengan kehidupan. Sempat saya sedikit berdebat soal kehidupan. Ada seseorang yang mengatakan bahwa, "Hidup itu bukan pilihan". Pada awalnya saya merasa aneh dengan kalimat itu. Bukankah hidup, atau mati itu pilihan kita? Iya, memang jika kita mengartikan kata hidup di sini seperti "menjalani hidup".

Tapi, kata "Hidup itu bukan pilihan", yang dimaksud olehnya bukanlah "menjalani hidup". Melainkan "menjadi hidup, ada, dan eksis", itulah yang ia maksud. Dan, yah, bukankah memang begitu adanya? Lalu, bagaimana dengan freewill yang kita miliki? Saya rasa, freewill itu baru kita miliki saat menjadi "ada", dilahirkan di dunia ini sebagai manusia tentunya. Karena perangkat-perangkat freewill baru kita miliki saat kita "eksis menjadi manusia"
Aku tidak pernah meminta untuk hidup, tidak pernah meminta untuk "di-ada-kan", dilahirkan ke dunia ini, untuk menjadi eksis.

Saat kita hidup, kita akan dipaksa untuk menjalani, menghadapi berbagai hal, mulai dari yang menyedihkan, menyakitkan, menyenangkan, hingga yang membahagiakan. Saat kita akhirnya memilih untuk hidup, kita akan dipaksa, mau tidak mau, untuk berhadapan dengan masa depan dan berbagai hal lainnya yang kita tidak tahu akan menjadi seperti apa.

Aku pun sempat berpikiran,"ingin menghilang". Berharap agar tidak pernah dilahirkan, tidak pernah eksis. Tapi, sekarang semua itu berubah. Ternyata "hidup" itu gak semuram yang ada di pikiranku, gak sekeras yang ada dalam bayanganku. Ternyata, di dalam perjalanannya ada begitu banyak hal yang bisa membuatku masih bersyukur bahwa, ya aku dilahirkan. Mungkin, pada awalnya memang aku merasa lebih baik menjadi "tidak ada" sejak awal.

Ya, meskipun kita merasa bahwa kita tidak pernah memilih untuk hidup, kita tetap harus menghadapinya. Karena suatu saat mungkin kita akan menemukan alasan yang akan membuat kita memutuskan untuk terus hidup. Karena suatu saat mungkin kita akan menemukan alasan untuk bersyukur dan menikmati hidup yang telah diberikan pada kita ini.

Sama seperti Arashi, meski awalnya ia begitu tidak menyukai dunianya yang baru, kesal karena ia tidak pernah meminta untuk menjadi "yang terpilih", selalu ingin kembali ke bumi lama yang ia kenal, bahkan ia sendiri tidak yakin mampu hidup di dunianya yang baru ini. Namun, karena ia terus berusaha untuk hidup, dengan usahanya yang terbaik, akhirnya ia mampu menerima kenyataan bahwa ia memang harus "hidup" di tempatnya yang baru itu bersama dengan orang-orang yang baru dikenalnya. Ia memutuskan hal itu sendiri.

Ehm...ya, begitulah pokoknya. :)

The Pain

7/20/2012 0 Comments A+ a-

Only if you've gone through the darkest times you will understand. The feelings are the same even if you're never experienced the wonderful things in life. Only after something has been contaminated and marred will it become beautiful thing. Pain can be healed with gentle care, darkness can be removed with sunlight. Don't underestimate the small things. Everything is significant. Everytime you fall down, or take the wrong path. It isn't wasted. As long as you don't consider it a waste. You will surely develop and grow over time. This is my theory. 


Fruits Basket by Takaya Natsuki

Mabuk buku di Bulan Buku

7/16/2012 9 Comments A+ a-

Award dari Syam :D
Kebetulan pas kemarin ikutan GiveAway-nya Syam, tulisanku bisa terpilih jadi yang "Teristimewa" (Senengnya.... :D ). Nah, aku dapet hadiah buku. Berhubung aku belum punya judul buku yang aku pingin dan saat itu saya sedang sibuk banget dengan pekerjaan saya karena dikejar deadline, terus si empunya juga sedang ke luar kota, jadilah baru tanggal 6 Juli kemarin aku sempet beli bukunya. 

Sebenernya, sebelum 6 Juli kemaren itu, aku udah beli buku. Tapi, berhubung bukunya kemahalan, alias di luar batas harga yang ditentukan. Jadi harus beli buku lagi. *maap ya, soalnya pingin banget buku-buku itu*

Akhirnya, kemaren aku beli buku "Lingon: Perempuan Bermata Biru di Belantara Hutan Indonesia". Aku pilih buku itu karena di buku itu ada cerita tentang satu suku primitif di Indonesia, tepatnya di Halmahera Timur, yang punya perawakan mirip orang-orang Eropa. Kalau dilihat dari ulasan cerita yang ada di belakang bukunya sih, sepertinya ceritanya biasa aja. Tapi, itu ada bahasan tentang suku unik yang ada di Indonesia, dan beberapa hari sebelumnya aku cari di google, informasi tentang suku Lingon itu minim banget, semuanya mengarah pada buku ini. Selain itu, buku ini juga didasarkan pada kisah nyata salah satu perempuan yang berasal dari Suku Lingon ini, Bido namanya. 

