Kesenangan" itu hanya efek samping, bukan tujuan. Karena itulah, setiap hal yang dilakukan akan ada "efek senang"-nya. Tapi saat itu dijadikan tujuan, maka kerusakan juga kemungkinan tidak bisa terelakkan
by Kacho
Jangan berandai-andai
"Whether it could have been better if we had done things differently is something we'll never know. since we're already here."
Karena itulah, gak ada gunanya meratapi masa lalu dan terus berpikir "seandainya, jika saja aku begini dan begitu...de el el". Karena itu tidak akan mengubah apapun, dan hanya membuat kita semakin terjebak dalam masa lalu. Lebih baik fokus dengan apa yang kita lakukan sekarang. Karena hanya dengan begitulah kita bisa mengubah keadaan menjadi lebih baik lagi.
by Ryo - 7 Seeds (Tamura Yumi)
Karena itulah, gak ada gunanya meratapi masa lalu dan terus berpikir "seandainya, jika saja aku begini dan begitu...de el el". Karena itu tidak akan mengubah apapun, dan hanya membuat kita semakin terjebak dalam masa lalu. Lebih baik fokus dengan apa yang kita lakukan sekarang. Karena hanya dengan begitulah kita bisa mengubah keadaan menjadi lebih baik lagi.
by Kacho
Bukan berarti tidak boleh menyesal. Hanya saja, jangan terlalu lama berandai-andai atas hal yang memang sudah lewat.
Rasa Sakit
Tersakiti dan menyakiti, semua itu adalah hal yang pasti akan terjadi dan kita rasakan dalam hidup kita. Dan, itu harus terjadi! Karena itulah, percuma menolak atau menghindari kenyataaan itu. Semakin kita menolak, atau menghindarinya justru kita akan semakin terjebak dalam "rasa sakit" itu. Dan semakin kita melakukan itu, kita semakin tidak bisa mendapatkan hikmah "nikmatnya rasa luka" itu sebenarnya. Karena kita terlalu takut terluka, terlalu sibuk dengan luka-luka yang ada. Padahal rasa sakit itu justru akan membuat kita semakin tangguh dalam menghadapi kehidupan, rasa sakit itu yang akan mengajarkan kita untuk bangkit dan maju. Dan, rasa sakit itu pula lah yang nanti akan mengajari kita untuk mensyukuri segala yang terjadi dalam hidup kita sambil tersenyum.
Sakit dan menyakiti itu harus terjadi. Sehingga, kita bisa belajar menghadapi kenyataan dg lebih tegar dan lebih baik lagi.
"Rasa sakit itu tidak hilang, tapi kitalah yang menjadi lebih kuat". Itu hanya terjadi jika kita menerima kenyataan bahwa menyakiti dan disakiti itu memang akan dan harus terjadi, dan karena itu tidak perlu ditakutkan, tapi hadapi dan belajarlah untuk berurusan dengannya, bukan belajar untuk menghindarinya.
Sakit dan menyakiti itu harus terjadi. Sehingga, kita bisa belajar menghadapi kenyataan dg lebih tegar dan lebih baik lagi.
"Rasa sakit itu tidak hilang, tapi kitalah yang menjadi lebih kuat". Itu hanya terjadi jika kita menerima kenyataan bahwa menyakiti dan disakiti itu memang akan dan harus terjadi, dan karena itu tidak perlu ditakutkan, tapi hadapi dan belajarlah untuk berurusan dengannya, bukan belajar untuk menghindarinya.
by Kacho
Kata-Kata Sampah
Kata tanpa perwujudan dalam aksi nyata, itu cuma sampah!
Jika berkata, maka konsekuenlah terhadap kata-kata anda. Bukan cuma buat saling menyindir, dll. Juga bukan cuma pajangan.
Jika masih belum bisa, maka tunjukkan usaha nyatamu menuju kata-kata yang kamu katakan. Tidak perlu alasan dan lain sebagainya. Itu pun cuma sampah jika hanya jadi alasan dan pembelaan semata.
btw, ini cuma ungkapan kesalku aja. Maaf, jika bahasanya mengganggu ^^
The Sense of Beauty
"The sense of beauty", finally
i know what its important value. So much.... Thanks buat yang ngarang 7
seeds. You give me the answer of my question all this time, "that gap"
:D
Itu status facebook-ku beberapa waktu yang lalu.
Jujur aja sih, sampai dengan beberapa waktu sebelum aku menulis status itu, aku masih saja bingung. Mengapa "indah" itu harus ada? Maksudku, apa ya? Emangnya, apa sih yang akan terjadi kalau keindahan itu gak ada? Dan, kenapa juga ada yang mbela-belain banget yang namanya keindahan itu, bahkan ada yang sampai over - dan malah cenderung menggangu.
Emang sih, katakan sa
Hem....tapi, abiz baca komik 7 seeds online, yang entah udah sampe chapter berapa #lupa, rasanya aku jadi mengerti sedikit apa sih pentingnya "sense of beauty itu". Oh iya, sense of beauty yang kumaksud itu lebih pada kemampuan manusia untuk menikmati keindahan.
Ceritanya itu, ada 1 kelompok,yang dinamakan kelompok "Musim Semi A", manusia yang dipersiapkan dan dilatih khusus untuk bertahan hidup di masa depan - yang saat itu diperkirakan akan cukup "kacau" setelah bumi ditabrak meteor yang ukurannya cukup besar. Ada pula kelompok-kelompok lain yang dipersiapkan dari orang yang hidup seperti biasa, tapi punya keunggulan masing-masing. Ada pula, 1 kelompok yang justru kebalikan dari "bibit unggul" yang udah dipersiapkan. 1 kelompok ini berisi orang-orang yang dianggap "gagal" dan sampah masyarakat. Kelompok yang terakhir adalah Kelompok "Musim Semi B".
Nah, pas di masa depan, kelompok A ini benar-benar sangat "aware" dengan lingkungan sekitarnya. Mereka memperhitungkan segala hal yang ada di sekitarnya untuk bertahan hidup, dan "menjaga" populasi manusia agar tetap ada dan bisa berkembang biak. Apapun itu, mereka melihatnya dari sudut pandang, "manfaat" dari suatu hal. Karena itulah, mereka cenderung berkembang menjadi kelompok yang sangat kaku terhadap orang di luar kelompok mereka dan cenderung agak curigaan, gak ada santai-santainya gitu.
Selain itu, kelompok A yang bawaannya curigaan itu akhirnya malah kesulitan untuk bersosialisasi. Mereka jadi memandang segala sesuatu atas dasar manfaat-tidak manfaat. Akhirnya malah menjadikan anak kecil jadi kelinci percobaan mereka utk obat dan makanan di dunia baru. Terus, malah cenderung bersikap pada orang lain, di luar kelompoknya, seakan sebagai budak. Seandainya pun bukan budak, mereka overprotective. Malah, menganggap manusia itu tugasnya "beranak"- berkembangbiak aja. Jadi, yah, pada akhirnya, meskipun mereka tahu kegunaan, fungsi berbagai macam hal, tetap saja mereka tidak bisa menjaganya dan melestarikannya seperti yang seharusnya. Soalnya, ya itu tadi mereka cuma melakukan banyak hal layaknya robot. Padahal kan kalo sesama makhluk hidup gak bisa kayak gitu.
Terus, mereka akhirnya sulit merasa yang namanya bahagia. Apa ya, mungkin mereka memang terdidik tanpa diajari mengenai perasaan mereka sendiri, hanya ilmu saja. Jadi ya, saat mereka bertemu dengan dunia luar, mereka jadi dikejar perasaan mereka sendiri. Yang mereka sendiri juga gak mengenal itu perasaan apa. Akhirnya, perasaan mereka itu membuat mereka semakin " strict" semakin "defend" terhadap apa-apa yang ada di sekitarnya. Itu karena, mereka merasa dengan lingkungan yang berbeda, baik orang maupun alamnya, dari apa yang selama ini kita kenal.Mereka bahkan banyak yang tidak memahami "menikmati", cuma menjadi yang terpilih dan bertahan hidup itu yang mereka tahu.
Terus, pas mereka ketemu ama personil-personil dari tim B, mereka merasa kagok gitu. Soalnya, orang-orang di tim B itu, bener-bener ceroboh banget dan isinya cuma seneng-seneng gak jelas. Bahkan, mereka gak tau benar apa dan untuk apa mereka melakukan sesuatu.
Suatu ketika mereka sedang melihat langit yang penuh bintang. Nah, personil dari kelompok "B" langsung nyeletuk dan menggambarkan perasaan mereka yang terkesima melihatnya. Dan, secara spontan mereka malah merayakannya dan bersenang-senang menikmati indahnya malam. Tanpa memikirkan sekitar, dan hari esok.
Sementara, personi-personil dari tim A, bertanya-tanya dalam hati, tentang ilmu yang mereka dapatkan saat pelatihan, mengenai manfaat dan kegunaan bintang-bintang. Mereka tidak mengerti, apa yang dirasa oleh personil-personil dari kelompok B. Karena, mereka tidak merasakan hal yang sama.
Ehm....teruz......
Aaaah, gak tau bingung nyeritainnya => baca sendiri aja deh komiknya, "7 Seeds" :p
Yang jelas, nilai penting "The Sense of Beauty"-nya itu ada hubungannya dengan "bahagia dengan hidup kita" sendiri. Memang, setiap hal itu ada manfaatnya, ilmu pun ada gunanya. Tapi, kita juga seharusnya tidak lupa untuk menikmati hal sederhana yang tersirat di dalamnya, seperti indahnya langit di malam hari, atau langit yang banyak awan putih kecil-kecilnya (aku suka langit yang begitu :p). Hanya sekedar bersantai, bengong, merenung sambil merefleksikan segala hal, tentang Tuhan, alam dan kehidupan kita dan sekitar kita sendiri, atau hanya sekedar menikmati keindahan pun tak masalah. Kadang, saat kita terlalu fokus terhadap hal-hal seperti ilmu dan lain sebagainya, kita jadi melupakan apa yang sebenarnya kita cari dan butuhkan dalam hidup ini, kebahagiaan. Intinya, bisa-bisa kita malah gak bisa bahagia dah kalo kita, manusia, gak punya "sense of beauty" itu.
