Anak yang berpikir dengan Otak Kanannya

9/05/2011 2 Comments A+ a-

Banyak yang bilang aku lola.... Tapi, ternyata inilah proses yang terjadi di dalam otakku.... 
Mungkin karena itulah, aku kesulitan untuk memproses sebuah persoalan tanpa mengulangnya dalam otakku. :)

Karena itulah, jangan meremehkan orang lain, hanya karena mereka memiiliki cara yang berbeda. May be, what's going on inside them is something different and awesome. Dan, begitulah, i like my self this way.... :)
What about u??


O ya, berhubung ini masih momen lebaran, sekalian saya mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon Maaf lahir dan batin juga ya....
-----------
Oleh Ayah Edi:

Suatu hari saya membaca sebuah proses penyuluhan melalui media; terhadap orang tua yang mananyakan kelainan dan keterlambatan belajar anaknya yang ciri-cirinya persis seperti anak yang cenderung dominan menggunakan otak kanannya;
Saya begitu prihatin karena ternyata banyak pembimbing yang masih belum mengetahui permasalahan ini; dan bahkan cenderung untuk memberikan nasehat yang menurut saya mungkin malah membuat hati orang tuanya semakin gelisah dan khawatir…

Mari kita dengarkan cuplikan nasehat yang diberikannya;

Bila diperhatikan perkembangan motorik putra ibu sepertinya agak terlambat, berjalan diusia 1 tahun 10 bulan dan bicara baru lancar di usia 4 tahun, jika terkadang jawaban yang diberikan tidak sesuai topik pembicaraan mungkin saja benar bahwa tingkat kecerdasannya tergolong dibawah rata-rata namun saya belum bisa memastikan masuk kategori apa. Jika Sampai saat ini dia belum lancar membaca juga menulis dan lebih suka mengeja menunjukkan putra ibu memerlukan waktu yang lebih lama dari anak-anak yang kecerdasannya tergolong rata-rata atau di atas rata-rata. begitulah kira-kira cuplikan utamanya……..

Sungguh ibu manapun akan merasa terpukul hatinya mendengarkan penjelasan yang semacam ini, begitulah sejak dulu hingga kini anak-anak kita telah dengan gampangnya di golong-golongkan, menjadi anak diatas rata-rata, Rata-rata dan dibawah rata-rata. Peristiwa di zaman Thomas Alva Edison terulang kembali di zaman ini….

Sementara menurut Laurie Parson dan Jeffrey Fred seorang terapis untuk anak dengan gejala semacam ini justru menemukan hal yang berbeda sama sekali. Begini katanya;

Setiap keterlambatan proses perkembangan motorik anak umumnya lebih disebabkan oleh dua hal; yang pertama pola asuh orang tua yang kurang memberikan kebebasan pada anaknya untuk melakukan aktivitas yang bervariasi dan yang kedua karena tipe belajarnya visual jadi sama sekali tidak ada kaitan dengan kecerdasan. Bahkan sering terjadi keterlambatan di motorik ini diimbangi oleh kekuatan berpikir di otak kanannya yang luar biasa.

Sedangkan kemampuan bicara yang terlambat, tidak lancar dan menjawab tidak sesuai dengan topiknya, itu lebih cocok dengan ciri-ciri anak yang berpikir dengan otak kanannya; dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan kecerdasannya. Pelajarilah kembali hasil temuan Bruce Perry mengenai perbedaan cara bekerja otak kiri dan otak kanan anak kita

Semua keterlambatan yang terjadi pada anak otak kanan lebih disebabkan pada pola belajarnya yang berbeda dengan anak otak kiri. Dalam belajar, anak otak kanan perlu merekam dahulu sebelum melakukan eksekusi persoalan, dan proses perekaman itu pada tahap awal memerlukan waktu sekitar 10 detik dan jika sudah terbiasa waktunya hanya 1 atau 2 detik saja, sementara anak dengan dominan otak kiri langsung mengeksekusi baru kemudian merekam.

Ciri-ciri ini pernah terjadi pada Albert Einstain dan Leonardo Da Vinci, bahkan sejarah pernah mencatat bahwa sampai usia dewasa Da Vinci masih sulit untuk menghapal Alphabet.

Mari kita belajar dari sejarah dan perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu pesatnya, agar kita tidak melakukan kesalahan yang mungkin akan berakibat fatal bagi anak-anak kita.

Sumber: Ayah Edy

Sur berkomentar: Einstein, DaVinci, Tomas Alva Edison adalah contoh orang yang memiliki otak kanan yang luar biasa. Kemampuan otak kanan adalah mengolah warna, spatial, irama, gestalt, gambar, asosiasi, ingatan jangka panjang, overview, imaginasi, kreativitas, random. Yang semua kemampuan otak kanan ini dimanfaatkan oleh Peta Konsep, apalagi kalau kemampuan otak kanan ini digabungkan dengan otak kiri (yang juga dimanfaatkan oleh Peta Konsep).
Alangkah baiknya bila anak-anak kita dapat berpikir secara lebih seimbang malah kalau bisa kedua belahan otak itu bekerja secara sinergis, dengan bantuan Peta Konsep.


Sumber : http://pkab.wordpress.com/2008/04/28/anak-yang-berpikir-dengan-otak-kanannya/

2 comments

Write comments
6 September 2011 pukul 07.45 delete

berarti aku berpikir dengan otak kanan dong :P
cz aku lebih bisa dipahami oleh teman2ku lewat tulisan :)

Reply
avatar
kacho
AUTHOR
7 September 2011 pukul 12.13 delete

koq bisa?Qkira gak cukup menyimpulkan hanya dari variabel itu :p

Reply
avatar

Mari bercuap-cuap :D