Tentang Bahagia
“Apa yang aku
inginkan?”
Ini adalah sebuah lagu yang menyemangati saya, saat saya hampir menyerah mengejar impian saya. Sebuah lagu yang membuat saya menangis haru, tapi sekaligus tersenyum dan membangkitkan kembali semangat saya. Mengingatkan saya, betapa impian saya begitu berharga bagi diri dan hidup saya sendiri ^^
A Goose's Dream by Insooni
Beberapa penggal terjemahan liriknya yang paling aku suka :
Notes :
Seperti yang telah tertulis di atas, tulisan ini dibuat untuk diikutsertakan dalam Give away yang diadakan oleh Syam. Sebenernya baru aja follow blog ini sih, kebetulan menarik. Dan kebetulan lagi ada Give away menarik ini.
Udah lama ingin nulis tentang ini, tapi belum sempat. Akhirnya, ini ada kesempatan sekaligus "pecut" yang bikin aku nulis ini. Mumpung pagi-pagi lagi nggeje di kantor karena kelaparan (otak gak bisa buat kerja) #ngeles
Dan, akhirnya, ini sepertinya pertama kalinya saya ikut giveaway :D
Sebenernya beberapa waktu yang lalu udah ingin ikut beberapa giveaway lainnya, tapi tertunda terus hingga kelewatan batas tanggalnya. Jadi, yang kali ini gak pingin kelewatan lagi :D
Oh iya, salam kenal buat Syam, dan sekali lagi, Selamat hari jadi buat Syam :D
Itulah sebuah
pertanyaan yang menuntunku pada sebuah pertanyaan yang lain, “apa itu bahagia?”
Saat itu, aku
meminta pada orangtuaku untuk dibelikan recorder. Ya, saat itu aku memang sangat
menginginkan recorder. Tapi, entah kenapa saat keinginan itu sudah dipenuhi
oleh orangtuaku, justru muncul perasaan yang sangat mengganjal.
“Seharusnya aku
senang, apa yang telah aku inginkan selama ini kan sudah terpenuhi. Apa lagi
yang kurang? Iya, aku memang senang sih. Tapi, ini bukan lah kesenangan yang
aku harapkan selama ini. Lalu, apa yang sebenarnya aku inginkan? Apakah menjadi ranking 1? Ataukah, membeli sesuatu? Menonton film atau membaca komik sebanyak-banyaknya? Tidak, sepertinya itu akan sama saja. Hanya hilang saat telah terpenuhi, rasa bahagianya hanya bertahan beberapa menit saja. Apa yang akan
membuatku benar-benar merasakan bahagia?”
Itulah sepenggal
kisah, awal kali aku mencari makna bahagia bagi diriku sendiri. Aku mencarinya,
mulai dari menyelami bermacam-macam film yang aku lihat di televisi, berdiskusi
hal-hal kecil dengan sahabatku, membaca berpuluh-puluh, bahkan mungkin ratusan
komik. Sampai akhirnya aku sampai di satu kesimpulan awal :
“Bahagia itu adalah
dengan membahagiakan orang lain”
Ya, kupikir begitu.
Dengan pikiran itu, aku mencoba untuk membuat hidupku berguna bagi orang lain.
Sampai-sampai dulu sempat aku berpikir, “ Tidak masalah hidupku terinjak,
asalkan aku bisa membuat orang lain bahagia”. Ya, itulah pikirku, dulu.