Tapi, jangan sampai juga "sense of beauty" kita itu justru merusak "kebahagiaan" yang sebenarnya, dan hanya tinggal ambisi kosong saja :p
Hem...mau ngomong apa sih sebenernya? Entahlah, saya juga bingung menuliskannya bagaimana. hehe.... :p
Ah, ngomiong apa aku ini. Aku juga bingung. Ya begitu sajalah pokoknya. Sebaiknya diakhiri sekarang, sebelum makin panjang dan semakin geje. Oke, terima kasih buat yang sudah baca, maaf ini postingan geje dan membingungkan.
--- *** ---
Itu status facebook-ku beberapa waktu yang lalu.
Jujur aja sih, sampai dengan beberapa waktu sebelum aku menulis status itu, aku masih saja bingung. Mengapa "indah" itu harus ada? Maksudku, apa ya? Emangnya, apa sih yang akan terjadi kalau keindahan itu gak ada? Dan, kenapa juga ada yang mbela-belain banget yang namanya keindahan itu, bahkan ada yang sampai over - dan malah cenderung menggangu.
Emang sih, katakan sa
Hem....tapi, abiz baca komik 7 seeds online, yang entah udah sampe chapter berapa #lupa, rasanya aku jadi mengerti sedikit apa sih pentingnya "sense of beauty itu". Oh iya, sense of beauty yang kumaksud itu lebih pada kemampuan manusia untuk menikmati keindahan.
Ceritanya itu, ada 1 kelompok,yang dinamakan kelompok "Musim Semi A", manusia yang dipersiapkan dan dilatih khusus untuk bertahan hidup di masa depan - yang saat itu diperkirakan akan cukup "kacau" setelah bumi ditabrak meteor yang ukurannya cukup besar. Ada pula kelompok-kelompok lain yang dipersiapkan dari orang yang hidup seperti biasa, tapi punya keunggulan masing-masing. Ada pula, 1 kelompok yang justru kebalikan dari "bibit unggul" yang udah dipersiapkan. 1 kelompok ini berisi orang-orang yang dianggap "gagal" dan sampah masyarakat. Kelompok yang terakhir adalah Kelompok "Musim Semi B".
Nah, pas di masa depan, kelompok A ini benar-benar sangat "aware" dengan lingkungan sekitarnya. Mereka memperhitungkan segala hal yang ada di sekitarnya untuk bertahan hidup, dan "menjaga" populasi manusia agar tetap ada dan bisa berkembang biak. Apapun itu, mereka melihatnya dari sudut pandang, "manfaat" dari suatu hal. Karena itulah, mereka cenderung berkembang menjadi kelompok yang sangat kaku terhadap orang di luar kelompok mereka dan cenderung agak curigaan, gak ada santai-santainya gitu.
Selain itu, kelompok A yang bawaannya curigaan itu akhirnya malah kesulitan untuk bersosialisasi. Mereka jadi memandang segala sesuatu atas dasar manfaat-tidak manfaat. Akhirnya malah menjadikan anak kecil jadi kelinci percobaan mereka utk obat dan makanan di dunia baru. Terus, malah cenderung bersikap pada orang lain, di luar kelompoknya, seakan sebagai budak. Seandainya pun bukan budak, mereka overprotective. Malah, menganggap manusia itu tugasnya "beranak"- berkembangbiak aja. Jadi, yah, pada akhirnya, meskipun mereka tahu kegunaan, fungsi berbagai macam hal, tetap saja mereka tidak bisa menjaganya dan melestarikannya seperti yang seharusnya. Soalnya, ya itu tadi mereka cuma melakukan banyak hal layaknya robot. Padahal kan kalo sesama makhluk hidup gak bisa kayak gitu.
Terus, mereka akhirnya sulit merasa yang namanya bahagia. Apa ya, mungkin mereka memang terdidik tanpa diajari mengenai perasaan mereka sendiri, hanya ilmu saja. Jadi ya, saat mereka bertemu dengan dunia luar, mereka jadi dikejar perasaan mereka sendiri. Yang mereka sendiri juga gak mengenal itu perasaan apa. Akhirnya, perasaan mereka itu membuat mereka semakin " strict" semakin "defend" terhadap apa-apa yang ada di sekitarnya. Itu karena, mereka merasa dengan lingkungan yang berbeda, baik orang maupun alamnya, dari apa yang selama ini kita kenal.Mereka bahkan banyak yang tidak memahami "menikmati", cuma menjadi yang terpilih dan bertahan hidup itu yang mereka tahu.
Terus, pas mereka ketemu ama personil-personil dari tim B, mereka merasa kagok gitu. Soalnya, orang-orang di tim B itu, bener-bener ceroboh banget dan isinya cuma seneng-seneng gak jelas. Bahkan, mereka gak tau benar apa dan untuk apa mereka melakukan sesuatu.
Suatu ketika mereka sedang melihat langit yang penuh bintang. Nah, personil dari kelompok "B" langsung nyeletuk dan menggambarkan perasaan mereka yang terkesima melihatnya. Dan, secara spontan mereka malah merayakannya dan bersenang-senang menikmati indahnya malam. Tanpa memikirkan sekitar, dan hari esok.
Sementara, personi-personil dari tim A, bertanya-tanya dalam hati, tentang ilmu yang mereka dapatkan saat pelatihan, mengenai manfaat dan kegunaan bintang-bintang. Mereka tidak mengerti, apa yang dirasa oleh personil-personil dari kelompok B. Karena, mereka tidak merasakan hal yang sama.
Ehm....teruz......
Aaaah, gak tau bingung nyeritainnya => baca sendiri aja deh komiknya, "7 Seeds" :p
Yang jelas, nilai penting "The Sense of Beauty"-nya itu ada hubungannya dengan "bahagia dengan hidup kita" sendiri. Memang, setiap hal itu ada manfaatnya, ilmu pun ada gunanya. Tapi, kita juga seharusnya tidak lupa untuk menikmati hal sederhana yang tersirat di dalamnya, seperti indahnya langit di malam hari, atau langit yang banyak awan putih kecil-kecilnya (aku suka langit yang begitu :p). Hanya sekedar bersantai, bengong, merenung sambil merefleksikan segala hal, tentang Tuhan, alam dan kehidupan kita dan sekitar kita sendiri, atau hanya sekedar menikmati keindahan pun tak masalah. Kadang, saat kita terlalu fokus terhadap hal-hal seperti ilmu dan lain sebagainya, kita jadi melupakan apa yang sebenarnya kita cari dan butuhkan dalam hidup ini, kebahagiaan. Intinya, bisa-bisa kita malah gak bisa bahagia dah kalo kita, manusia, gak punya "sense of beauty" itu.
Tapi, jangan sampai juga "sense of beauty" kita itu justru merusak "kebahagiaan" yang sebenarnya, dan hanya tinggal ambisi kosong saja :p
Hem...mau ngomong apa sih sebenernya? Entahlah, saya juga bingung menuliskannya bagaimana. hehe.... :p
Ah, ngomiong apa aku ini. Aku juga bingung. Ya begitu sajalah pokoknya. Sebaiknya diakhiri sekarang, sebelum makin panjang dan semakin geje. Oke, terima kasih buat yang sudah baca, maaf ini postingan geje dan membingungkan.
Fear of Hurting Someone
When you are too afraid to hurt
someone, then it could make you hurt him/her much more and also hurt much
people at the same time later. I know it, but still i m too afraid to
hurt other people. Ha...... that isn't easy thing to deal with.
#curhat
#curhat
Bagiku, keluhan itu.....
"Banyak orang menganggap, keluhan itu ancaman. Yg lainnya, mengubahnya menjadi peluang. What about u??"
Tahukah anda, dibalik keluh kesah seseorang ada begitu banyak petunjuk atas kesempatan, kesempatan bisnis, bisa pula kesempatan atas pemecahan sebuah masalah. Pun, berkeluh kesah bisa jadi menyehatkan karena membantu anda mengalirkan emosi anda.
Namun, berkeluh kesah tidak perlu berlebihan, dengan tujuan agar anda diperhatikan oleh banyak orang. Keluh kesah juga harusnya diiringi oleh inspirai-inspirasi yang anda dapatkan dari keluh kesah anda atau orang lain, bagikan pada yang lain inspirasi itu.
Berkeluh kesahlah, hanya sekedar untuk mengalirkan emosi. Dengan tetap menjaga respect terhadap orang lainnya ^^
Tahukah anda, dibalik keluh kesah seseorang ada begitu banyak petunjuk atas kesempatan, kesempatan bisnis, bisa pula kesempatan atas pemecahan sebuah masalah. Pun, berkeluh kesah bisa jadi menyehatkan karena membantu anda mengalirkan emosi anda.
Namun, berkeluh kesah tidak perlu berlebihan, dengan tujuan agar anda diperhatikan oleh banyak orang. Keluh kesah juga harusnya diiringi oleh inspirai-inspirasi yang anda dapatkan dari keluh kesah anda atau orang lain, bagikan pada yang lain inspirasi itu.
Berkeluh kesahlah, hanya sekedar untuk mengalirkan emosi. Dengan tetap menjaga respect terhadap orang lainnya ^^
Kataku
"I think i would rather have a solitary life. But,i dont think it's the best choice right now. Sometimes, what we want isn't the best choice that's needed for present time, indeed"
By Kacho
"Absurditas itu menipu. Seringkali seakan indah bagai roman, namun menyesatkan."
By Kacho
The Thought that once i hate
"Once, i was hate to have the
thought that make me freaking out until i thought it would be much
better if only i just became crazy.
But now, i really thank God to have such a "great silly thought" like that. Because that thought is the only treasure i have on me. It leads me to so many wonderful things. Thanks to God, that i have it."
I m happy with myself, and all the things i have now
:)
But now, i really thank God to have such a "great silly thought" like that. Because that thought is the only treasure i have on me. It leads me to so many wonderful things. Thanks to God, that i have it."
I m happy with myself, and all the things i have now
:)
Dimanfaatkan
Bagiku, tidak masalah dimanfaatkan. Tapi jangan harap menjadikanku boneka yang bisa dikendalikan seenak hati. Saat orang lain melanggar prinsipku, maka itu akan menjadi batasanku untuk diam dan membiarkan semuanya. Saat orang lain melempar tanggung jawabnya padaku, itu akan menjadi saat aku dengan tegas akan menolak untuk ikut campur urusannya -membantunya.