Pembahasan yang baru dan menarik banget tentang suku Lingon dan kisah yang didasarkan pada cerita nyata, akhirnya membuatku memilih buku ini.

Oh iya, selain Lingon ini aku beli buku "Sang Penatap Langit" dan "58's Letters from Aya", oh iya dan 1 lagi, "Mimpi Bungsu". "Sang Penatap Langit" itu adalah buku yang udah aku pingini sejak aku ke Gramedia sebelumnya. Tapi sayangnya pas aku ke Gramedia part 1, buku ini gugur dan aku beli buku lain. Sedangkan,"Mimpi Bungsu" itu ingin aku berikan ke seorang anak, katakan saja korban trafficking, yang sempat didampingi dan tinggal di kantor untuk kenang-kenangan. Harapanku sih, dia gak melanjutkan sikap hidupnya yang merusak, dan bisa sukses. Meskipun ia memiliki masa lalu yang gak indah, dan orang lain meremehkannya. Semoga dia bisa membangun dirinya sendiri secara positif, Amin.

Akhirnya, kebeli semua keempat buku ini ^^
Saat ke Gramedia part 1, aku beli buku "The Language of Flower", "Muhammad 2" "Oliver Twist", sama Al-Quran yang ada Tajwidnya. Aku beli Al Quran ini buat mama. Soalnya, kata adekku, mama pingin Al Quran yang ada tajwidnya. Dan, adikku pingin banget beliin Al Quran itu buat mama. Oh iya, aku bareng ama si Yen lo pas beli buku ini. Dan, aku berhasil membujuk dia untuk beli buku "Kisah-kisah Tengah Malam", karangan Edgar Allan Poe. Huehehehe.....tumben.

Nah, berhubung aku ngerasa gak mungkin bisa nyelesein baca semua buku itu dalam waktu dekat ini, jadi buku "Oliver Twist"-nya aku serahin dulu ke Yen. Sebagai tanda terima kasih, udah nemenin aku beli buku. Thanks ya..... :D

Terus, pas ke Gramedia part 2, aku perginya bareng sama si Uul, temen deketku di kantor. Dia juga beli buku "Buku Pintar Mind Map", "Last Letter", dan "Perfect Match". Aku saranin 2 buku untuk dia, "Buku Pintar Mind Map" dan "Perfect Match" :D

Jujur aja sih, aku gak pernah menghabiskan uang hampir 500rb buat beli buku. Kemarin itu bener-bener deh, aku tergiur ama beratus-ratus buku yang berjejeran di Gramedia. Emang aku ini tipe kalo udah terlanjur "nyemplung", maka jadi gak bisa ditahan. Padahal bulan ini, gajiku masih belum jelas nasibnya, apakah akan terima gaji atau nggak. Maklum sih, karena proposal masih ndekem di Funding. Makanya, gaji juga nasibnya belum jelas sampe proposalnya udah bener-bener di teken, dan proyek untuk tahun keduanya jalan. 

Jadi, saya sudah bertekad, untuk gak beli buku sampe tahun depan dan sampe semua buku yang aku beli itu udah kebaca semua.

Kampoeng Ilmu


Niatnya sih begitu, tapi ternyata kemarin pas hari Sabtu maen ke Kampoeng Ilmu bareng ama si Uul, eh, malah tergiur untuk beli komik =))

Uul yang lagi serius metani tumpukan komik ;)
Sebenernya, dari awal sih udah gak niat beli buku. Ga ada juga buku yang pingin di beli. Eh, pas nyampe sana nemu tumpukan komik-komik gitu. Awalnya sih, cuma pingin nyariin komik "Fruits Basket" buat Uul.

Eh, ga taunya aku malah kecantol ama komik "Moonlight Night". Uahh,,,,,,disana ada komik itu lengkap pula. Ya, akhirnya beneran beli deh semua itu seri "Moonlight Night" lengkap 1-8. Mumpung murah sih, 1 bijinya cuma 2 ribu perak. Teruz, ama orangnya dikasih bonus 2 komik gratis lagi :D. Tapi, ternyata malah komik yang dicari, "Fruits Basket"-nya itu cuma ketemu 1 biji doank. Jadi, di hari Sabtu kemaren aku ama Uul jadi mborong komik deh, huehehe....Ga papa lah, itu kan komik, bukan buku #ngeles =))

Jadi, Sebulan ini isinya menghamburkan uang buat beli buku. Padahal biasanya jarang banget aku beli buku. Paling-paling pinjem temen atau perpustakaan kampus. Tapi, berhubung sekarang udah gak kuliah, jadi pinjemnya juga ga bisa.