Judge The Book by Its Cover #4 - Menyoal Peribahasa Populer
Agar tidak salah paham, lebih baik membaca utuh seri posting ini:
Memang sama sekali bukanlaah merupakan hal yang benar jika hanya mengandalkan hasil penilaian yang dangkal untuk memberikan 'label' pada orang lain. Penilaian yang semacam itu seringkali tidak tepat, bahkan dapat berubah jadi fitnah. Maka saya kira adalah respon yang sangat wajar jika kemudian kita tidak ingin dinilai hanya berdasarkan sampulnya saja, dan kita pun mengharapkan orang lain juga demikian. Tapi tanpa kita sadari tuntutan kita terhadap orang-orang itu sebenarnya tidak pula dapat dibenarkan, mungkin tidak jauh berbeda tidak tepatnya dengan apa yang mereka lakukan pada kita: sama-sama membawa “bahaya” pada orang yang dimintai tuntutan jika itu dituruti. Tanpa sadar kita sendiri juga bersikap egois terhadap mereka. Terlebih lagi, melarang orang lain untuk menilai orang lain berdasarkan apa-apa yang sekilas terlihat dari kulit luar itu saya kira adalah hal yang agaknya tidak mungkin karena ini merupakan aktivitas yang refleks dilakukan oleh manusia, bahkan para hewan pun melakukannya.
Permasalahannya Jika Menilai dari Cover
Sebenarnya, kita tidak keberatan untuk dinilai dari kulit luar – jika penilaian itu benar, atau minimal tidak mengakibatkan gangguan terhadap kita. Karena apa yang terlihat dari kulit luar sering kali tidak mewakili apa yang ada di balik kulit luar tersebut, sehingga seringkali menyebabkan orang salah paham. Dan masalahnya lagi, jika orang-orang di sekitar kita salah paham kita akan diperlakukan tidak sesuai dengan yang kita inginkan bahkan bisa jadi fitnah. Saya kira itulah yang paling memberatkan dari di salahpahami oleh orang lain. Inilah yang sebenarnya kita permasalahkan: akibat yang akan kita terima dari penilaian yang tidak tepat terhadap diri kita.
Sebenarnya, kita tidak keberatan untuk dinilai dari kulit luar – jika penilaian itu benar, atau minimal tidak mengakibatkan gangguan terhadap kita. Karena apa yang terlihat dari kulit luar sering kali tidak mewakili apa yang ada di balik kulit luar tersebut, sehingga seringkali menyebabkan orang salah paham. Dan masalahnya lagi, jika orang-orang di sekitar kita salah paham kita akan diperlakukan tidak sesuai dengan yang kita inginkan bahkan bisa jadi fitnah. Saya kira itulah yang paling memberatkan dari di salahpahami oleh orang lain. Inilah yang sebenarnya kita permasalahkan: akibat yang akan kita terima dari penilaian yang tidak tepat terhadap diri kita.
Sayangnya seperti
yang saya katakan sebelumnya, seseorang memang tidak mungkin akan benar-benar
tahu segalanya tentang orang lain. Saya kira, adalah hal yang tidak mungkin
menuntut orang lain untuk benar-benar mengetahui 100% mengenai diri kita dan pasti selalu bisa menghasilkan penilaian yang benar tentang diri kita.
Jangankan orang lain, kita sendiri saja belum tentu punya pengetahuan selengkap
itu tentang diri kita sendiri.
Apalagi,
tidak sedikit jumlah orang yang memang sengaja tidak menunjukkan dirinya sepenuhnya di depan
orang lain, entah karena alasan pertahanan diri atau karena alasan lainnya. Dan nyatanya, memang manusia hanya bisa menilai berdasarkan informasi yang ia dapatkan, entah itu hanya sedangkal kulit luar atau lebih dalam dari itu. Proses penilaian yang secara alami selalu dilakukan manusia ini sangat dibutuhkan bagi masing-masing mereka dan kita sebagai manusia.
Karena itulah, saya kira tuntutan ini dapat menjadi tuntutan yang tidak adil dan egois. Sebab, jika hal tuntutan itu benar-benar dituruti secara konsisten, maka akan membawa konsekuensi yang justru membahayakan orang yang berusaha memenuhi tuntutan ini.
Lalu, apakah yang harus kita lakukan jika kita tidak ingin orang lain salah dalam menilai kita jika ternyata melarang orang lain untuk tidak menilai dari cover juga bukanlah tuntutan yang tepat bagi mereka?
Ini akan kita bahas dalam posting yang berikutnya.
Mari bercuap-cuap :D