Aku memang tidak suka marah, tapi bukan berarti tidak bisa marah. Aku memang pemalu, tapi bukan berarti aku rela ditindas. Akumemang terlihat pendiam, tapi bukan berarti aku tidak bisa berontak terhadap anda.
Perhatian : saat saya menulis ini, dulu, saya sedang dalam kondisi sebel. Terima kasih.
Note to Myself
"Please,dont
just look far outside.Just for a moment, look around u! While u wandering
outside, u've hurt them, the people that u want to protect. Don't worry,
don't be afraid. U won't be lost ur world, nor urself will be vanish.
There must b a way out, u'll find it, one day, soon. But please, please, keep survive a little longer. Hold on,it'll be okay.
Ur dream, it needs so much sacrifices. Because that is not a little dream,not at all!!!Just be the person who is worth for it. Please,keep it on ur mind. Implanted it to your heart, far beyond ur consciousness. 'Till u will be just do it,even without realizing it.
Please,i beg u!Because u are the only one who have to fix it. Everyone has been change, Now it's ur turn. All of these is because of youself. So, fix it, not only for them,but for urself. Dont be afraid, nothing to be afraid of. U don't have to give up to your fear. It's time for u to change. So, just change yourself,K!!"
Kata-kata untuk diriku sendiri, agar aku mau melangkah maju. Namun, sepertinya yang kukhawatirkan sebelumnya benar-benar terjadi. Dan, pilihan terbaik memang harusnya aku keluar dari "lingkungan itu", segera.
Semoga aku pun akan memiliki keberanian untuk melangkahkan kaki ini keluar dari sana.
There must b a way out, u'll find it, one day, soon. But please, please, keep survive a little longer. Hold on,it'll be okay.
Ur dream, it needs so much sacrifices. Because that is not a little dream,not at all!!!Just be the person who is worth for it. Please,keep it on ur mind. Implanted it to your heart, far beyond ur consciousness. 'Till u will be just do it,even without realizing it.
Please,i beg u!Because u are the only one who have to fix it. Everyone has been change, Now it's ur turn. All of these is because of youself. So, fix it, not only for them,but for urself. Dont be afraid, nothing to be afraid of. U don't have to give up to your fear. It's time for u to change. So, just change yourself,K!!"
Kata-kata untuk diriku sendiri, agar aku mau melangkah maju. Namun, sepertinya yang kukhawatirkan sebelumnya benar-benar terjadi. Dan, pilihan terbaik memang harusnya aku keluar dari "lingkungan itu", segera.
Semoga aku pun akan memiliki keberanian untuk melangkahkan kaki ini keluar dari sana.
Pilihan dan Kebebasan
"Kita memang berhak
memilih, bebas memilih. Tapi, pilihan yang sudah dipilih adalah tanggung jawab kita. Berhak dan bebas, bukan brarti lepas dari tanggung jawab dan konsekuensi-konsekuensi yang mengiringi sebuah pilihan. Maka jangan bersumpah serapah atau marah saat konsekuensi dan tanggung jawab itu mendatangimu. Seharusnya, saat anda mengambil pilihan anda juga memilih dan menerima konsekuensinya."
By Kacho
Identitas diri dan Primordialisme
Primordialisme kelompok yang sehat itu yangkayak gimana ya? Gimana mendudukannya dengan "identitas-identitas" kita yang lainnya ya?
Identitas kita, sebagai seorang manusia, sebagai seorang individu, sebagai seorang anak, seorang kakak, seorang adik, sebagai orangtua, sebagai anggota keluarga, sebagai seorang teman, sebagai anggota dari sebuah atau beberapa komunitas, sebagai anggota penduduk bumi dan alam, dan lain sebagainya.
Bagaimana mendudukkan semua itu???
Identitas kita, sebagai seorang manusia, sebagai seorang individu, sebagai seorang anak, seorang kakak, seorang adik, sebagai orangtua, sebagai anggota keluarga, sebagai seorang teman, sebagai anggota dari sebuah atau beberapa komunitas, sebagai anggota penduduk bumi dan alam, dan lain sebagainya.
Bagaimana mendudukkan semua itu???
Bukan Masalah Merasa
Kupikir, gak ada masalah dengan merasa tersiksa, rindu, menyesal, marah, mengeluh, bangga, sepi, sedih dan lain sbagainya. Itu memang perasaan yang
harus qt alami. Terkadang memang sangat gak terbendung. Tapi, apa masalahnya dengan itu?
Terkadang bahkan qt memang harus merasakan, menghayati dan mnikmati. Meski seakan diri
qt akan hancur saat mrasakannya.
Biarkan "mengalir", terkadang itulah satu-satunya cara, biarkan saja terjadi. Tapi, setelah itu berjanjilah bahwa kau pasti akan bangkit. Buatlah keputusan baru, memandang dunia dari sudut pandang baru. Jadilah lebih tegar. Belajarlah dari rasa sakitmu.
Biarkan "mengalir", terkadang itulah satu-satunya cara, biarkan saja terjadi. Tapi, setelah itu berjanjilah bahwa kau pasti akan bangkit. Buatlah keputusan baru, memandang dunia dari sudut pandang baru. Jadilah lebih tegar. Belajarlah dari rasa sakitmu.
Apapun itu, itulah
hidup, itulah manusia. Gak ada gunanya lari, atau mencoba menghilangkan semua
itu. Karena itu hanya akan membuatmu semakin dikejar oleh semua rasa itu
By Kacho
Diperlakukan "Superior"
Diperlakukan spesial, dipuji
dan dipuja, dianggap sempurna....Tidaklah semua itu selalu
menyenangkan, paling tidak, itu tidaklah menyenangkan bagiku. Dibalik semua itu, sangatlah kesepian. Sama kesepiannya
dengan nomor "1". Menjadi sempurna, menjadi spesial, tak ada yang
memahami rasa ketidakmampuan, kesepian, sisi lemah, yang juga sama seperti yang
lainnya. Dan, menjadi yang "di atas" sama kesepiannya dengan "menjadi
sendiri", atau "berada di bawah". And, that's just hurt too much. Too
much.....
Bagiku seperti itu.
Bagiku seperti itu.
Kopdar Ke-Dua
Hem….Ini adalah
kisah kopdar keduaku bersama temen-temen blogger. Sebenernya sih, ini posting
udah ketinggalan jaman banget dah. Dan, temen-temen lain udah pada posting
tentang cerita kopdarnya, di :
1. Pekan Kopdar by Yen
2. Me Kopdar with Yen by mas Arif
3. Kopdar Malapetaka by Iskandar
Hem..berhubung
banyak yang udah cerita, jadi yang kali ini pendek aja deh ceritanya #ngeles
Esok hari setelah
saya sampai di Surabaya sesudah perjalanan saya di Solo dan Jogja, saya udah
ada janji kopdaran dengan temen blogger. Sebenernya sih, masih kebawa capek
perjalanan sebelumnya. Jadi di kopdar yang itu saya cenderung banyak diamnya
(ngomong itu capek lo) – Maaf ya teman, jadi banyak gak respon, dan sepertinya jadi gak banyak hal yang bisa aku ingat.
Kita rencananya
sih, ketemuan di HokBen-nya Mall Galaxy, dan makannya ditraktir ama mas Arif.
Ternyata di parkiran udah ketemu duluan, jadi ya kita jalan bareng ke
HokBen-nya. Oh iya, aku kopdarnya ini bareng ama Yeni, ketemuannya ama mas Arif
dan Iskandar.
Sejujurnya, di
obrolan mereka itu saya merasa gak nyambung, atau emang saya yang lagi males
ngomong ya, makanya banyak diemnya. Tapi, emang saya udah jarang banget BW, dan
sepertinya juga ketinggalan berita. Plus, saya memang tipe pendengar. Jadi,ya
dengerin mereka ngomong aja deh. Mau cerita juga, saya gak pandai bercerita.
Jadi, ya bilang aja ke mereka. yang pingin tau kisah saya di Jogja, baca aja di
blog saya ntar. Hehe.. :p
Hem…ini kesan saya
tentang mereka
Si Yen
Kalo si Yen mah,
saya sudah kenal dari SMP. Sudah jadi sohib saya :D
Mas Arif
Ehm….sepertinya
memang orangnya gak jauh beda dengan yang di chat. Ehm….Overall baik lah, dan
sepertinya cukup respect orangnya. Hem...dan suka guyon, itu 1 hal yang saya tahu. O iya, ternyata kita sama-sama orang Gresik.
Iskandar
Sebenernya saya
udah pernah ketemu Iskandar sebelumnya , pas acara japan fest tahun 2011 di
UNAIR (entah apa nama acaranya, lupa). Waktu itu aku dateng bareng ama si Yen. Inget
gak, iskandar? Sebenernya sih, saya yang lupa gimana orangnya. Soalnya, waktu
itu saya gak terlalu memperhatikan sekitar saya, sepertinya waktu itu kondisi
lagi gak fit :p
Hem...Kalo iskandar
sih, ntah bagaimana aku merasa pernah melihat aura wajah dia sebelumnya. Atau,
aku Cuma merasa wajahnya itu ada aura lugunya? Entahlah. Pokoknya begitulah. O
iya, kata-kata ini gak ada maksud apa-apa lo.
Sekian dulu posting
saya. Saya memang gak pandai soal menilai orang, jadi ya sudah itu saja kesan yang bisa saya tulis. Dan, karena saya juga gak
punya fotonya, jadi ya sudahlah gak usah dipasang, lagian sudah dipasang ama
yang lain.
Jadi,yah, sekian
terima kasih. Maaf mungkin sangat mengecewakan. Oh iya, sepertinya lagi-lagi
saya menjadi yang paling “kecil” disini. Ah,saya memang imut #menghiburDiri
Tanyaku
Banyak yang takut jatuh,karena terlalu
tinggi.Banyak yang takut terluka, karena rasa sakitnya. Banyak yang lebih memilih mendapatkan
"yg seadanya", karena takut dengan resiko untuk mendapatkan "yang istmewa". Bagi
kebanyakan orang, itulah yang dinamakan "realistis". Padahal,justru orang-orang itulah yang tidak
memahami kehidupan secara "realistis". Karena tak inginkan hal yang pasti akan
terjadi, yang justru mutlak kita butuhkan. Tapi, kenapa? Puaskah hidup dalam dunia
kepalsuan?Bahagiakah hidup dalam tempurung?
