My Dreams#2 – The metamorphosis

4/25/2011 7 Comments A+ a-

-->
Mimpiku, membuatku mengubah diriku. Sesuatu yang kupikir tidak mungkin sebelumnya. Tidak hanya itu, ada banyak hal yang tidak pernah ku kira akan kulakukan, dan aku melakukannya! It’s amazing to have such dreams!!


Membuka Duniaku, Membuka Pemikiranku
Dulu, aku membatasi duniaku, menghindar dari hal-hal yang tidak ku sukai. Sekarang, sedikit demi sedikit, aku mulai membuka duniaku. Meski aku tidak menyukainya, aku berusaha belajar untuk mengarahkan rasa tidak sukaku. Meski, tidak selalu berhasil, tetapi aku akan terus belajar.

Dulu, aku dipenuhi dengan rasa takut, untuk membuka dunia atau pemikiranku. Dulu, aku merasa pemikiranku aneh, dan pernah mencoba untuk menghentikannya. Tapi, sekarang, aku mencoba untuk melatihnya. Pikiranku bukan aneh, hanya cara berpikirku yang berbeda.

Dunia yang ku takuti itu pun,  tidak akan pernah berubah jika aku tidak berusaha untuk mengubahnya. Sejauh apapun aku menghindari dunia itu, pasti ia akan terus berusaha untuk menyeretku. Sekokoh apapun aku membangun benteng untuk diriku, tidak akan sanggup untuk melindungiku dari dunia sekitarku, justru mereka akan menyelinap dari dalam bentengku. Karena itu, tidak ada jalan lain, selain melakukan perlawanan dan mengubahnya. Seperti kata-kata,”Perlawanan terbaik merupakan pertahanan yang terbaik”. Begitu pula yang ingin ku lakukan. Karena percuma tinggal di dalam benteng, tapi nyatanya tetap saja kita tidak bisa mempertahankan diri kita.

Dan ternyata setelah aku membuka dunia dan pemikiranku, aku pun menyadari bahwa dunia tidaklah sesuram  yang kupikirkan sebelumnya.Well, The World is Amazing!! Yang membuatnya suram, ya memang manusia itu sendiri. Tapi, walaupun seperti itu, aku juga menyadari akan selalu ada kesempatan untuk mengubahnya, dan akan selalu ada kemungkinan untuk membangun dunia yang lebih baik. Tentu saja, jika kita melakukan dan berusaha yang terbaik untuk itu, tidak hanya menunggu dan berdiam diri.

Belajar untuk melangkah
Jika dulu, aku selalu menunggu, kini aku mencoba untuk melangkah terlebih dahulu. Meskipun aku masih harus menunggu untuk hasilnya, tapi paling tidak aku telah melangkah. Bukan lagi menunggu tanpa melakukan apapun.

Dulu, aku begitu gampang menyerah. Begitu mudah bagiku untuk melakukan langkah mundur, daripada untuk maju. Lagi-lagi, itu karena rasa takutku.  Tapi, sekarang aku sadar bahwa rasa takut itu tidak selalu terjadi, dan bahwa ada cara agar apa yang aku khawatirkan tidak terjadi. Karena itu, aku harus maju. Pun, dengan melangkah maju, ada hal-hal yang menyenangkan menungguku di depan sana.

Tapi, aku tidak selalu berhasil untuk melangkahkan kakiku maju. Di saat seperti itu, aku dapat mengandalkan teman-temanku, agar mendorongku untuk maju. Itu bukan hal yang memalukan, karena kita semua memang membutuhkannya. Dan aku sangat bersyukur, aku memiliki teman-teman yang luar biasa, dan dapat kuandalkan. Terima kasih teman-teman dan sahabat-sahabatku, i love u full,dah(termasuk para blogger juga lo…hehe… ).hehehe... :D

Belajar untuk mengeluarkan pendapat
Pemikiranku itu aneh, dan sulit dimengerti. Aku tahu itu, karena itulah dulu aku canggung untuk mengeluarkan pemikiranku. Aku takut salah,aku takut akan dipermalukan, aku takut dijauhi atau dimusihi. Tapi, sekarang aku tahu, aku dapat memastikan pemikiranku, bukanlah sesuatu yang asal. Dan, aku tahu bahwa pemikiranku, ia hanya berbeda. Dan, aku dapat memastikan pertanggungjawabanku atas pemikiranku itu. Aku pun telah memutuskan, untuk mencari kebenaran.