Namun, justru yang aku temukan adalah diriku dengan segala keterbasan dan ketidakbisaanku. Ya, aku tidak mampu melakukan apapun. Apa yang ku punya? Aku tidak pandai, tidak pula aku terampil. Pun, tidak pula aku cakap menjalin pertemanan atau bahkan hanya sekedar berkomunikasi dengan alami. Seringkali saat berbagai hal terjadi di depanku, aku hanya berdiri, terpaku melihat segalanya terjadi tepat di depan mataku. Sempat pula, aku merasa mungkin saja semuanya akan lebih baik jika saja aku bisa menghilang, ya, menghilang dalam arti sebenarnya, sirna, menghilang. Bahkan, sempat pula terbayang mungkin saja orangtuaku akan tersenyum saat aku tidak ada. Eh, tapi abaikan saja pikiran saya yang ini, untung saja tidak hinggap pikiran itu sampai saat ini. #curcol
Lambat laun aku menyadari, dari berbagai diskusi dengan temanku. Dari berbagai realitas yang ada di depanku. Bukan, itu bukanlah kebahagiaan yang aku inginkan. Lalu, aku mulai menyadarinya, aku memiliki “ego”. Ya, ego yang aku miliki, dan ego yang sedemikian rupanya pula aku tekan, agar tidak muncul ke permukaan, hanya untuk memenuhi “pemikiran”-ku.
Lambat laun aku menyadari, dari berbagai diskusi dengan temanku. Dari berbagai realitas yang ada di depanku. Bukan, itu bukanlah kebahagiaan yang aku inginkan. Lalu, aku mulai menyadarinya, aku memiliki “ego”. Ya, ego yang aku miliki, dan ego yang sedemikian rupanya pula aku tekan, agar tidak muncul ke permukaan, hanya untuk memenuhi “pemikiran”-ku.
Kemudian, aku
sadari. Pemikiranku saat itu membuatku jadi tidak menghargai diriku sendiri.
Selama ini, aku tidak bahagia, aku hanya memaksa diriku untuk bahagia! Justru
yang terjadi adalah aku semakin menyakiti, meremehkan dan merendahkan diriku
sendiri. Ya, saat aku menyalahkan diriku, saat aku menyadari betapa tidak
bergunanya diriku dan ternyata hidupku tidak juga ternyata kutemukan berguna
Lalu, aku mencoba
kembali menggalinya, “ego”ku menariknya ke permukaan. Sampai sekarang, aku pun
masih berusaha dan belajar. Berusaha menghargai diriku, dan menerima diriku
sendiri. Satu hal yang kulewatkan adalah, sebelum membahagiakan orang lain,
pastikan dirimu pun adalah orang yang bahagia, sehingga kamu bisa membagi
kebahagiaan kamu. Saat kamu merasa tidak bahagia, maka yang kamu bagikan
mungkin juga hanyalah sisi gelapmu saja.
Sejak saat itu, aku
mencoba untuk merangkai mimpi, dan membangun diriku untuk mewujudkan mimpiku. Awalnya,
aku pernah bermimpi untuk menjadi seorang penari professional. Ya, aku cinta
menari, dan aku ingin mengubah persepsi masyarakat tentang seorang penari, aku
ingin dunia menyadari betapa Indonesia kaya akan budayanya melalui tarianku.
Kini aku menyadari,
bahwa aku bisa melakukan hal yang lebih. Dan, aku ingin mengubah hal yang lebih
mendasar lagi. Ya, aku ingin mengubah masyarakat. Aku ingin memulainya dari
anak-anak. Anak-anak yang selama ini aku kagumi, dan berharap terus menjadi
bagian darinya. Aku ingin mereka bisa
mewujudkan impiannya, dan mewujudkan sebuah tatanan masyarakat yang baru, yang
lebih baik dari masyarakat yang ada sekarang.
Kuharap begitu.
Dan saat aku menulis artikel ini, aku sudah mampu
mensyukuri adanya diriku sekarang, bahwa aku dilahirkan dan bahwa aku “ada”.
Aku mensyukuri, bahwa aku telah mengalami berbagai hal dalam hidupku, apapun yang telah kualami hingga sekarang. Aku mencoba untuk belajar, dari apa yang aku miliki.
Pemikiran. Ya, itulah yang saat ini aku miliki, dan aku akan mencoba untuk
mengembangkannya, sambil belajar untuk mengatasi kekurangan-kekurangan yang aku
miliki sekarang. Bukan lagi menolak diriku, tapi menerima diriku apa adanya. Aku bahagia, puas, dan senang dengan diri dan hidupku sekarang :D
Jadi, bagiku
bahagia itu adalah saat kita benar-benar bersyukur bahwa kita sudah dilahirkan,
dan mewujudkannya dalam tindakan kita agar hidup ini tidak menjadi sia-sia, dalam
berbagai arti.