By Kacho
Tentang Bahagia
“Apa yang aku
inginkan?”
Ini adalah sebuah lagu yang menyemangati saya, saat saya hampir menyerah mengejar impian saya. Sebuah lagu yang membuat saya menangis haru, tapi sekaligus tersenyum dan membangkitkan kembali semangat saya. Mengingatkan saya, betapa impian saya begitu berharga bagi diri dan hidup saya sendiri ^^
A Goose's Dream by Insooni
Beberapa penggal terjemahan liriknya yang paling aku suka :
Notes :
Seperti yang telah tertulis di atas, tulisan ini dibuat untuk diikutsertakan dalam Give away yang diadakan oleh Syam. Sebenernya baru aja follow blog ini sih, kebetulan menarik. Dan kebetulan lagi ada Give away menarik ini.
Udah lama ingin nulis tentang ini, tapi belum sempat. Akhirnya, ini ada kesempatan sekaligus "pecut" yang bikin aku nulis ini. Mumpung pagi-pagi lagi nggeje di kantor karena kelaparan (otak gak bisa buat kerja) #ngeles
Dan, akhirnya, ini sepertinya pertama kalinya saya ikut giveaway :D
Sebenernya beberapa waktu yang lalu udah ingin ikut beberapa giveaway lainnya, tapi tertunda terus hingga kelewatan batas tanggalnya. Jadi, yang kali ini gak pingin kelewatan lagi :D
Oh iya, salam kenal buat Syam, dan sekali lagi, Selamat hari jadi buat Syam :D
Itulah sebuah
pertanyaan yang menuntunku pada sebuah pertanyaan yang lain, “apa itu bahagia?”
Saat itu, aku
meminta pada orangtuaku untuk dibelikan recorder. Ya, saat itu aku memang sangat
menginginkan recorder. Tapi, entah kenapa saat keinginan itu sudah dipenuhi
oleh orangtuaku, justru muncul perasaan yang sangat mengganjal.
“Seharusnya aku
senang, apa yang telah aku inginkan selama ini kan sudah terpenuhi. Apa lagi
yang kurang? Iya, aku memang senang sih. Tapi, ini bukan lah kesenangan yang
aku harapkan selama ini. Lalu, apa yang sebenarnya aku inginkan? Apakah menjadi ranking 1? Ataukah, membeli sesuatu? Menonton film atau membaca komik sebanyak-banyaknya? Tidak, sepertinya itu akan sama saja. Hanya hilang saat telah terpenuhi, rasa bahagianya hanya bertahan beberapa menit saja. Apa yang akan
membuatku benar-benar merasakan bahagia?”
Itulah sepenggal
kisah, awal kali aku mencari makna bahagia bagi diriku sendiri. Aku mencarinya,
mulai dari menyelami bermacam-macam film yang aku lihat di televisi, berdiskusi
hal-hal kecil dengan sahabatku, membaca berpuluh-puluh, bahkan mungkin ratusan
komik. Sampai akhirnya aku sampai di satu kesimpulan awal :
“Bahagia itu adalah
dengan membahagiakan orang lain”
Ya, kupikir begitu.
Dengan pikiran itu, aku mencoba untuk membuat hidupku berguna bagi orang lain.
Sampai-sampai dulu sempat aku berpikir, “ Tidak masalah hidupku terinjak,
asalkan aku bisa membuat orang lain bahagia”. Ya, itulah pikirku, dulu.
Namun, justru yang aku temukan adalah diriku dengan segala keterbasan dan ketidakbisaanku. Ya, aku tidak mampu melakukan apapun. Apa yang ku punya? Aku tidak pandai, tidak pula aku terampil. Pun, tidak pula aku cakap menjalin pertemanan atau bahkan hanya sekedar berkomunikasi dengan alami. Seringkali saat berbagai hal terjadi di depanku, aku hanya berdiri, terpaku melihat segalanya terjadi tepat di depan mataku. Sempat pula, aku merasa mungkin saja semuanya akan lebih baik jika saja aku bisa menghilang, ya, menghilang dalam arti sebenarnya, sirna, menghilang. Bahkan, sempat pula terbayang mungkin saja orangtuaku akan tersenyum saat aku tidak ada. Eh, tapi abaikan saja pikiran saya yang ini, untung saja tidak hinggap pikiran itu sampai saat ini. #curcol
Lambat laun aku menyadari, dari berbagai diskusi dengan temanku. Dari berbagai realitas yang ada di depanku. Bukan, itu bukanlah kebahagiaan yang aku inginkan. Lalu, aku mulai menyadarinya, aku memiliki “ego”. Ya, ego yang aku miliki, dan ego yang sedemikian rupanya pula aku tekan, agar tidak muncul ke permukaan, hanya untuk memenuhi “pemikiran”-ku.
Lambat laun aku menyadari, dari berbagai diskusi dengan temanku. Dari berbagai realitas yang ada di depanku. Bukan, itu bukanlah kebahagiaan yang aku inginkan. Lalu, aku mulai menyadarinya, aku memiliki “ego”. Ya, ego yang aku miliki, dan ego yang sedemikian rupanya pula aku tekan, agar tidak muncul ke permukaan, hanya untuk memenuhi “pemikiran”-ku.
Kemudian, aku
sadari. Pemikiranku saat itu membuatku jadi tidak menghargai diriku sendiri.
Selama ini, aku tidak bahagia, aku hanya memaksa diriku untuk bahagia! Justru
yang terjadi adalah aku semakin menyakiti, meremehkan dan merendahkan diriku
sendiri. Ya, saat aku menyalahkan diriku, saat aku menyadari betapa tidak
bergunanya diriku dan ternyata hidupku tidak juga ternyata kutemukan berguna
Lalu, aku mencoba
kembali menggalinya, “ego”ku menariknya ke permukaan. Sampai sekarang, aku pun
masih berusaha dan belajar. Berusaha menghargai diriku, dan menerima diriku
sendiri. Satu hal yang kulewatkan adalah, sebelum membahagiakan orang lain,
pastikan dirimu pun adalah orang yang bahagia, sehingga kamu bisa membagi
kebahagiaan kamu. Saat kamu merasa tidak bahagia, maka yang kamu bagikan
mungkin juga hanyalah sisi gelapmu saja.
Sejak saat itu, aku
mencoba untuk merangkai mimpi, dan membangun diriku untuk mewujudkan mimpiku. Awalnya,
aku pernah bermimpi untuk menjadi seorang penari professional. Ya, aku cinta
menari, dan aku ingin mengubah persepsi masyarakat tentang seorang penari, aku
ingin dunia menyadari betapa Indonesia kaya akan budayanya melalui tarianku.
Kini aku menyadari,
bahwa aku bisa melakukan hal yang lebih. Dan, aku ingin mengubah hal yang lebih
mendasar lagi. Ya, aku ingin mengubah masyarakat. Aku ingin memulainya dari
anak-anak. Anak-anak yang selama ini aku kagumi, dan berharap terus menjadi
bagian darinya. Aku ingin mereka bisa
mewujudkan impiannya, dan mewujudkan sebuah tatanan masyarakat yang baru, yang
lebih baik dari masyarakat yang ada sekarang.
Kuharap begitu.
Dan saat aku menulis artikel ini, aku sudah mampu
mensyukuri adanya diriku sekarang, bahwa aku dilahirkan dan bahwa aku “ada”.
Aku mensyukuri, bahwa aku telah mengalami berbagai hal dalam hidupku, apapun yang telah kualami hingga sekarang. Aku mencoba untuk belajar, dari apa yang aku miliki.
Pemikiran. Ya, itulah yang saat ini aku miliki, dan aku akan mencoba untuk
mengembangkannya, sambil belajar untuk mengatasi kekurangan-kekurangan yang aku
miliki sekarang. Bukan lagi menolak diriku, tapi menerima diriku apa adanya. Aku bahagia, puas, dan senang dengan diri dan hidupku sekarang :D
Jadi, bagiku
bahagia itu adalah saat kita benar-benar bersyukur bahwa kita sudah dilahirkan,
dan mewujudkannya dalam tindakan kita agar hidup ini tidak menjadi sia-sia, dalam
berbagai arti.
Karena itulah,
untuk kamu yang berbahagia di bulan Juni ini, Selamat Hari Jadi Syam, semoga
kamu akan bahagia tentunya, dan semoga hari-harimu akan terisi dengan hal-hal
yang membuat kamu semakin bersyukur bahwa kamu dilahirkan. Selamat dan semoga berbahagia
:D
Tulisan ini diikutsertakan dalam Give away yang diadakan oleh Syam :) |
Ini adalah sebuah lagu yang menyemangati saya, saat saya hampir menyerah mengejar impian saya. Sebuah lagu yang membuat saya menangis haru, tapi sekaligus tersenyum dan membangkitkan kembali semangat saya. Mengingatkan saya, betapa impian saya begitu berharga bagi diri dan hidup saya sendiri ^^
Beberapa penggal terjemahan liriknya yang paling aku suka :
I have a dream,
Even if I'm thrown away or ripped to shreds
Deep in my heart
I have a dream as precious as gem (honestly, more precious than gem :D)
As you always worry,
You say that foolish dreams are poisonous.
Just like a book that tells us about the end of the world
There's the reality that we can't turn back already
Yes I have a dream.
I believe in that dream
Please watch over me
Standing in front of that cold wall called fate
I can firmly face it
One day I will pass over that wall
And be able to fly
As high as the sky
This heavy thing called life can't tie me down
At the end of my life, on the other day that I can smile, let's be together
Dan, akhirnya, ini sepertinya pertama kalinya saya ikut giveaway :D
Sebenernya beberapa waktu yang lalu udah ingin ikut beberapa giveaway lainnya, tapi tertunda terus hingga kelewatan batas tanggalnya. Jadi, yang kali ini gak pingin kelewatan lagi :D
Oh iya, salam kenal buat Syam, dan sekali lagi, Selamat hari jadi buat Syam :D
Lessons from Mangas
Moonlight Night
"Moonlight Night" teach me that if we dont say anything at all, then it's our consequence that no one understand us.