Karena itu, aku belajar untuk mengeluarkannya. Aku belajar untuk menjadi kritis. Bukan, bukan untuk menang. Tetapi, agar aku dapat menemukan kebenaran. Kebenaran tidak akan pernah ditemukan tanpa ada pertukaran pemikiran. Meskipun itu berarti harus bersiteru dalam suatu dialog.

Nah, untuk temen-temen yang merasakan betapa keras kepalanya aku, dan mbuletnya pemikiranku, maaf ya, sepertinya saya akan masih terus seperti itu. Bukan saya tidak menghargai perasaan anda, tetapi itu cara saya menghargainya, dengan mencari kebenaran bersama. Karena, menurut saya, perbedaan ada untuk menjadikan hidup lebih baik. Tapi, perbedaan tidak akan berarti lebih jika kita hanya membiarkan dan tidak mengelolanya. Dan, untuk menjadikan hidup lebih baik, dibutuhkan untuk hidup dengan kebenaran. Why not?

Ikut Organisasi dan Kegiatan Sosial
Beneran deh, yang satu  ini gak pernah aku sangka, bahwa aku bisa. Bahkan, sekarang aku juga mengajar, dan aku benar-benar menjalaninya. WOW!! Untuk aku yang seperti ini? aku bisa? Aku menjalaninya, dan aku tidak lagi lari dari semua itu. Mungkin, bagi yang lain, halah kan Cuma seperti itu, tetapi bagiku itu sangat luar biasa. Hanya untuk memulai pembicaraan, atau berbicara begitu banyak dengan orang baru, itu luar biasa.

Waktu dulu, aku tes wawancara pas masuk perguruan tinggi yang aku targetkan, aku bener-bener gagap gak keruan. Walaupun berusaha keras nenangin diriku sendiri, tetep aja yang keluar itu malah kegagapan dan kegugupanku. Asli, aku waktu itu bingung banget dah. Dan, Qrasa, itu yang paling buat aku gagal untuk masuk di perguruan tinggi itu (T^T), dan sekrang tersesat di kampusku yang sekarang. Tapi, waktu aku ikut tes jadi co-assistant lab di kampusku, aku gak gagap lo. Walaupun yang jelas sih, masih rada-rada kikuk n gugup gimana gitu. Tapi, sayangnya waktu itu aq masih belum berani melangkah maju. Dan, itu sempet aku sesali.(yah, bertahap juga kan perubahannya?)

Saat aku ikut kegiatan di kampus, dan ada masalah, aku tidak lagi menghindarinya, aku mencoba menyelesaikannya. Saat mengikuti kegiatan-kegiatan sosial, meskipun tidak ada seorang temanku pun yang mengikutinya, tetapi ternyata aku tetap mengikutinya. Meskipun masih dengan sikap pendiam dan kikukku, tetapi aku tidak mundur. Dan bahkan lumayan menikmatinya, meskipun kadang stress sendiri harus menghadapi atau melakukan yang kayak gimana. Padahal, dulu hanya untuk beli jajan di kantin sekolah aja, (kalo di kantin lagi banyak orang) aku pasti nunggu temenku, atau titip ke dia beli jajannya.

