The Betrayed Demon

6/10/2012 2 Comments A+ a-

"That kind of demon that loves humanity until its's broke his heart" - Genei Musou (Takaya Natsuki)

 Itu adalah sebuah kutipan yang ada di komik Genei Musou karyanya Takaya Natsuki.

Ceritanya tentang seseorang yang "berbeda" dari orang-orang di sekitarnya, hingga akhirnya dianggap sebagai setan dan dikurung bertahun-tahun di dalam sebuah ruangan. Nah, dari ruang tempatnya dikurung lah ia melihat dari jauh "kebahagiaan" manusia. Ia terkesan dengan pemandangan itu.

Akhirnya saat ia memiliki kesempatan untuk keluar dari tempatnya dikurung, ia berusaha keras untuk menjaga pemandangan yang selalu ia lihat di balik jeruji, yang berarti ia melindungi manusia-manusia itu. Meskipun dulunya ia pernah dicaci maki dan diperlakukan tidak adil oleh manusia.

Namun suatu saat, ketika ia mengetahui dan merasakan sendiri betapa manusia itu begitu bodohnya membunuh orang-orang yang sebelumnya telah banyak menolong mereka hanya karena sebuah permasalahan dan  hasutan 1 atau 2 orang, dengan sangat brutal.

Kemudian ia jadi sangat membenci manusia karenanya. Baginya, sosok manusia yang brutal itulah sosok manusia yang sebenarnya. Semua kebaikan yang sebelumnya ditampakkan tidak lebih agar mereka mendapatkan keuntungan dari "sang penolong" ini.

Sejak saat itu, ia memutuskan untuk menjadi "demon" dan akan menghancurkan ras manusia. Dan, sejak saat itu pun manusia juga bermusuhan dengannya, dan benar-benar menganggapnya sebagai "demon".

---------

Itu sekilas cerita. Entah apa yang ingin saya sampaikan di sini. Hanya saja kupikir, seringkali kita mengklaim, memaki-maki orang lain seakan ia adalah "demon" hanya karena kita berpikir bahwa apa yang ia lakukan itu jahat. Namun, kita tidak pernah berpikir kembali. Sebenarnya, apa yang membuat mereka, yang kita sebut "demon", melakukan semua hal itu.Yang ada di pikiran kita, hanya semua itu jahat dan brutal. Kemudian, gantian, dengan brutalnya kita akan bernafsu untuk memberi "ganjaran" pada orang-orang seperti itu.

Namun pernahkah kita menanyakan pada diri sendiri, bahwa sebenarnya kitalah yang termasuk dalam golongan orang-orang yang menyebabkan mereka menjadi "demon". Kitalah yang menyebarkan dan semakin menguatkan budaya-budaya menjijikkan manusia, menghasut, menghujat seenaknya. Tanpa pernah mau berpikir kembali, segala hal yang terjadi di balik kenyataan yang ia lihat. Manusia hanya mempercayai apa yang ia lihat, tapi tidak dengan apa yang sebenarnya ada di balik yang terlihat. Tanpa kita sadari, sebenarnya kitalah yang telah menjadi kaum munafik.

Padahal, mungkin saja, justru orang-orang yang kita sebut "demon" itulah yang sangat mencintai manusia. Mungkin, mungkin saja mereka hanya terluka oleh "manusia" itu sendiri. Mungkin, mungkin saja, kitalah, yang dicintainya, yang justru melukainya teramat dalam. Mungkin, mungkin kitalah yang telah mengkhianati kepercayaan dan pengorbanannya.


Pernahkah, kita berpikir, segala kejahatan, pembantaian, bunuh diri, terorisme, dan lain sebagainya itu adalah karena kesalahan kita. Kita yang lupa akan sekitar kita. Kita yang hanya peduli diri sendiri dan dunia kita. Tapi, pernahkah kita peduli terhadap rasa sakit, atau hanya sekedar "hati" orang lain?? Hanya peduli pada budaya, norma, dan segala tetek bengek kemasyarakatan lainnya. Tapi, pernahkah kita benar-benar melihat pada realitas sebenarnya. Terlepas dari budaya timur-barat, baik-buruk. Apa sebenarnya yang telah terjadi pada masyarakat kita. Hingga bisa muncul orang-orang yang kita sebut sebagai "demon"

That was just what I think.
"Demon", is they really the demon? Or, we r the one that deserved to be called "Demon"??

2 comments

Write comments
rabest
AUTHOR
11 Juni 2012 pukul 08.13 delete

it depends on how the way we see the others I think.. :)

Reply
avatar
kacho
AUTHOR
11 Juni 2012 pukul 18.51 delete

Ya, but we shouldn't judge others as a devil, just because he/she is different from us, or because we r afraid to him/her

Reply
avatar

Mari bercuap-cuap :D