Fruits Basket
"Fruits basket" told me that it's ok to make mistake for sometimes, as long as we've done the best , and fixed it at our best. That way, it's gonna be better.
And so, ugliness is not the thing to be underestimated, mocked or looked down for. It's for us to be more understanding each other wound, so that we could learn to live together better.
'Takaya Natsuki' through her mangas teach me that sometimes we just judge everything without knowing the real reason of others' are, without hearing more, without seeing more, without seeking more.
Terjebak Kenyataan
"Kenyataan", apa yang Qt
lihat, tidak selalu menggambarkan kebenaran.Kenyataan, apa yg Qt lihat,masalah
yang ada di dalamnya lah yang harus Qt pikirkan, renungi, dan Qt cari jalan
keluarnya. Tapi, kenapa?? Kenapa justru banyak yang terjebak dalam kenyataan itu?? Kenapa
justru banyak yang terseret dalam lingkaran setan itu???Kenapa rela dipermainkan
oleh kenyataan?? Kenapa?? Tak ingin kah,untuk keluar dari lingkaran
itu??
It was My Question.
The Betrayed Demon
"That kind of demon that loves humanity until its's broke his heart" - Genei Musou (Takaya Natsuki)
Itu adalah sebuah kutipan yang ada di komik Genei Musou karyanya Takaya Natsuki.
Ceritanya tentang seseorang yang "berbeda" dari orang-orang di sekitarnya, hingga akhirnya dianggap sebagai setan dan dikurung bertahun-tahun di dalam sebuah ruangan. Nah, dari ruang tempatnya dikurung lah ia melihat dari jauh "kebahagiaan" manusia. Ia terkesan dengan pemandangan itu.
Akhirnya saat ia memiliki kesempatan untuk keluar dari tempatnya dikurung, ia berusaha keras untuk menjaga pemandangan yang selalu ia lihat di balik jeruji, yang berarti ia melindungi manusia-manusia itu. Meskipun dulunya ia pernah dicaci maki dan diperlakukan tidak adil oleh manusia.
Namun suatu saat, ketika ia mengetahui dan merasakan sendiri betapa manusia itu begitu bodohnya membunuh orang-orang yang sebelumnya telah banyak menolong mereka hanya karena sebuah permasalahan dan hasutan 1 atau 2 orang, dengan sangat brutal.
Kemudian ia jadi sangat membenci manusia karenanya. Baginya, sosok manusia yang brutal itulah sosok manusia yang sebenarnya. Semua kebaikan yang sebelumnya ditampakkan tidak lebih agar mereka mendapatkan keuntungan dari "sang penolong" ini.
Sejak saat itu, ia memutuskan untuk menjadi "demon" dan akan menghancurkan ras manusia. Dan, sejak saat itu pun manusia juga bermusuhan dengannya, dan benar-benar menganggapnya sebagai "demon".
---------
Itu sekilas cerita. Entah apa yang ingin saya sampaikan di sini. Hanya saja kupikir, seringkali kita mengklaim, memaki-maki orang lain seakan ia adalah "demon" hanya karena kita berpikir bahwa apa yang ia lakukan itu jahat. Namun, kita tidak pernah berpikir kembali. Sebenarnya, apa yang membuat mereka, yang kita sebut "demon", melakukan semua hal itu.Yang ada di pikiran kita, hanya semua itu jahat dan brutal. Kemudian, gantian, dengan brutalnya kita akan bernafsu untuk memberi "ganjaran" pada orang-orang seperti itu.
Namun pernahkah kita menanyakan pada diri sendiri, bahwa sebenarnya kitalah yang termasuk dalam golongan orang-orang yang menyebabkan mereka menjadi "demon". Kitalah yang menyebarkan dan semakin menguatkan budaya-budaya menjijikkan manusia, menghasut, menghujat seenaknya. Tanpa pernah mau berpikir kembali, segala hal yang terjadi di balik kenyataan yang ia lihat. Manusia hanya mempercayai apa yang ia lihat, tapi tidak dengan apa yang sebenarnya ada di balik yang terlihat. Tanpa kita sadari, sebenarnya kitalah yang telah menjadi kaum munafik.
Padahal, mungkin saja, justru orang-orang yang kita sebut "demon" itulah yang sangat mencintai manusia. Mungkin, mungkin saja mereka hanya terluka oleh "manusia" itu sendiri. Mungkin, mungkin saja, kitalah, yang dicintainya, yang justru melukainya teramat dalam. Mungkin, mungkin kitalah yang telah mengkhianati kepercayaan dan pengorbanannya.
Pernahkah, kita berpikir, segala kejahatan, pembantaian, bunuh diri, terorisme, dan lain sebagainya itu adalah karena kesalahan kita. Kita yang lupa akan sekitar kita. Kita yang hanya peduli diri sendiri dan dunia kita. Tapi, pernahkah kita peduli terhadap rasa sakit, atau hanya sekedar "hati" orang lain?? Hanya peduli pada budaya, norma, dan segala tetek bengek kemasyarakatan lainnya. Tapi, pernahkah kita benar-benar melihat pada realitas sebenarnya. Terlepas dari budaya timur-barat, baik-buruk. Apa sebenarnya yang telah terjadi pada masyarakat kita. Hingga bisa muncul orang-orang yang kita sebut sebagai "demon"
That was just what I think.
"Demon", is they really the demon? Or, we r the one that deserved to be called "Demon"??
Itu adalah sebuah kutipan yang ada di komik Genei Musou karyanya Takaya Natsuki.
Ceritanya tentang seseorang yang "berbeda" dari orang-orang di sekitarnya, hingga akhirnya dianggap sebagai setan dan dikurung bertahun-tahun di dalam sebuah ruangan. Nah, dari ruang tempatnya dikurung lah ia melihat dari jauh "kebahagiaan" manusia. Ia terkesan dengan pemandangan itu.
Akhirnya saat ia memiliki kesempatan untuk keluar dari tempatnya dikurung, ia berusaha keras untuk menjaga pemandangan yang selalu ia lihat di balik jeruji, yang berarti ia melindungi manusia-manusia itu. Meskipun dulunya ia pernah dicaci maki dan diperlakukan tidak adil oleh manusia.
Namun suatu saat, ketika ia mengetahui dan merasakan sendiri betapa manusia itu begitu bodohnya membunuh orang-orang yang sebelumnya telah banyak menolong mereka hanya karena sebuah permasalahan dan hasutan 1 atau 2 orang, dengan sangat brutal.
Kemudian ia jadi sangat membenci manusia karenanya. Baginya, sosok manusia yang brutal itulah sosok manusia yang sebenarnya. Semua kebaikan yang sebelumnya ditampakkan tidak lebih agar mereka mendapatkan keuntungan dari "sang penolong" ini.
Sejak saat itu, ia memutuskan untuk menjadi "demon" dan akan menghancurkan ras manusia. Dan, sejak saat itu pun manusia juga bermusuhan dengannya, dan benar-benar menganggapnya sebagai "demon".
---------
Itu sekilas cerita. Entah apa yang ingin saya sampaikan di sini. Hanya saja kupikir, seringkali kita mengklaim, memaki-maki orang lain seakan ia adalah "demon" hanya karena kita berpikir bahwa apa yang ia lakukan itu jahat. Namun, kita tidak pernah berpikir kembali. Sebenarnya, apa yang membuat mereka, yang kita sebut "demon", melakukan semua hal itu.Yang ada di pikiran kita, hanya semua itu jahat dan brutal. Kemudian, gantian, dengan brutalnya kita akan bernafsu untuk memberi "ganjaran" pada orang-orang seperti itu.
Namun pernahkah kita menanyakan pada diri sendiri, bahwa sebenarnya kitalah yang termasuk dalam golongan orang-orang yang menyebabkan mereka menjadi "demon". Kitalah yang menyebarkan dan semakin menguatkan budaya-budaya menjijikkan manusia, menghasut, menghujat seenaknya. Tanpa pernah mau berpikir kembali, segala hal yang terjadi di balik kenyataan yang ia lihat. Manusia hanya mempercayai apa yang ia lihat, tapi tidak dengan apa yang sebenarnya ada di balik yang terlihat. Tanpa kita sadari, sebenarnya kitalah yang telah menjadi kaum munafik.
Padahal, mungkin saja, justru orang-orang yang kita sebut "demon" itulah yang sangat mencintai manusia. Mungkin, mungkin saja mereka hanya terluka oleh "manusia" itu sendiri. Mungkin, mungkin saja, kitalah, yang dicintainya, yang justru melukainya teramat dalam. Mungkin, mungkin kitalah yang telah mengkhianati kepercayaan dan pengorbanannya.
Pernahkah, kita berpikir, segala kejahatan, pembantaian, bunuh diri, terorisme, dan lain sebagainya itu adalah karena kesalahan kita. Kita yang lupa akan sekitar kita. Kita yang hanya peduli diri sendiri dan dunia kita. Tapi, pernahkah kita peduli terhadap rasa sakit, atau hanya sekedar "hati" orang lain?? Hanya peduli pada budaya, norma, dan segala tetek bengek kemasyarakatan lainnya. Tapi, pernahkah kita benar-benar melihat pada realitas sebenarnya. Terlepas dari budaya timur-barat, baik-buruk. Apa sebenarnya yang telah terjadi pada masyarakat kita. Hingga bisa muncul orang-orang yang kita sebut sebagai "demon"
That was just what I think.
"Demon", is they really the demon? Or, we r the one that deserved to be called "Demon"??
Complain? Why Not??
It doesn't matter whether you complain or not. Willl you follow up
your complain or not that is matter. Complaining, even it's dislike by
most of people, but it is needed and it is usefull. It's obvious that everyone in their
life ever do it. Such a big lie or even so sad if there is someone never do it. So, don't
underestimate the complainers. But, see through what would they do with
their complain.
Don't think that garbage is useless, garbage could be as worth as "diamond" if you see right through the things and everything around u. Look beyond that is seen, Look "the unseen"
Don't think that garbage is useless, garbage could be as worth as "diamond" if you see right through the things and everything around u. Look beyond that is seen, Look "the unseen"
by Kacho
Rasional dan Rasa
Qt gak bisa menytakan bahwa Qt rasional jika Qt hanya menggunakan logika, dan menghilangkan "rasa". Itu sama aja dengan irasional.