Jika dulu aku selalu menghindari kegiatan yang ada banyak orangnya, karena itu bikin stress, sekarang malah aku mencoba untuk terjun di dalamnya, sedikit demi sedikit, meskipun masih saja dengan stress yang mengikutinya. Sebenarnya, aku itu orang yang bisa stress berat hanya berada di tengah-tengah banyak orang atau banyak benda. Karena itu, aku kurang suka di kota, karena banyak orang dan gedung-gedung tinggi. Bisa-bisa aku pusing hanya dengan berjalan di tengahnya, dan butuh pegangan biar gak tambah puyeng.

Mengarahkan dan menantang kekuranganku
Aku memang banyak kekurangan. Tetapi, satu hal yang aku tahu adalah bahwa aku dapat memanfaatkannya. Aku tahu, bahwa tidak ada akibat tanpa sebab. Segala kekurangan yang aku miliki ada sebabnya, dan segala kekurangan yang kumiliki tidaklah benar-benar merupakan kekurangan. Karena Tuhan menciptakan sesuatu dengan sempurna, takaran yang sempurna. Tidak mungkin Ia menciptakan sesuatu yang berkontradiksi dan saling menghancurkan satu sama lain.

Karena itu, kusadari bahwa kekuranganku, bisa dimanfaatkan. Kekurangan, bisa jadi adalah kelebihan di waktu yang sama. Tentu saja, itu tergantung kita yang memanfaatkannya. Aku yang pesimis, aku yang sering tenggelam dalam pemikiranku, aku yang terlalu “aneh”. Aku bisa memanfaatkan semua itu, hanya butuh untuk “mendudukkannya” sesuai dengan yang dibutuhkan.

Jika memang kekurangan itu, tidak produktif, mungkin aku bisa menguranginya. Dan, kenapa tidak? Toh, hidup dengan kekurangan itu, tidak pula menguntungkan bagiku. Walaupun nyaman bagiku, tapi tidak memberiku kebahagiaan. Kenapa tidak aku mengusahakan sesuatu yang dapat memberiku kebahagiaan. Bukan, bukan untuk berubah menjadi orang lain. Tetapi menjadi yang terbaik dari diriku sendiri. Menantang kekuranganku, aku belajar untuk melakukannya.

Mungkin, aku tidak bisa sepenuhnya berubah, tapi i am just trying to be the best of me, even it doesnt mean i m the best in the world, but i m the best of me in this world

Bangga menjadi diriku, menjadi seperti yang kuinginkan
Satu hal yang ku mengerti, dalam perjalanan mewujudkan mimpiku ini, adalah bahwa aku, seperti orang-orang lainnya, i m precious. Dan aku bangga karenanya. Aku menyadari dan belajar untuk mengakui potensi-potensiku sedikit demi sedikit. Aku belajar untuk memanfaatkannya. Aku belajar untuk mencintai diri sendiri.

Dan, yang paling menyenangkan untuk diketahui, adalah bahwa aku bisa menjadi apapun yang kuinginkan. Aku bebas. Aku dapat memanfaatkan apapun  yang aku miliki, yang ada di sekitarku untuk mencapai tujuanku. Aku bebas menjadikan diriku seperti apa yang ku mau, untuk mencapai tujuanku. Dan, karenanya aku makin bangga sama diriku ini (narsis). I m unique, and i can be anything i want.Hoho.. Tentu saja, itu semua pasti melalui proses.

Membuktikan yang kukatakan
Jika dulu aku hanya mampu berkata-kata dan menyimpannya dalam pikiran. Kini, aku berusaha keras untuk membuktikan apa yang ku katakan. Berusaha untuk mengubah diriku seperti yang kuinginkan, seperti apa yang seharusnya aku pikirkan. Hal itu tidak selalu bisa dilakukan dengan cepat, perlu proses. Tetapi, itu selalu lebih baik dan melegakan.