Karena itulah,
untuk kamu yang berbahagia di bulan Juni ini, Selamat Hari Jadi Syam, semoga
kamu akan bahagia tentunya, dan semoga hari-harimu akan terisi dengan hal-hal
yang membuat kamu semakin bersyukur bahwa kamu dilahirkan. Selamat dan semoga berbahagia
:D
Tulisan ini diikutsertakan dalam Give away yang diadakan oleh Syam :) |
Ini adalah sebuah lagu yang menyemangati saya, saat saya hampir menyerah mengejar impian saya. Sebuah lagu yang membuat saya menangis haru, tapi sekaligus tersenyum dan membangkitkan kembali semangat saya. Mengingatkan saya, betapa impian saya begitu berharga bagi diri dan hidup saya sendiri ^^
Beberapa penggal terjemahan liriknya yang paling aku suka :
I have a dream,
Even if I'm thrown away or ripped to shreds
Deep in my heart
I have a dream as precious as gem (honestly, more precious than gem :D)
As you always worry,
You say that foolish dreams are poisonous.
Just like a book that tells us about the end of the world
There's the reality that we can't turn back already
Yes I have a dream.
I believe in that dream
Please watch over me
Standing in front of that cold wall called fate
I can firmly face it
One day I will pass over that wall
And be able to fly
As high as the sky
This heavy thing called life can't tie me down
At the end of my life, on the other day that I can smile, let's be together
Dan, akhirnya, ini sepertinya pertama kalinya saya ikut giveaway :D
Sebenernya beberapa waktu yang lalu udah ingin ikut beberapa giveaway lainnya, tapi tertunda terus hingga kelewatan batas tanggalnya. Jadi, yang kali ini gak pingin kelewatan lagi :D
Oh iya, salam kenal buat Syam, dan sekali lagi, Selamat hari jadi buat Syam :D
9 comments
Write commentsSalam Kenal yaa mbak!
Replyaku juga peserta yang ikutan giveaway kali ini.
suka deh sama tulisannya mbak!! kalo tulisan saya masih abal, cerita waktu SMP.
silahkan mampir juga mbaak :D
Salam kenal juga Marina ^^
ReplyWah, semoga kita sama-sama orang yang beruntung ya di giveaway ini :D
wah, makasih, makasih, makasih. :D #tersipuJadinya
Oh iya, blog kamu bagus. Tulisannya juga bagus koq. Enak dibacanya. Jadi ya bukan abal-abal lah ^^
sorry Mbak Ika, saya baru sempat berkunjung nih...
Replydan WOW!
saya banyak menemukan diri saya dalam cerita ini. tentang saya yang kadang ingin menjadi org yg berkorban demi kebahagiaan org lain, tentang saya yg nyatanya punya ego yang begitu besar dan tentang saya yang selalu ingin hilang dalam kondisi yang mungkin sy tak bisa bayangkan bagaimana melewatinya... yah, ternyata manusia tak akan pernah benar2 sendiri.
yang patut kita syukuri mungkin adalah krn kita tidak pernah diberi "lupa" untuk meraih/menjemput bahagia itu.
Salam kenal Mbak Ika, terimakasih sudah ikut serta dalam GA saya.
Noted!
aku baru tahu kalau kamu suka menari...
Replysemoga semua impianmu tercapai
:)
@Syam : ehm....ya, aku bersyukur, aku memiliki sedikit keberanian untuk itu.
ReplySemoga kita bisa sama-sama belajar ya mbak :D
sama-sama mbak :D
@mas Huda : yup, suka, banget >.<
makasih mas. Sama buat mas Huda jg ya doanya :D
selamaaaatt yaa,, !!
Replypertama kali ikut GA, eh menang !
salam kenal yaa :)
@unni : iya, makasih ya.... ^^
Replysalam kenal juga :)
keren tulisannya eyyy
Reply@ndear : makasih ^^
ReplyMari bercuap-cuap :D