Karena logika dan "rasa" adalah satu kesatuan yang membentuk rasionalitas. "Rasa" tanpa logika akan tanpa arah dan akan menuju khancuran. Dan logika tanpa "rasa" akan kehilangan makna dan sama saja menuju khancuran.
It's bullshit when we said that we are rational people when we don't even have empathy for others.
That's just such egoistic and arrogant expression.
Karena logika dan "rasa" adalah satu kesatuan yang membentuk rasionalitas. "Rasa" tanpa logika akan tanpa arah dan akan menuju khancuran. Dan logika tanpa "rasa" akan kehilangan makna dan sama saja menuju khancuran.
It's bullshit when we said that we are rational people when we don't even have empathy for others.
That's just such egoistic and arrogant expression.
By Kacho
Rasa-Rasa :p
Something Worth For Me
"Some people may underestimate it, Some people may laugh at it, Some people may look down on it, Some may asking about it.
But still i learn so much from it. I feel the adventure from it. I see through others' ideas from it. It's inspired me. It gives me passion. It show me so many new point of view. It even make me to have desire to live longer, to search the meaning of life."
That thing is mangas :p
I miss U, My World
And....
"Some people may underestimate it, Some people may laugh at it, Some people may look down on it, Some may asking about it.
But still i learn so much from it. I feel the adventure from it. I see through others' ideas from it. It's inspired me. It gives me passion. It show me so many new point of view. It even make me to have desire to live longer, to search the meaning of life."
That thing is mangas :p
I miss U, My World
All of these makes me want
to go to that "world" again. Surrounding by something like water, but
also like air. fly and float away at the same time, sinking. Just alone,
without nothing.
And....
"Well, it hurts to be told
something like that when they don't even know me well. Nor they
understand what i really said. Hufth...."
Aku anak siapa?
Prolog
Mama : mama itu kalo gak salah golongan darahnya A, papa itu AB.
Aku : Wah,,,,jangan-jangan mama A, papa AB, dan aku O, hahahahaha, terus anak sapa aku ini.... (candaku)
-Prolog Selesai-
Hari Sabtu minggu sebelumnya, aku pergi ke pameran pendidikan SMA-SMK. Nah, kan kebetulan ada stand yang nawarin periksa golongan darah gratis. Jadilah aku, mama, dan si uul ikutan antri disitu. "Ah, asyik. kebetulan aku pingin tau golongan darahku, setelah sekian lama :D!", kataku dalam hati. Sambil antri, aku bercanda ama mama dan temenku dengan berkata yang seperti di awal tadi.
Hasil pemeriksaan darahku |
Nah, ternyata eh ternyata, 2 sampel darahku yang diberi cairan anti-A dan anti-B itu, dua-duanya hasilnya keruh. Katanya, itu artinya golongan darahku "O". Teruz, pas giliran mamaku yang periksa, hasilnya itu "A". Wew....Sontak saja aku nyeplos dengan gaya bercanda gitu,"Walah, omonganku jadi kenyataan. Darahku beneran O ini. Lah, aku anaknya sapa ini??" Si mas yang dari tadi dengerin candaan dan periksa darahku cuman ketawa aja denger komentarku itu.
Singkat cerita esok harinya di rumah, mamaku tanya," Lho, ika lho koq bisa darahnya O ya? Padahal mama A, dan Papa AB. Weh.... ". Malahan mamaku yang kuatir dan kepikiran sendiri. Aku sih, nyantai aja, pokoknya udah tau golongan darahku. Dan, tebakanku dulu, bahwa aku itu kalau nggak golongan darahnya O sih ya golongan AB ( dari artikel yang bahas tentang karakter berdasarkan golongan darah), ternyata emang salah satu tebakanku itu bener. Gitu aja sih.
Tapi, akhirnya ya aku usil aja godain mamaku, " Hayo, maa.....aku anaknya sapa ini?" Mamaku jawab," Yo anake mama ama papa lah,ik. Wong kamu lo mirip ama keluarganya papa dan mama." Aku nyahut aja,"Iyo ta(Iya kah)?", Mamaku jawab lagi, " Iya kok".
Berhubung respon mamaku yang gak santai, jadilah aku pingin tau. Aku bongkar-bongkar dokumen alm. Papaku yang dulu dipake buat naek haji. Di dokumen itu, di bagian golongan darah itu, Pilihan Golongan darah A,B, itu dilingkari dan dicoret. Tapi, yang dilingkari dan bersih dari coretan itu cuma AB. Berarti kan golongan darah papaku itu AB,ya?
Wew....Kalo gini, aku anaknya sapa nie? |
Langsung aja, aku cari data pewarisan golongan darah, kayak yang di samping ini.
Hem....begini sih, beberapa hipotesaku :
- Mungkin aja hasil waktu itu bisa salah, human eror atau gimana gitu. Tapi, aku kan liatin prosesnya, dan jelas yang dicobain waktu itu adalah darahku.
- Aku anak pungutan??
- Aku bukan anak dari salah satu orang tuaku??
- Itu terjadi karena mukjizat dari Allah. Sehingga, saya itu adalah bukti keajaiban. Jadi ada penemuan baru gitu, darah A sama AB bertemu bisa menghasilkan darah O. Jadi, aku anak ajaib dunk?? Ah, saya memang ajaib #diketakPakePalu XD
- *........masih menjadi misteri.....*
Yah, after all, sebenernya aku sendiri gak terlalu shock dengan hasil ini. Apa ya, cuman asyik aja gitu. Semua data yang aku cari ini cuma buat memenuhi rasa ingin tahuku. Dan, cerita ini unik gitu, jadi ya posting dan dibagiin aja ama temen-temen di blog. Btw, ini ceritanya beneran nyata lo....
Ini hasil pemeriksaan darah alm. papaku di dokumen haji-nya beliau. Tapi, yang punya mamaku gak ketemu. a |
Tapi, yah yang sekarang lakukan yang terbaik aja lah. Everything depends on what I do in the present, right? Lagipula, siapa aku gak ditentukan oleh siapa orangtuaku, aku di masa lalu, ataupun kisah masa lalu orang tuaku. Jadi, yah lakukan aja yang terbaik yang bisa aku lakukan saat ini, dan tetep fokus sama impianku. Cuma 1 hal itu sih yang aku tahu dan aku kejar dalam hidupku.
Goresan Memori dari Jogja
Karena memori
terbentuk dalam ingatan kita itu banyak dipengaruhi oleh “sensasi” atau kesan
kita terhadap suatu kejadian, maka inilah kesan saya terhadap wisata kemarin :
Kota Jogja
-Hem…Kesanku
terhadap kota Jogja,” Anda gak akan tertukar antara Kota Jogja dan Surabaya!”
Beda banget deh pokoknya.
-Orangnya ramah
(soalnya ada yang mbayarin barang yang kubeli pas di stasiun :p)
-Belom puas…..pingin
liat tempat-tempat lainnya…..
-Pingin ikutan
belajar nari kilat kayak yang di tv-tv. Kata temenku, kalo mau kayak gitu harus
jadi host dulu yah??Hahaha…yawes lah, belajar sendiri aja di rumah, sambil
meng-geje ria :D
Rapi
Rapi itu lebih tinggi
dari saya. Yah, ternyata saya memang pendek :p. Di foto aja saya jadi yang
paling pendek dan terkecil (berarti paling imut donk yah? Wkwkwk…. XD #ngayal).
Rapi itu baik
banget, pake kacamata. Eh, ternyata kita bertiga sama-sama pemakai kacamata lo…….
Sebenernya itu
manis koq. Terus, sebenernya Rapi itu enak diajak ngomong koq. Beneran deh.
Sepertinya dia yang menghidupkan suasana pas kopdar kemarin itu. Seru kok
orangnya, jadi Rapi jangan minder kalo kopdaran, kan kamu juga penduduk blogger
:D. I like someone like u dah ;). Kalo
aku sih emang dasarnya pendiam sih :p
Dan, sepertinya
soal fisik sih gak segendut itu koq. Biasa aja. Ã
soalnya ndirinya(aku) pingin agak gendutan nih
Mas Huda
Hem…Pas ketemu mas
Huda itu ada sesuatu yang berbeda dari bayanganku yang sebelumnya. Yang ada di
benakku itu, kecil, item, terus apa yah aktif gitu lah. Tapi, pas pertama
ketemu gak inget dapet ilham darimana jadi diem aja. Baru inget pas di kereta,
pas nganggur-nganggur ngelamun sendiri, “ O iya ya, kan prof pict-nya mas Huda
di facebook ‘kan foto itu. Makanya otak saya jadi mengidentifikasikan yang
namanya mas Huda itu seperti itu”. Hehe…maaf ya mas :p
Ternyata, beda
banget dengan yang ada dalam pikiran saya. Mas Huda itu tinggi, putih untuk
ukuran cowok, terus apa lagi yah? Ga tau lah, nilai aja sendiri kalo ketemu. Ehm…lainnya…ehm….apa
ya? Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata (bilang aja gak bisa nyeritain , hehe… :p)
Yah, sekian
kesan-kesan saya. Saya memang tidak pandai dalam menuliskan kesan dan menilai
orang lain. Jadi sampai disini saja posting kali ini. Terima Kasih semua….. :D
O ya, kopdarnya
menyenangkan sekali. Punya 2 Tour Guide yang memang sebelumnya udah kenal via
dunia maya itu menyenangkan. Jadi tamu istimewa selama 2 hari :D :D :D
Selamanya Sepi
"Ternyata rasa sepi itu akan 'selalu' ada ya...?"
Itu adalah status facebookQ beberapa hari lalu. Yah, saya memang makhluk kesepian. Tapi, bukan karena rasa sepi yang ini yang memunculkan pertanyaan itu.
Singkat ceruta, dulu waktu ada saudara-saudaraku nginep di rumah untuk beberapa hari itu pulang, rasanya jadi merasakan perasaan aneh, sakit tapi aku nggak tau kenapa koq rasanya sakit dan aneh seperti itu. Waktu itu sih aku masih kecil, jadi gak tau apa yang kurasakan saat itu dan hanya bertanya-tanya dalam hati saja.
Akhirnya aku tau juga, itu namanya adalah rasa sepi.