Aku memang cenderung menjadi orang yang omdo, tapi bukan berarti aku tidak bisa mengubahnya. Dan, aku ingin menanamkan dalam pikiranku, sekalipun dalam keadaan tidak sadar, bahwa aku harus mewujudkan impianku, bahwa aku harus membuktikan apapun yang kuucapkan dan kupikirkan. Seperti saat dulu abiz kecelakaan, aku pernah berjalan sendiri tanpa sadar  turun dari bemo masuk rumah sakit, hanya agar mamaku gak khawatir. Aku ingin, menjadi seperti itu. Mimpi dan tekadku mengalir jauh ke alam bawah sadarku, ke dalam mimpiku, ke dalam jiwaku.


After All.....
Aku akan terus berubah, menjadi seperti yang kuinginkan. Aku akan terus berusaha untuk mewujudkan mimpiku. Semua ini masih berproses, aku masih belum menjadi kupu-kupu indah yang dapat menyenangkan orang lain hanya dengan melihat sayap-sayapnya yang indah. Mungkin, sekarang ini aku masih ulat. Tapi, i believe that i could be a beautiful butterfly. Dan, metamorfosis ini akan terus berlanjut, sampai kapanpun, sampai ajal menjelang (halah). Hohoho..... :D

Hem...udah dulu ceritanya, udah panjang-panjang. Dilanjut kapan-kapan aja.

7 comments

Write comments
M. Hudatullah
AUTHOR
26 April 2011 pukul 13.04 delete

"kritis?" hmmmm.... I used to be that way, hahaha.
kadang yang membingungkan dialog dengan kamu tuh, kita ga ngerti apa yang kamu inginkan dan bisa membuatmu puas. hahaha. seolah-olah kamu mengingkan sesuatu yang sempurna tanpa cacat. and that suck (_ _")

Reply
avatar
kacho
AUTHOR
26 April 2011 pukul 16.39 delete

yang membuatku puas bukan karena aku menang dalam sebuah dialog, jadi gak akan selesai dengan kata setuju dan ya, dan lain sebagainya. tapi, pembuktian dan pertanggungjawaban dari apa yang telah di dialogkan. if u say yes, then there must be such consequences that u have to do. just the same if u say no. and whatever u say, just as i said,there must be such responsbilities of what and why abaout what u say.

Dan, memang sih, kadang aku suka nge brain storming orang lain. tapi, seringnya memberikan sudut pandang yang cukup berbeda dari orang itu, kadang untuk menguji, kadang hanya memberikan pandangan agar bisa mengerti. karena dari akunya memang gak suka dengan "persepsi" yang berat sebelah,itu aja. well, that is the most thing that i hate for now.

Uwahh....sampe ada "suck"-nya yah?berarti parah dunk aku.Well, i just want to do the best. Just the same with other people.

Aku kan pernah bilang, aku ingin mengubah dunia menjadi lebih baik. lebih baik yang dimaksud bukan cuma lebih baik setingkat, tapi lebih baik yang mengacu pada yang terbaik. memang begitu kan untuk mencapai tujuan-tujuan besar dalam hidup kita. aku sadar, seluruh hidupku gak akan cukup aku buat untuk membuat dunia menjadi yang terbaik, tapi yang kuputuskan bukan aku yang mengubahnya menjadi yang terbaik, tapi membuka jalan bagi orang-orang lain yang nantinya akan mewujudkannya.

The world that i dreamed, akan masih ada lanjutannya.

Reply
avatar
26 April 2011 pukul 17.37 delete

hmm.. agak berat ya postingannya ini.. bagus kalau kita membuat target untuk menjadi yang terbaik, agar kita terpacu.

btw, berubah menjadi sesuatu yang diinginkan. semoga keinginannya baik semua.

salam.

Reply
avatar
kacho
AUTHOR
27 April 2011 pukul 12.29 delete

@adryan nurdien : makasih yah, udah di follow :)
yang jelas sesuatu yang diinginkan itu, something the best lah, the best of me :D

Reply
avatar
27 April 2011 pukul 13.36 delete

amiin.. semoga tercapai.. :)

Reply
avatar
M. Hudatullah
AUTHOR
28 April 2011 pukul 12.06 delete

brainstorming sih brainstorming, tapi bikin buliding case yang jelas juga :p.