Jadi, yang kumaksud disini adalah rasa sepi yang tertinggal saat "pesta" telah usai.
Sempat dulu terlintas bahwa rasa sepi itu akan hilang dengan sendirinya saat kita menemukan orang-orang yang kita sayangi dan menyayangi kita dengan tulus.
Tapi, sepertinya tidak. Karena saat "pesta" telah usai rasa sepi itu akan kembali datang. Meski dengan intensitas dan besarnya beda-beda sih. Kita juga akan merasakannya berkali-kali dalam kehidupan kita. Bahkan, kita meninggal pun nantinya juga akan sendirian.
Jadi, bagaimana menurut teman-teman?
Memorial Kopdar di Jogja -Hari Kedua
Inilah kisah hari
kedua saya di Jogja :D
Kos-annya Rapi
Di Kos-annya Rapi,
saya disuguhi makanan yang enak banget. Abon cabe namanya, aahh…..bikin saya
jatuh cinta dan masih terbayang-bayang rasanya di lidah saya sampe saat
ini.
Cuma kok ya rasanya
saya belom pernah ketemu makanan itu di Surabaya. Tapi, thanks banget buat Rapi
yang membuatku mencoba makanan itu. Abon Cabe itu memang benar-benar mampu
menghidupkan selera makan saya!! :D
Pasar Beringharjo dan Malioboro(lagi)
Nah, di pasar ini
kita beli oleh-oleh buat orang-orang di Surabaya. Aku gak beli oleh-oleh banyak
sih, karena memang ingin menghemat uang untuk biaya masuk kuliah nanti. Karena
bulan depan itu saya juga belom pasti dapet gajinya, setahu saya sih begitu
saat itu (T^T), lagipula ada kemungkinan akan resign juga #curcol
Nah ini daftar foto
oleh-oleh yang saya beli :
Gantungan Kunci |
Bros. Oleh-oleh yang Qbeli buat diriku sendiri :D |
Kaos-Kaos dan Rok |
Oleh-oleh buat si Yen |
O iya, beli kaos-kaosnya itu di Malioboro lo…. Ternyata deket ya Malioboro itu lumayan seberangan lah ama pasar Beringharjo. Baru nyadar waktu itu, hehe… :D
Keraton Jogjakarta
Kereta Kencana..... :D |
Pas kita kesana,
kita barengan ama anak-anak yang lagi tur. Nah, berhubung kita gak ada
guide-nya, sempet kita ikutan nimbrung ama mereka biar tau ceritanya. Hem…Kesannya
ama obyek wisata satu ini, kurang terawatt. Terus infonya kurang. Terus,,,,apa
ya ada kesan yang seperti ini,”Lho, Cuma gini aja?” Gak tau apakah karena
aksesnya Cuma yang itu-itu aja, atau ada tempat lain pelengkapnya untuk itu,
atau bagaimana. Tapi yah, after all itu pengalaman pertamaku masuk yang namanya
keraton :D
Setelah itu, kita bertiga makan mie ayam. Sebenernya sih, aku suka rasa mie ayamnya, ngerasa enak gitu.
Tapi gak lama kemudian,perut malah protes gak keruan. Akhirnya, tetep aja kali
ini aku makannya gak abiz.
Sebenernya, sempat
ngomongin soal Prambanan sih, tapi berhubung waktu sudah gak cukup karena
dikejar jadwal keretanya berangkat. Jadi kita gak bisa mampir ke Prambanan.
Beli Bakpia Pathok
Bakpia Pathok-nya |
Stasiun Tugu
Abiz itu, aku
dianterin Rapi ke Stasiun Tugu, dan Rapi yang ngambilin tasku yang tadi
ditinggal di kosannya Rapi. Rapi baik banget deh, mau bolak-balik ambil tasku
yang gedhe banget itu. Makasih banyak ya Rapi….. :D
Aku nunggu di
stasiun Tugu ditemani ama Mas Huda. Sambil nunggu juga, mas Huda ngerjain tugas
sketsanya dia. Dan, aku duduk lemas di kursi sambil liat bule pacaran (kayaknya
sih, hihihi,,,,,,,, wkwkwkkw….. XD #abstraksiLiarNanGeje).
Di tengah
penantianku #halah, ternyata ketemu ama koordinatorku yang baru maen ke Jogja
di hari Sabtunya, pas aku balik ke Surabaya.
Waktu demi waktu
menanti kedatangan Rapi sambil was-was, takut ketinggalan kereta. Soalnya waktunya
mepet banget. Untung saja, Allah memang memahami diriku, dan dewi Fortuna
berpihak padaku. Jadi kedatangan keretanya itu, terlambat. Pas banget. Gak lama
setelah Rapi datang, keretanya juga datang. Langsung aja masuk kereta dan
bermalas-malas ria :D. Kayaknya nie, baik berangkat dari ataupun pulang menuju Surabaya, saya hampir ketinggalan kereta.
Stasiun Gubeng-Surabaya
Nah, wisata saya di
Jogja yang pertama kali ini sudah usai. Saatnya pulang. Aku sampai di stasiun
jam 7 malem.
Tapi, gak langsung
pulang ke rumah. Niatnya sih, nginep di rumahnya si Yen. Soalnya pulang ke
rumah jauh banget, badan udah capek dan Maag saya sudah mencapai taraf sangat
mengganggu, udah 2 kali minum obat dan
gak berkurang sakitnya. Besok juga masih ada kopdar yang direncanain 1 minggu
sebelumnya. Kalo pulang, besoknya juga pasti gak boleh keluar. Lagipula, si Yen
menyanggupi untuk menjemput saya di stasiun. Makasih ya Yen… Kamu baik banget
deh… :D
Pokoknya, hari itu
saya bener-bener beruntung deh, kecuali soal Maag sih. Tapi, rasanya
bener-bener bersyukur banget dah 2 hari 1 malam itu. Bersyukur juga ada yang jemput dan bantu
bawain barang. Soalnya, sepertinya saya juga pulangnya akan nyasar kalo gak
dijemput ama Yen, ternyata saya juga masih gak tau jalannya :p
Oke, kisahnya
berakhir di sini. Tapi, masih ada kesan-kesan saya yang belum ditulis disini. Karena postingannya sudah sangat panjang.
Seimbang Bukan Sama
Seorang sohib pernah berkata
padaQ,"Qpikir memang manusia gak bisa jadi benar-benar tepat seimbang. Akan selalu ada
kecondongan". And that's encouraging me to trusted myself more. To
acknowledge myself. To lift out a little of my burden, my guilty. To
spread my little,so little wings, and learn to fly.
Thanks, Friend.
:)
Hello, Goodbye and Hello
Ini adalah sebuah lagu yang akhir-akhir ini jadi favorit di list music playerQ. tapi, yang ini udah di translate ke English. Ini sebuah lagu yang menceritakan mengenai "perpisahan selamanya".Hem...link downloadnya ada disini.
Lagunya enak koq ;D
Hello, Goodbye and Hello
by Anri Kumaki
"Hello, Goodbye & Hello
I've met you and I'm going to say goodbye to you now
Hello, Goodbye & Hello
And to this world without you, I'm going to say Hello
Back then when I didn't know what a real goodbye meant
I kept on searching for you with my crumbling heart
There were so many things I wanted to tell you if only they would reach you
I vow to be by your side
And to make you constantly smile with all of my feelings
Our memories together and your warmth make up the string leading me to you
But I can't find you even when I followed that string that fact was the only thing I found
I thought the wish I didn't want to lose was the star farthest away
Though the sky stretches out endlessly, just like tomorrow
I still want to reach out my hands
Hello, Goodbye & Hello
I will never forget you
Hello, Goodbye & Hello
And I'm going to keep walking on this road
On this journey, starting from the moment I fell in love with you"
Ini Lirik Aslinya :
Lagunya enak koq ;D
Hello, Goodbye and Hello
by Anri Kumaki
"Hello, Goodbye & Hello
I've met you and I'm going to say goodbye to you now
Hello, Goodbye & Hello
And to this world without you, I'm going to say Hello
Back then when I didn't know what a real goodbye meant
I kept on searching for you with my crumbling heart
There were so many things I wanted to tell you if only they would reach you
I vow to be by your side
And to make you constantly smile with all of my feelings
Our memories together and your warmth make up the string leading me to you
But I can't find you even when I followed that string that fact was the only thing I found
I thought the wish I didn't want to lose was the star farthest away
Though the sky stretches out endlessly, just like tomorrow
I still want to reach out my hands
Hello, Goodbye & Hello
I will never forget you
Hello, Goodbye & Hello
And I'm going to keep walking on this road
On this journey, starting from the moment I fell in love with you"
Ini Lirik Aslinya :
Hello, Goodbye & Hello
Kimi ni atte ima kimi to sayonara
Hello Goodbye & Hello
Soshite kimi no inai kono sekai ni Hello
Hontou no sayonara o shiranakatta ano toki
Kowareyuku kokoro wa zutto kimi o sagashiteta
Moshimo todoku no naraba tsutaetakatta koto ga takusan aru
Subete no kimochi de kimi no egao o tayasazu
soba ni itai to chikau yo
Hello, Goodbye & Hello
kimi ni atte ima kimi ni sayonara
Hello Goodbye & Hello
soshite kimi no inai kono sekai ni Hello
Omoide ya nukumori wa kimi e to tsudzuku ito
Tadottemo mitsukaranai sore dake o mitsuketa
Nakushitakunai negai ichiban tooi hoshi dato omotta yo
Sora wa hirogaru asu no you ni hatenai keredo
te o nobashitai yo
Hello, Goodbye & Hello
Kimi no koto o itsumo wasurenai yo
Hello, Goodbye & Hello
Soshite kono michi o aruite yukunda
Kimi o suki ni natta toki kara hajimatteita kono tabi
Hello, Goodbye & Hello
Kimi ni atte ima kimi to sayonara
Hello, Goodbye & Hello
Soshite kimi no inai kono sekai ni Hello
Hello, Goodbye & Hello
Kimi ni atte ima kimi ni sayonara
Hello, Goodbye & Hello
soshite kimi no inai kono sekai ni Hello
Kimi ni atte ima kimi to sayonara
Hello Goodbye & Hello
Soshite kimi no inai kono sekai ni Hello
Hontou no sayonara o shiranakatta ano toki
Kowareyuku kokoro wa zutto kimi o sagashiteta
Moshimo todoku no naraba tsutaetakatta koto ga takusan aru
Subete no kimochi de kimi no egao o tayasazu
soba ni itai to chikau yo
Hello, Goodbye & Hello
kimi ni atte ima kimi ni sayonara
Hello Goodbye & Hello
soshite kimi no inai kono sekai ni Hello
Omoide ya nukumori wa kimi e to tsudzuku ito
Tadottemo mitsukaranai sore dake o mitsuketa
Nakushitakunai negai ichiban tooi hoshi dato omotta yo
Sora wa hirogaru asu no you ni hatenai keredo
te o nobashitai yo
Hello, Goodbye & Hello
Kimi no koto o itsumo wasurenai yo
Hello, Goodbye & Hello
Soshite kono michi o aruite yukunda
Kimi o suki ni natta toki kara hajimatteita kono tabi
Hello, Goodbye & Hello
Kimi ni atte ima kimi to sayonara
Hello, Goodbye & Hello
Soshite kimi no inai kono sekai ni Hello
Hello, Goodbye & Hello
Kimi ni atte ima kimi ni sayonara
Hello, Goodbye & Hello
soshite kimi no inai kono sekai ni Hello
Memorial Kopdar di Jogja – Hari Pertama
Minggu Lalu, abiz
pelatihan kerja di Solo aku mampir main ke Jogja, sekalian mau kopdaran dengan temen-temen
disana, 2 teman blogger dan 1 teman chat. Aku mampir Jogja 2 hari 1 malam. Awalnya,
berniat cari penginapan yang rada murah di
Jogja, tapi ternyata Rapi menawari aku untuk nginep di kosnya. Lumayan
dapet tempat nginep gratis, hehe….
Nah, ini daftar
perjalananQ yang aku inget sampe saat ini :D
Di stasiun
Kalo cerita yang
ini, udah ada disini
Kos-Kosannya Rapi
Aku yang dijemput
ama Rapi di Stasiun langsung otw ke Kos-Kosannya Rapi. Kos-kosannya Rapi itu di
daerah perkampungan gitu lah. Lumayan bagus dan murah menurutku, paling nggak
kalo dibandingin ama kos-kosan daerah kampusku di Surabaya dulu. O ya, kos-kosannya Rapi itu kayaknya lumayan jauh dari kampusnya lo….
Pas di kos-kosannya Rapi tuh, aku dibeliin siomay. Tapi, waktu itu aku gak mampu ngabisin
siomay-nya, 1/4 –nya aja nggak. Padahal
udah ditraktir ama si rapi. Sori banget ya Rapi….
Ketemuan sama Mas Huda di Kantor Pos
Nah, abiz cuci
muka, sholat, dll di kos-kosannya Rapi, kita berangkat menemui mas Huda. Pas
mampir di Alfamart, ternyata mas Huda udah nyampe duluan di tempatnya janjian
ama Rapi. Haha….kita datengnya telat pas ketemuan ama mas Huda (gara-gara aku
lama di kamar mandi #pengakuanDosa )
Seperti yang
diceritakan mas Huda disini, kalo pas kita dateng itu mas Huda lagi nyeketsa.
Jadilah si Rapi nggodain mas Huda seperti yang udah diceritain juga di blog Mas
Huda sebelumnya.
Alun-Alun Selatan
O ya, mas Huda
kemana-mana pake sepeda engkol ternyata #baruTahu, pake polygon, jadi inget
sepeda(penuh sejarah)ku dulu yang udah dikasihkan ke sepupuku :p
Di alun-alun
Selatan kita ngobrol-ngobrol ringan. Obrolannya apa aja ya? Sejujurnya saya
juga tidak ingat detailnya, hehe… :p
O ya, disini ada
barang-barang menarik lo yang sepertinya aku gak pernah ketemu di Surabaya. Ada
sepeda nyambung ama sepeda yang ngengkol orang 4 (gak tau lah, lupa namanya
apa)
Kumpulan sepeda-sepeda |
Doraemon trend tahun 3333, punya sayap :D |
Pas disini, Rapi
ama mas Huda beli rujak, dan sempet share tentang jenis dan nama rujak-rujak di
daerah masing-masing. Tapi, sayangnya aku gak ikutan makan. Karena perut lagi
gak enak, jadi sepertinya bisa merusak mood, dll kalo diisi. Jadi, ya
begitulah, saya berakhir dengan tidak makan apapun di wisata hari itu, dan
hanya minum air putih.
Masjid Kauman
Menjelang Magrib
kita pindah lokasi ke Masjid Kauman untuk Sholat. Kali ini, gentian Rapi yang
pake sepeda engkol dan mas Huda yang gonceng aku pake sepeda motor. Pokoknya 2
hari itu aq digonceng terus, hehe… maaf ya, gak menawarkan diri untuk nggonceng
atau pake sepeda engkolnya, karena pas itu memang sepertinya kondisiku akan
mengacau kalau dipaksain.
Selesai sholat, aku
celingak celinguk cari mereka berdua yang udah selesai sholat duluan. Yah, saya
memang gak pandai mencari orang di tengah keramaian gitu. Dan biasanya Cuma nandai
orang dari warna baju atau kerudungnya. Kadang juga suka meleng. Dan sempet aku
hampir jatuh, gara-gara meleng itu (ada yang sadar gak ya waktu itu?). Untung
aja, si Rapi segera menghampiriku. Dan akhirnya kita mau nglanjutin perjalanan.
Pas mau berangkat,
ternyata ada seseorang yang menghampiri kita bertiga yang lagi ngobrol, itu
temen chatku. Akhirnya dia gabung juga ama kita, meski awalnya rada geje gimana
dia itu.
Malioboro
Abiz sholat di
masjid kauman, kita menuju Malioboro. Hem…Pas disana sih, banyaknya cuma jalan
dan liat-liat aja. Wew…..bingung rasanya, jalan di keramaian kayak gitu, gak
biasa aja sih sebenernya. Makanya, gak ada mood buat belanja. Em…tapi, aku
sempet beli bros bunga sakura lo….. :D, tapi cuman itu doank sih :p
Seru lho permainan musiknya, cuma suara yang nyanyi jadi tenggelam di tengah keramaian :D |
Di sini, sempet
makan-makan siomay lagi tapi aku ama rapi gak ikut. Terus juga beli es krim yang
ditraktir ama temen chatingku itu. Dan, lagi-lagi saya gak makan dengan alasan
perut saya lagi gak enak makan. Dan, saya sedang tidak ingin merusak mood saya
:D
Setelah puas jalan dari
pangkal ke ujung, kembali lagi ke pangkal :D. kita pulang ke rumah
masing-masing. Kembali saya digonceng sama Rapi.
Di Kos-Kosannya Rapi
Ini kenang-kenangannya :D |
Setelah sedikit cerita-cerita sebelum tidur, akhirnya kita berdua tidur dan kisah ini akan berlanjut ke hari kedua di postingan berikutnya. Karena postingan ini sudah sangat panjang :p
Theory and Reality
"The basic theory is so simple. But when we meet it in a reality,that's would be so different. Because in basic theory, everything is in its stable and constant condition. But, it doesn't happen
in real.
And that's why, it was so easy and simple to say. But not when that things happen."
And that's why, it was so easy and simple to say. But not when that things happen."
by Kacho
Langganan:
Postingan (Atom)
Mengenai Saya
Cari Artikel di Blog Ini
Labels
Popular Posts
-
Kobukuro - Sakura ( Live Ver) Nyanyinya niat banget sampe nunduk-nunduk dan kehabisan suara :D Tapi, pokoknya aku suka lah lagu...
-
Gak jarang aku mendapat komentar dari temen-temen kalau aku orangnya terlalu serius, memaksakan diri sendiri, nyengsarain diri sendiri, ...
-
1 minggu kemaren itu bener-bener minggu penuh kenangan deh. Banyak hal-hal baru yang aku lakuin. Pertama kali naek kereta. Ya, tanggal 2...
-
--> Memang, dulu aku tidak pernah memiliki orang-orang yang bisa kufigurkan, tidak di dalam keluar...
-
Kita takut itu karena apa ya? Hanya sekedar ingin tahu pendapat teman2, hehe... :p
-
Wew, udah lama banget gak ngeblog. yah, karena ada eberapa masalah, jadinya gak sempet dan gak ada mood juga buat nge blog. Hem...ini pos...
-
Ya, kambing hitam. Aku pun tidak mengerti jawaban dari pertanyaan itu. Entah kenapa, sepertinya setiap orang begitu bernafsunya mencari k...
-
Hohohoho.....Seneng juga dapet award, walaupun mungkin lmyan kebetulan.wkwkwkwk..... Ini blog sebenernya udah melewati "mati su...
-
Award dari Syam :D Kebetulan pas kemarin ikutan GiveAway -nya Syam , tulisanku bisa terpilih jadi yang "Teristimewa" (Seneng...
-
Benarkah harus seperti itu,dan hanya bisa spti itu??? TIDAK!! Aq gak mau berhenti disitu dan gak mau mempercayainya! Seharusnya, masih bis...
Arsip Blog
-
▼
2012
(114)
-
▼
Juni
(34)
- My Daily Quote #4
- Jangan berandai-andai
- Rasa Sakit
- Bukan aku tidak mengerti
- Kata-Kata Sampah
- The Sense of Beauty
- Fear of Hurting Someone
- Bagiku, keluhan itu.....
- Kataku
- The Thought that once i hate
- Dimanfaatkan
- Note to Myself
- Pilihan dan Kebebasan
- Identitas diri dan Primordialisme
- Bukan Masalah Merasa
- Diperlakukan "Superior"
- Kopdar Ke-Dua
- Tanyaku
- Tentang Bahagia
- Lessons from Mangas
- Terjebak Kenyataan
- The Seen and Pain
- The Betrayed Demon
- Complain? Why Not??
- Rasional dan Rasa
- Rasa-Rasa :p
- Aku anak siapa?
- Goresan Memori dari Jogja
- Selamanya Sepi
- Memorial Kopdar di Jogja -Hari Kedua
- Seimbang Bukan Sama
- Hello, Goodbye and Hello
- Memorial Kopdar di Jogja – Hari Pertama
- Theory and Reality
-
▼
Juni
(34)