Jadi kesannya ga kaya nyari-nyari kesalahan atau kekurangan (pendapat)orang lain gitu. And there are no such a perfection in this world baby.... I think you kinda Utilitarianism (tapi agak ekstreme). hehehe. kalau kamu baca-baca buku tentang filsafat etika, nanti kamu pasti nemukan kalau ga ada jawaban yang pas untuk semua permasalahan. ^^

Reply
avatar
kacho
AUTHOR
28 April 2011 pukul 20.31 delete

tapi, rasa2nya dan seingetku, kalo sama sampean sih, aku gak pernah nge brain storming sampean lo.Qrasa selama ini memang murni memberikan pengertian dari sudut pandang lain. Selain itu, ada juga memberikan info n pandangan dijejakkan pada "sisi dimensi realitas" yang lainnya.

Entah ya, bagi orang lain kebanyakan mesti gak jelas. Padahal menurutku itu berhubungan dan memang bisa ditarik kesimpulan koq. Aq emang berpikirnya dengan menghubungkan berbagai hal, sekalipun yang kelihatannya gak ada sambungannya. karena memang semua hal kan berhubungan. Seperti yang pernah ku bilang, realitas itu berdimensi, dan itu gak hanya 1 atau 2 dimensi. Seperti kalo kita liat tabung/limas/persegi panjang dari dalam, dari atas, dari samping. pasti akan berbeda2,kan?Masalahnya adalah kita selama ini cenderung bersikeras dengan sisi yang kita lihat masing2. Meskipun apa yang dijelaskan oleh orang lain terlihat sama sekali tidak berhubungan dengan sisi yang kita lihat, tapi belum tentu pikiran kita benar,kan?Selain itu, kita hanya bisa tau, apa yang kita lihat jika kita melihatnya secara keseluruhan kan?

Seperti yang kubilang di atas, aku cukup membenci monopoli persepsi. sedangkan jika kita hanya bersikeras melihat suatu permasalahan hanya dari 1 persepsi, kita akan terus2an berkutat pada masalah yang sama, bisa jadi malah menimbulkan masalah2 yang benar-benar serius(i've see this a lot, and most of our problem is all about perception). Dan, karena itu juga, yang paling ingin kuubah dari orang2 di sekitarku bukan kebiasaan, tapi persepsi. baik saat aku ingin menjadi penari,psikolog maupun yang sekarang ^^

Utilitarianism baru baca dari mbah google, ehm...iya juga ya, mirip, kebahagiaan berdasarkan kebahagiaan orang banyak. tapi enggak koq. at least aku yang sekarang lebih memperhatikan diriku sendiri, daripada aku yang dulu. hanya karena ingin berkarya utk kehidupan bukan berarti mendasarkan satu-satunya kebahagiaan kita pada orang lain,kan?Toh, kita akan bisa bener2 membahagiakan orang lain klo kitanya gak bahagia dulu.well, aku jauh lebih egois sekarang daripada dulu.yah, kalo kenal dari dulu sih.Tapi, kehidupan yang kumaksud gak hanya manusia lo :p

Ehm...sejujurnya walaupun aku suka berfilsafat aku gak suka ilmu filsafat, apalagi baca2 bukunya(rasa2e emang g pernah). dan, memang secara pribadi, aku ada stigma negatif thd filsafat.

Tentang gak ada jawaban yang pas, aku kurang setuju. Seperti halnya dunia yang diciptakan dengan "takaran kelebihan dan kekurangan yang sempurna", seperti juga lah jawaban dari semua permasalahan. Masalahnya ada variabel yang bisa kita kontrol dan ada yang tidak. tapi, bukan berarti jawaban yang tepat itu tidak ada, dan kita sama sekali gak bisa mengeksekusi jawaban itu. Akan ada selalu ada jalan keluar, dan akan selalu ada kesempatan untuk belajar kembali.

Reply
avatar

Mari bercuap-cuap :D